Tangisan bayi terdengar di seluruh penjuru ruangan saat ini. Saat seseorang pria menggendongnya keluar dari salah satu box bayi di dalam ruangan tersebut. Untuk pertama kalinya akhirnya ia bisa menggendong salah satu dari anak kembarnya. Setelah beberapa hari ia menelantarkan kedua putra kembarnya di rumah sakit karena suatu kesalahan yang telah ia perbuat.
Senyum terpampang jelas di wajahnya yang tampan saat melihat putranya menangis di dalam gendongannya.
" Terimakasih telah lahir dengan sehat putra hebat papa" setelah mengucapkan itu pria tersebut melihat orang di sebelahnya. Seperti mengerti arti tatapan itu, orang di sebelahnya tersebut mengangguk dan mulai berjalan untuk menunjukkan jalan.
Dengan perasaan yang tidak menentu pria itu mengikuti orang di sebelahnya tadi. Setelah beberapa saat mereka berhenti di depan sebuah ruangan yang tertutup, di depannya terdapat tulisan hanya perawat dan dokter yang boleh memasuk.
Dari dinding kaca yang memisahkan ruangan itu dengan dunia luar. Dapat pria itu lihat seorang bayi yang berukuran sangat kecil berada di dalam sebuah tabung inkubator di dalam ruangan itu. Tidak ada tangisan yang keluar dari dalam mulut kecil nya. Ia terlihat seakan tertidur pulas, tapi peria itu tau bahwa di dalam sana bayi kecil itu berjuang seorang diri untuk hidupnya.
Pria itu tidak bisa menyembunyikan kesedihannya melihat salah satu dari putra kembarnya mencoba bertahan hidup seorang diri di dalam sana. Ia tidak bisa berhenti menyalahkan dirinya sendiri Setelah melihat kondisi salah satu putranya. Ini salahnya, karena ke egoisnya putranya harus berakhir di sana, karena dia kedua putranya harus kehilangan ibu mereka. Mereka sangat kecil tapi mereka tidak bisa merasakan kasih sayang yang seharusnya mereka dapat dari ibunya.
Seperti mengerti bahwa sodara kembarnya yang berada di dalam sana, bayi kecil yang sedari tadi sudah tenang dalam gendongan pria itu. Kembali merengek dan menangis sambil tangan kecilnya menunnjuk ke dalam ruangan tersebut.
Pria tersebut mengusap air matanya dengan kasar lalu segera menenangkan putranya " kau tau ya kalau itu adalah saudaramu, maafkan papa ya. Karena papa saudaramu harus berakhir di dalam sana"
" Maafkan papa, karena papa bubu kalian harus pergi meninggalkan kalian. papa janji papa akan menemukan bubu kalian untuk meluruskan kesalahpahaman yang terjadi. Agar kalian bisa merasakan kasih sayang darinya juga"
" Tapi sebelum bubu kalian di temukan papa akan melakukan yang terbaik untuk kalian, papa akan menjadi papa sekaligus bubu yang baik untuk kalian"
Kini tatapan pria itu beralih kearah salah satu putranya di dalam ruangan itu " maafkan papa sayang, kau harus berjuang keras untuk bertahan hidup karena papa. Jika bukan karena papa kau pasti akan lahir dengan normal seperti saudaramu"
" Papa akan melakukan sagala cara agar kau bisa bertahan. Apapun akan papa lakukan untuk kesembuhanmu. Putra kecil papa yang hebat . Papa yakin kau adalah anak yang kuat. Kau pasti bisa bertahan dan tidak menyerah dengan penyakitmu kan sayang"
Lagi. Satu air mata lagi lagi lolos dari matanya, Usapan lembut bisa ia rasakan dari orang yang sedari tadi berada di sebelahnya. Pria itu bisah melihat orang di sebelahnya tersenyum mencoba untuk menguatkannya.
" Kau pasti bisa, Aku yakin kau bisa melewati ini semua. Aku tau kau salah, tapi aku bangga kau berani untuk mengakui kesalahamu dan mau bertanggung jawab"
" Kedua putramu pasti tidak mau melihat kau bersedih seperti ini terus. Aku akan selalu membantu jika kau butuh. Jadi jangan sungkan untuk meminta bantuan pada kakak mu. Mengerti "
Pria tersebut tersenyum menanggapinya, setidaknya ia tidak sendiri dalam menghadapi semuanya. Kakak nya ada untuknya
KAMU SEDANG MEMBACA
The Jung's (Before Happy Ending)
FanfictionLahirnya anak kembar memang biasanya membawa kebahagiaan bagi sebuah keluarga. Tapi tidak dengan kembar keluarga JUNG'S, mereka terlahir ketika hubungan kedua orangtuanya sedang tidak baik baik saja. Tumbuh bersama tanpa seorang ibu membuat mereka t...