20.

2.4K 137 5
                                    

"Da Dy"

Bug

"Da Dy"

Haechan terkekeh kecil melihat Chenle yang memukul Boneka Harimau kecil yang di berikan oleh Grandpa nya.

Entah kenapa ia dari tadi memanggil Mark, Padahal Mark sedang bekerja.

"Chenle Merindukan Daddy?" Tanya Haechan, namun Chenle hanya menoleh sekilas lalu kembali bermain kembali dengan boneka Harimau nya.

"Sepertinya tidak" Gumam Haechan, tak ingin berfikir panjang Haechan hanya diam mengawasi Chenle bermain.

"Ma" Chenle memberikan Boneka beruangnya kepada Haechan.

"Ini Mama Hmm?" Haechan menerima Boneka pemberian Chenle.

"Ma Ma" Chenle memandang Haechan Bahagia.

Ting

Tong

Tiba-tiba bell pintu berbunyi.

Haechan segera bangkit berjalan menuju Pintu.

Ceklek

"Eh-Kalian siapa?"

Haechan mengernyit bingung menatap kedua pria berbadan Besar di depannya.

"Kami disini, di Sewa oleh Tn.Seo Jhonny untuk menjadi Bodyguard Tuan Muda kecil Chenle"
salah satu dari mereka berbicara.

"Benarkah?" Haechan sedikit tidak percaya.

"Benar Ny.Jung Donghyuck"

ah mereka memang, Jarang sekali ada yang memanggilnya Donghyuck.

"Baiklah, Kalian bisa bekerja Mulai Besok" Haechan memberikan Kartu Akses khusus untuk pelayan dan Bodyguard.

"Terimkasih Ny.Jung" Haechan mengangguk, Mereka kemudian pergi menuju Kamar Bodyguard yang berada di samping Mansion.

"Ma Ma" Chenle memanggilnya.

"Iya Sayang?"

Haechan segera berjalan menuju Chenle.

"Astaga Chenle!" Pekik Haechan saat Chenle Yang Baru bisa Duduk mencoba untuk berdiri dengan kaki kecilnya.

"Sayang, Bagaimana kalau nanti Jatuh Hmm?" Haechan segera menggendong Chenle menuju Dapur, Untuk membuatkannya susu.

"Ma Ma Ma Ma"

Chenle mengoceh menatap Haechan dari Belakang, karena ia duduk di kursi bayinya.

"Sebentar lagi Daddy Pulang sayang, Mama Masak dulu Ya?, Anteng2 di sini ya?"

Bak mengerti Chenle mengangguk dan Meminum susunya.

Haechan memilih untuk cepat2 Memasak untuk makan malam, Mark Pasti lapar Bukan?.

Selesai dengan masakannya, Haechan kemudia duduk di samping kursi Bayi Milik Chenle.

"Kok Daddy Belum Pulang ya sayang?" Gumam Haechan menatap Chenle yang tengah bermain dengan Botol Susunya yang kosong.

"Da Dy" Gumam Chenle mengikuti Haechan.

"Lucunya" Haechan mencubit gemas Pipi Chenle.

"Da Dy Ma Ma" Ucapnya Lucu, membuat Haechan terkekeh geli.

"Seharusnya Chenle sudah Tidur Hmm?" Tiba-tiba Mark sudah berada di samping kursi Yang Chenle duduki.

"Mark"

"Hmm?" Mark kembali menatap Haechan.

"Mark" Haechan menatap Mark sedikit sayu.

"Kenapa Sayang?" Tanya Mark sekali lagi, namun Haechan tak memberikan jawaban.

Haechan melangkah menuju Mark dengan pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haechan melangkah menuju Mark dengan pelan.

Grepp

Haechan memeluk Mark dari depan, Ia mengalungkan lengannya ke leher Mark, menggesek²Kan hidungnya di dada bidang Mark.

"Why Babe?"

"Ugh Suara Mark, Aku tak tahan!" Batin Haechan menjerit.

"Aku..." Haechan kembali menutup mulutnya, ia Ingin mengucapkan sesuatu tapi, ia sedikit malu.

"Hmm?" Mark membelai wajah Haechan yang terus menerus menatapnya sayu.

"Mark" Panggilnya sekali lagi, Mark mencium Pipi Haechan gemas melihat tingkah sang Istri.

"Babe"

"Mark Ayo-"

"Hiks... Uwaaa Da dy... Hiks... Uwaaa"

Mark spontan melepaskan pelukan mereka menatap Chenle yang menangis karena di abaikan.

"Astaga Chenle" Mark segera menggendong Chenle menuju Kamarnya, meninggalkan Haechan yang menggerutu karena apa yang ia inginkan tidak tercapai.

"Membuat saingan diri sendiri Hmm, Ck" Decak Haechan masuk ke dalam Kamarnya.

Boss //MARKHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang