Two⏱

6K 270 4
                                    


*Flashback

8 Tahun Yang lalu Saat Mark Masih ber Umur 16 Tahun.

"Mark" Panggil Jaehyun Ayah Mark.
Mark Membalikan Badan Nya menghadap Jaehyun.
Jaehyun Tersenyum Ke arah Nya, Tapi Pandangan Mark Terpaku Pada Namja Manis Yang Berdiri Di Samping Jaehyun.

"Ini Haechan, Dia akan Menjadi sekertaris Mu" Ujar Jaehyun Memperkenalkan Namja Manis Yang Berada di Samping nya.

"Ayah Yakin?" Tanya Mark Ragu.
"Mark Haechan sudah Di Latih, dan Ayah Memperkerjakan Nya Sebagai Sekertaris mu Supaya Kau Terbantu" Ujar Jaehyun.
"Umur Haechan sekarang 17 Tahun, Haechan Sudah Bisa Menguasai keahlian Pemasaran Sejak Umur 10 Tahun" Ujar Jaehyun.
"Kalian Bisa Berbincang-bincang Berdua, ayah Akan meninggalkan Kalian" Jaehyun Pergi, Meninggalkan Haechan dan Mark Di Ruang Tamu.

"Jadi?" Tanya Mark Memecah Keheningan.
"Anyeong Seo Haechan Inmida"
"Saya Akan Menjadi Sekertaris Anda Selama Masa Kontrak Saya Berakhir"
"Berapa Lama Kontrak Itu?" Tanya Mark
"8 tahun"
"Baiklah Kau Akan Ikut Ke Kantor Besok"

*End Of Flashback

Disinilah Mereka Dengan Mark Yang Memangku Haechan Dengan Suaranya Yang Masih Sesenggukan.
"Jangan Tinggalin Markeu... Hiks"
Mark Mendusel2kan Wajah Nya Ke Bahu Haechan Yang Sudah Basah Karna Air Matanya.
Haechan Hanya diam, Tangan Nya Ia Gunakan Untuk Mengusap² Pelan Punggung Mark Yang Masih Bergetar.
"Masa Kontrak Ku Sudah Selesai, Dan Selama 8 Tahun Juga aku selalu di Sampingmu" Ujar Haechan Dengan Hati-hati Takut Mark Akan Menangis Lagi.

"Jangan... Hiks... Tinggalin... Makeu.... Hiks" Mark Masih Menangis. Lagi-lagi Haechan menghela nafas Lelah.

"Aku akan Menelfon Ayah Untuk Memperpanjang Kontrak" Mark Langsung Menelfon Jaehyun.

Jangan Heran Mark Selalu Berubah2 Suasana Hatinya.

"Halo" Telefon Terhubung
"Halo Ayah Perpanjangan Kontrak Haechan sekarang" Ujar Mark Langsung.
"Oh Itu Kenapa?" Tanya Jaehyun.
"Mark Ingin Haechan saja Yang Menjadi Sekertaris Mark" Mark Berujar Kesal.
"Hanya Itu?"
"Tak Bisa"
Mendengar itu Mark Langsung Kesal.
"Kenapa Tak Bisa?" Tanya Mark Lagi.
"Hanya Haechan Yang Bisa Memperpanjang Kontrak Nya" Ujar Jaehyun.
Mark Langsung Menatap Haechan Kesal.
Mark Menutup Telfon Dan Memandang Haechan Kesal.

"Perpanjang Kontrak nya" Titah Mark. Namun Haechan Hanya Diam
"Perpanjang kontrak nya Haechan" Mark Berujar Lagi Namun Menekan Setiap kata.
Haechan Menghela Nafas "apa Boleh Buat?" Gumam Nya Dan Akhirnya Menganggukkan kepala Nya.
Mark Tersenyum Senang Dan Langsung Memeluk Erat Haechan.


\/\/\/

Haechan Merebahkan Diri Di Kamar Milik Nya, Yang Bersampingan Dengan Kamar Mark.
Memang Mereka Di Suruh Untuk Satu Apartemen Supaya Mudah Bila Mengerjakan Pekerjaan apa bila salah satu dari mereka ingin di apartemen.

"Ingat Haechan Kita Di Kontrak hanya Karna bisnis dan Pekerjaan"
"Jangan sangkut pautkan dengan masalah perasaan"

Ucapan Mendiang Ayah Nya Terngiang-ngiang di kepala nya, Benar Haechan dan Mark Hanya terlibat Kontrak sampai Masa Kontrak itu Habis.
Tapi Mark Malah Memperpanjang Kontrak nya Jadi
«Selama Perusahaan Ada» jadi Ia akan Terus Menjadi Sekertaris Nya.

//DRTT
//DRTT

ponsel Milik nya Berbunyi tertampang Nama Seseorang di Sana.

Ayah Jaehyun
Is calling

Haechan mengangkat Panggilan Tersebut.
"Halo Haechan?"
"Ya Ayah?"

"Bagaimana Perusahaan?"
"Tadi Sempat Memburuk , tapi aku Bisa Menanganinya"

"Syukurlah"
"Iya Ayah"

"Kau Memang Bisa di Andalkan Haechan"
"Terimakasih Ayah"

"Ajak Mark Minggu ini Ke Rumah, taeyong Rindu Katanya" haechan tertawa, memang Taeyong selalu Merindukan anak sulung nya itu.
"Iya Ayah akan Haechan ajak dia"

//Ceklek
Suara Pintu Terbuka, Mark Yang Membuka Pintu.
Ia Berjalan Mendekati Haechan dan Langsung Menindihi Haechan Yang Sedang Merebahkan Badan Nya Di Kasur King Size Milik Nya.
"Aku Lelah" Gumam Nya.

"Halo Haechan, apa Mark di sana?" Tiba-tiba Suara Taeyeong Terdengar.
"Nee" Jawab Mark Mengambil Alih Ponsel Haechan.

"Kau Tak Merindukan Bubu?"
"Tentu Aku Rindu, Tapi Aku Masih Sibuk Akhir-akhir Ini" Jawab Mark.

"Bubu Nggak Mau Tau Kau Harus Datang Minggu ini, Bubu akan Memperkenalkan Kan mu dengan Anak Sahabat Bubu"

//DEG

Bagai Di Hantam Batu Besar Hati Haechan Langsung Sakit, Memang Hubungan Mark Dan Haechan itu susah Di jelaskan.
Mark Yang Entah Ingin Bagaimana, dan Haechan yang tak menuntut apapun.

"Terserah bubu, aku tak akan ingin Di Jodohkan Oleh siapa pun"
"Aku akan Memilih Pasangan ku sendiri"
Jawab Mark Kesal.

"Maka Dari Itu Bawa Calon Mu Itu Ke Bubu"
Mark Memperhatikan Haechan Yang Hanya Diam,
"Aku akan Membawa nya"

"Benarkah?"
"Aku Harus Bertanya Kepada Haechan"
"Haechan!" Taeyong Memanggil Haechan.

"Ya Bubu?" Jawab Haechan
"Apa Kau Tau Siapa Dia Yang akan di kenalkan kepada Bubu?" Tanya Taeyong Antusias
"Haechan Juga Tak Tahu Bubu" Jawab Haechan Menahan Rasa Sakit Di Hati Nya.
"Yah Sayang Sekali"
Lalu Telefon Di Matikan Oleh Mark.

Mark Meletakkan Ponsel Haechan di Nakas, dan Ia Menindihi Badan Haechan.
Menyembunyikan Kepala Nya Di Perpotongan Leher Haechan, Dan Menghirup Lama-lama Aroma Khas Haechan.

"Kau Tak Ingin Bertanya Siapa Yang akan Ku Kenalkan Ke Bubu?" Tanya Mark memandang Haechan yang Terus-terusan Diam.
Haechan Menggeleng "tidak Lagi pula apa urusan ku?"
Mark Tertawa, ia Tahu Haechan sedang Cemburu Kali ini.

Mark Menggigir Leher Haechan Menimbulkan Warna Merah Di Lehernya, dan Haechan Yang Menahan Desahan Supaya Mark Tak Bisa berbuat Lebih.
Mark Mengecup Singkat Leher Yang Sudah ia Beri Tanda Itu Dia Kembali Menatap Haechan.
"Haechan" deep voice Milik Mark.
"Hmm?"
Mark Mencium Pipi Haechan Dan Mulai Merambat Turun Ke Leher Haechan.
"Aghh...."
"Markhh"

"Aku Lelah" Ujar Haechan Kesal. Tangan Nya Menjauhkan Wajah Mark Dari Lehernya, Dan Menatap Tajam Mark.
Mark Yang Di Tatap Merengut Kesal "Ishh kan Markeu Pengen-"
Haechan mengapit bibir Mark Sebelum Mark melanjutkan ucapan nya.

"Aku lelah Mark, Hari ini Aku Bekerja 2× Lebih Dari Biasanya" Ujar Haechan lagi.
Mark Diam, Dna Kembali Mendusel2kan Wajah Nya ke leher Haechan.
"Ayo tidur" Ajak Mark Dan Memejamkan matanya.
Haechan Tersenyum, tangan Nya Yang mengganggur ia Gunakan Untuk Mengusap Surai Hitam Milik Mark.

"Sleep Well Makeu"
Haechan mengecup Kening Mark Dan Ikut Memejamkan Matanya.

Boss //MARKHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang