11

3.4K 169 4
                                    

1 Hari sudah terlewat, Kini kita lihat seorang Mark Jung yang sedang di beri saran dari beberapa Dominan.

"Kau Harus kuat dalam ranjang Mark" -Jaehyun

"Haechan harus puas Mark"-Johnny

Mark sendiri Hanya bisa diam dan mengangguk tanpa menjawab apapun.

" Kalian pernah sampai melakukan 'Itu' Mark?"

Jaehyun bertanya Was-was melihat Johnny yang sudah menahan amarahnya.

"Hanya ciuman tidak lebih"

Jawab Mark santai.

"Syukur lah"

Jaehyun bernafas lega.

"Benar Itu Mark?"

Johnny memastikan.

"Benar Uncle"

Mark meyakinkan Johnny.

"Baiklah"

Mereka bertiga sedang berada di kantor pusat kota Seoul, Perusahaan Jung.

"Bagaimana cerita Bubu dan Daddy?"

Gumam Mark, Ia bisa melihat Bubu nya yang cerewet dan Daddynya yang Humoris membuat ia bingung.

"Hahaha"

Jaehyun dan Johnny tertawa khas Bapak²nya.

"Kau ingin mendengarnya Mark?"

Mark mengangguk atas pertanyaan Johnny.

"Baiklah akan ku ceritakan"

*𝓕𝓵𝓪𝓼𝓱𝓫𝓪𝓬𝓴_𝓙𝓪𝓶𝓪𝓷 19 𝓪𝓷

"Tennie ayo temani aku"

Namja manis dengan terburu-buru menarik namja yang juga manis yang sudah daritadi di tolaknya.

"Aku Tak mau Yongie, Kau saja"

Namja yang di Panggil Tennie atau Ten Itu menolak tawarannya.

"Ayo Ten"

Namja yang terus menerus memaksa adalah Taeyong.

"Tak Mau"

"Ayo"

"Enggak"

"Ayo"

"Enggak"

"Ayo"

"Enggak"

"Ay-Awsh"

BRUKK

Tubuh Taeyong terjatuh, seseorang tak sengaja menabraknya.

"Ah Maaf"

Seseorang yang tak lain adalah Jaehyun itu mencoba membantu Taeyong yang jatuh hampir menabrak Tiang Lampu jalan.

"Biarkan aku sendiri"

Taeyong menolak.

Taeyong mengusap bajunya yang kotor terkena debu, dan pasir.

"Tolong Maafkan aku"

Taeyong memandang sinis, Namja tampan di depannya.

"Kau Ini Punya Mata kenapa tak digunakan Hah!, Kalau saja nanti wajah ku menubruk Tiang ini bagaimana?"

Taeyong menatap Garang Namja tampan di depannya.

"Sudah Tae, Ayo pergi"

Ten mencoba menarik Taeyong, tapi susah.

"Jae!!"

Lagi seorang Namja berwajah Chicago datang menarik bahu Jaehyun.

"Ayo Taeyongie"

Ten menarik Taeyong dengan sekuat tenaganya.

"Hei Ingat Ya, Kau Akan ku Ingat sampai Kau jatuh sendiri!!'

teriak Taeyong sebelum berlari mengikuti Ten.

" Siapa Jae?"

Jaehyun menoleh ke arah Belakangnya.

"Aku tak sengaja menabraknya"

yang bertanya hanya mengangguk.

"Yang menarik Namja garang tadi Manis Jae"

Jaehyun memutar bola matanya malas.

"Kau selalu bilang seperti itu John"

"Tapi Benar Jae"

"Ah sudahlah"

Jaehyun pergi meninggalkan Johnny sendiri.

"Padahal aku mengatakan kejujuran"

Gumam Johnny, sebelum berlari mengejar Jaehyun.

*𝓕𝓵𝓪𝓼𝓱𝓫𝓪𝓬𝓴_𝓔𝓷𝓭

Mark hanya mengangguk.

"Jodoh memang tidak akan kemana"

Jaehyun hanya mengangguk pelan.

"Bubu di mata Daddy bagaimana Saat pertemuan pertama kalian?"

Pertanyaan Mark membuat ia terdiam sejenak.

"Pertama adalah Namja pemarah, emosian, dan keras kepala"

"Dan sampai sekarang masih sama"

Lanjutnya.

"Kalau Uncle Untuk Aunty Ten?"

"Ten Sangat Cerewet, polos dulunya, dan sensitif sekarang, cepat marah"

"Benarkah!?"

Ketiga dominant Itu Terlonjak Kaget mendengar suara yang sangat Mereka kenali.

"Sepertinya kita datang tepat waktu Tennie"

Di depan pintu ruangan Jaehyun, berdiri Kedua Kubu Pemimpin kuasa dominant.

"Dear"

Johnny mencoba merayu Ten.

"Tidur di luar"

Ten berjalan keluar mengabaikan Johnny yang juga berlari mengejarnya.

"Yongie"

Giliran Jaehyun.

"Jangan Pulang"

Taeyong pergi, Dan Jaehyun menyusul.

Mark Sendiri.

"Apa Aku begitu nantinya?"

Gumamnya.

ia mulai berimajinasi kehidupannya bersama Haechan, setelah Menikah.

Boss //MARKHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang