Follow tiktokku ya @dugong_ngesot Follow Instagram ku ya @dugongngesot43
Jangan sampe ketinggalan informasinya ya💐💐
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
_
"Jadilah sholat sebagai waktu untuk berterima kasih kepada Allah atas segala nikmat yang diberikan-Nya Dalam setiap sujud,aturlah rasa syukurmu yang tulus"
_
Setelah makan kenyang, Kauza dan Rey pulang ke markas. Di depan markas, tepatnya di halaman, keempat cowok tampan sudah menunggu mereka berdua dengan tatapan yang berbeda.
"Bocil," sapa Syehan saat Rey turun dengan Kauza digendong.
"Masya Allah, gemes banget!" seru Syehan merasa gemes. Tangannya ingin sekali mencubit bocil itu.
"Udah kek cewe Arab aja lo, cil," ejek Kent.
"Kamu diam!" garang Kauza dengan mata yang melotot, membuat semua orang di ruangan gemes, termasuk Kent.
"Lucu," bisik Rey ke telinga Kauza.
"Hah?" bingung Kauza.
Kauza baru sadar bahwa dia masih digendong oleh Rey. Segera, ia memberontak.
"Turunin, Kauja," pinta Kauza.
Takut jika Kauza terlepas dari gendongan, akhirnya Rey segera menurunkannya.
"Kauja nggak mau dicentuh, kita bukan muhlim," tutur Kauza dengan wajah cemberut.
Untung saja mukanya ditutup dengan cadar, jadi mereka tak akan melihat muka gemes Kauza saat cemberut.
Seakan tuli terhadap apa yang diucapkan anak kecil itu, Syehan menggendong Kauza seperti karung beras dan membawanya masuk ke dalam markas, diikuti oleh anggota yang lain.
Syehan pelan-pelan meletakkan Kauza di sofa yang berada di ruang tamu, dan ia juga duduk di sebelah bocil itu.
"Cil, lo kok imut?" celetuk Syehan sambil menatap dalam mata Kauza.
"Kamu ciapa, kita tu nggak kenal," celetuk Kauza.
Syehan menepuk jidatnya. Ia lupa berkenalan dengan bocil di depannya. Salahkan saja Rey karena tadi membawanya dengan tiba-tiba.
"Gue Syehan Al Ba Faraj, lo bisa panggil gue abang Syehan," ucapnya dengan bangga.
