Benar saja, keesokan harinya sebuah mobil sudah terparkir di halaman rumahnya dengan seorang pria paruh baya yang sedang berpamitan dengan neneknya yang sudah siap dengan semua barang bawaan Kara. Gadis itu menghela nafas berat dengan kondisinya sekarang.
"Kara, ingat kamu harus tetap jaga kesehatan, jangan telat makan dan jangan tidur terlalu malam." Kara hanya mendengarkan perkataan neneknya seperti angin lalu. Kara melihat neneknya seolah itu untuk yang terakhir kalinya dia bertemu dengan sang nenek.
Akhirnya Kara berangkat bersama pria paruh baya yang bisa ditebak oleh Kara bahwa dia adalah sopir seorang Kalandra. Kara ingin bertanya sesuatu tapi dia ragu karena melihat pria paruh baya itu terlihat tidak berekspresi sepanjang perjalanan itu. Namun keinginantahuanya benar benar sudah tidak bisa dia tahan.
"Permisi Pak, kalau saya boleh tau acara keluarga itu ada di mana ya?" Kata Kara dengan hati-hati sedangkan pria paruh baya itu menatap Kara dari kaca mobil.
"Tentu dirumah tuan besar nona. Tepat nya berada di Bali." tentu perkataan itu membuat Kara langsung tersedak ludahnya sendiri.
Dia mengacak rambutnya frustasi, sekarang bagaimana ini. Dia sudah terlanjur maju tidak mungkin untuk mundur bukan. Apalagi sangat nenek sudah mempercayai kebohongan kalandra.
"Pak, dimana kalandra kalau boleh saya tau?" Pria paruh baya itu hanya diam selama beberapa saat sebelum menjawab pertanyaan Kara.
"Saya tidak tahu nona." Katanya dengan singkat, lalu percakapan itu berakhir dengan keheningan sepanjang perjalanan menuju ke bandara.
Perjalanan dari jakarta ke Bali ditempuh dalam waktu kurang lebih satu jam. Kara tak beristirahat untuk memejamkan matanya barang sejenak. Pikiranya terlalu rumit untuk sekedar bisa memejamkan mata.
Semua perjalanan ini benar benar sudah diatur oleh kalandra. Bahkan untuk malam ini, gaun pilihan kalandra sudah siap di atas tempat tidurnya. Kalandra memilih untuk membuatnya menetap di hotel yang Kara rasa tidak begitu jauh dari tempt acara keluarga pria itu.
Sebuah notif pesan masuk ke dalam ponselnya. Dia melihat nomor tidak dikenal mengiriminya pesan membuat Kara akhirnya membuka aplikasi pesan tersebut.
+62 859 105512
KeluarKaramel
Siapa?+62 859 105512
KalanMelihat siapa yang mengirim pesan padanya sontak membuat Kara menatap pintu sebentar sebelum akhirnya dia menuju ke arah pintu untuk menemui kalandra.
Pintu yang terbuka membuat kalandra memfokuskan dirinya menatap Kara dari atas sampai bawah yang membuat pria itu tersenyum sinis melihat penampilan Kara.
"Akhirnya kau tidak terlihat seperti gembel." Sinis kalan dengan melihat ke arah jam di tanganya.
Tanpa memperdulikan atau bahkan mengucap satu kata pun, kalan bergegas pergi menuju lift untuk turun ke lantai bawah yang membuat Kara akhirnya berlari mengejar ke arah kalan. Bahkan pria itu terlihat santai saat melihat Kara yang berlarian bagaikan sedang menonton adegan film.
Benar perkiraan Kara bahwa tempat acara keluarga pria itu tidak begitu jauh dari tempat dirinya menginap. Kara melihat ke arah kalandra yang menatap tempat itu dengan datar. Dia bisa merasakan aura menusuk dari kalandra.
Seseorang datang membukakan pintu untuk kalandra dan Kara. Tapi bukan itu yang membuat Kara terkaget karena yang membuat jantung Kara seperti maraton adalah saat tangan kalan meraih tanganya untuk digenggam.
![](https://img.wattpad.com/cover/331253446-288-k44504.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Darkness Of The Kalan
Acakhidup Kara di mulai dari sekolah ini. kebodohanya mengantarkan dia pada kalandra. mulai saat itu dia tidak diperbolehkan bermimpi untuk bebas dari radar kalandra, sang kunci kegelapan. Kara lupa saat di dunia ini ada cahaya matanya hanya dibutakan o...