Eight ⤵

3.7K 201 17
                                    

Tok
Tok
Tok

"Mark, Haechan ayo Bangun kita sarapan" Taeyong mengetuk pintu kamar sang anak sulung, setelah itu ia beranjak pergi.

Haechan perlahan membuka netranya, menatap wajah Mark yang tengah tertidur memeluk nya.

Haechan menyingkirkan lengan Mark yang memeluk pinggangnya, berjalan menuju Kamar mandi.

"Semakin susah aku menjauhimu Mark" Gumam Haechan, ia membasuh wajahnya dengan air sebelum mengambil sabun dan handuk kecil.

"Menjauh dari ku?" Haechan yang akan menaruh sabun ke tangannya harus terhenti ketika di belakang Mark sudah ada memandang dirinya dingin.

"Kau ingin menjauh dariku Haechan?" Mark mendekat.

Haechan hanya diam, ia hanya menatap Mark dari Kaca.

"Kenapa Haechan?" Mark sudah berada tepat di belakang Haechan.

"Hubungan kita seharusnya tidak seperti ini Mark" Jawab Haechan tegas.

"Alasan tak masuk akal" Mark membantah, Terlanjur kesal Mark membalik badan Haechan dan menciumnya kasar.

Haechan yang mendapat ciuman tersebut hanya diam walaupun ia juga sempat terkejut.

Mark yang kesal menggigit bibir bawah Haechan, membuat Haechan meringis.

Memanfaatkan kesempatan Mark memasukkan lidahnya ke dalam mulut Haechan.

"Eughh" Ringis Haechan.

Mark mengakses seluruh mulut Haechan, tangannya meremas gemas Pantat Haechan.

"Eghh... Markhh" Haechan mencoba mendorong Mark namun usahanya Sia-sia.

Mark bahkan semakin merapatkan badannya ke badan Haechan.

BRAKK
BRAKK
BRAKK

Pintu kamar mandi Berhasil di dobrak oleh Jeno.

"HYUNGG!!!, MASIH PAGI JANGAN BERBUAT MESUM!!" Jeno menarik badan Mark untuk menjauh dari Haechan.

Mark hanya diam, ia menatap Jeno yang berusaha menjauhkan dirinya dengan Haechan, tapi Mark tak bergerak sama sekali.

"Cukup Jeno!" Mark menepis tangan Jeno yang terus menarik badan nya.

"Hyung, Bubu sudah meneriaki kalian daritadi untuk turun" Kesal Jeno.

Mark berdecak sebelum pergi, setelah menatap tajam Jeno dan Menariknya pergi.

Kepergian Jeno dan Mark, membuat Haechan menghela nafas pelan.

"Bagaimana aku bisa menjauh dengan Nya?"

Haechan kembali berfikir.

"HAECHAN!!, CEPAT TURUN!!!' Teriakan Ten membuat Membuyarkan pikiran nya.

" YA MAE" Teriak balik Haechan.

Ia cepat² Membasuh wajahnya dan Pergi keluar kamar menuju Ruang makan.

"Haechan kenapa lama sekali?" Tanya Taeyong melihat Haechan baru masuk ke ruang Makan.

"Tadi Haechan sedang sakit perut Bubu" Alibinya.

"Ah Jadi Begitu, Gapapa ayo makan" Haechan duduk di samping Mark Karna hanya itu Kursi yang tersisa di sana.

Tubuh Haechan menegang ketika tangan Mark mulai meremas Paha dalamnya, karna Haechan menggunakan Celana Pendek berwarna hitam saat ini.

Haechan berusaha menepis tangan Mark, namun tak berhasil.

"Mark" Haechan mendesis kala tangan Mark mulai masuk ke dalam celana pendek nya.

"Hmm?" Mark Hanya bergumam, Ia memakan makanannya memang dengan tangan Kirinya namun tidak dengan tangan kanan nya.

"Berhenti" Bisik Haechan.

"Haechan ayo di makan" Ten Menatap Haechan.

"I-i-iya Mae" Haechan mulai makan, tak memperdulikan lagi Dengan Tangan Mark yang sudah menyentuh penisnya.

"Eghh" desis Haechan kecil.

"Mark" Panggil Jaehyun.

"Ya dad" Mark mendongak menatap Jaehyun.

"Tangganya" Peringat Jaehyun.

Berdecak kasar Mark menjauhkan tangannya dari Paha Haechan.

Haechan bernafas lega, Ia mulai Memakan-makanannya dengan Tenang.

"Memang tangannya Mark hyung kenapa Dad?" Pertanyaan dari Beomgyu membuat Jaehyun kelimpungan.

"Tangan Mark hyung sedang menggaruk paha Haechan hyung kan?"

Pertanyaan Sungchan membuat Haechan tersedak keras, Mark langsung memberikan segelas Air untuk Haechan dan langsung di minum oleh Haechan hingga Tandas.

"Benarkan Dad?" Sungchan menatap Jaehyun polos.

Jaehyun hanya tersenyum, mengelus puncak kepala sungchan.

"Jadi tentang Perjodohan Mark Bagaimana?" Tiba-tiba Taeyong Mengatakan hal tersebut.

Mark menggeram keras, "Bubu Mark akan cari sendiri"

"Siapa Mark?" Tanya Johnny.

Mark Berdiri dari duduknya, berjalan mendekati Johnny.

Ia bersimpuh di depan Johnny, membuat semua orang kaget.

"Uncle John, Izinkan saya melamar Haechan untuk menjadi istri saya"

"Huh?"

Boss //MARKHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang