1.0

1.1K 98 8
                                    

Return to current pipeline

Tingg

Suara notifikasi dari ponselnya berhasil mengalihkan fokus beomgyu dari kegiatan melukisnya, bukan sepenuhnya melukis, karena ia baru membuat seketsanya sambil bermalas malasan di tempat tidur. Ia menggeser layar poselnya, ingin melihat notif dari siapa yang muncul, jika tidak terlalu penting ia akan memilih melanjutkan kegiatan melukisnya.

Ia segera membuka notifikasi pesan tersebut saat tau papanya yang mengiriminya pesan, dan pesan itu cukup berhasil membuatnya berfikiran macam macam, pasalnya papanya menyuruhnya dan sungchan untuk ke ruang kerja miliknya, dan pasti selalu ada hal serius yang akan papanya bicarakan saat memanggil mereka kesana.

Sakarang beomgyu mengalihkan atensinya pada sungchan yang tertidur di sebelahnya, memeang sedari tadi sungchan menemaninya di kamar sampai beberapa saat yang lalu ia tertidur. Ia dengan perlahan membangunkan sungchan, dan tidak butuh waktu lama kini sungchan sudah sepenuhnya bangun dan menatap beomgyu seakan bertanya untuk apa kau membangunkanku?. Beomgyu yang memang sedari tadi malas untuk berbicarapun hanya menunjukkan pesan yang di kirimkan jaehyun padanya

"Untuk apa?" Pertanyaan sungchan hanya mendapatkan gelengan dari beomgyu.

Mereka sama sama tidak tahu untuk apa jehyun memanggil mereka, mereka hanya mematuhi perintah papanya untuk menuju ruangannya tanpa tau jika setelah ini semuanya akan benar benar berubah.

____

Dengan perlahan kedua kembar jung tersebut memasuki ruangan jaehyun, tapi ternyata bukan papanya saja yang berada di ruangan itu, ada juga ketiga orang yang mereka temui tadi siang. raut wajah bingung terlihat jelas di wajah keduanya, untuk apa mereka juga berada di sini?. mungkin itulah yang mereka pikirkan saat ini.

keduanya membungkuk hormat terlebih dahulu sebelum akhirnya menghampiri jaehyun dan mengambil tempat duduk di sebelah jaehyun.

" Jadi.. untuk apa papa memanggil kami?" Pertanyaan itu keluar dari sungchan Tepat setelah mendudukkan dirinya. Pertanyaan juga berhasil membuat semua orang termasuk beomgyu menoleh padanya. Sepertinya kembarannya itu tidak akan pernah tau caranya untuk basa basi, Apakah sesuatu hal yang buruk akan terjadi jika ia sedikit berbasa-basi?. Batin beomgyu sambil melirik sungchan yang duduk di sebelahnya.

Jaehyun tersenyum menanggapi pertanyaan spontan dari sungchan " kalian tadi sudah saling bertemu kan?"

Hampir semua orang yang berada di ruangan tersebut mengangguk menanggapi pertanyaan jaehyun

"Tidak seperti biasanya papa mengenalkan tamunya secara pribadi pada kita" beomgyu berusaha berbicara sepelan mungkin di telinga sungchan, sungchan hanya bisa mengangguk menanggapi pernyataan beomgyu

" beomgyu, sungchan!"

Baru saja beongyu ingin membisikan sesuatu hal lain pada sungchan, jahyun malah memanggilnya dan sungchan memebut mereka menghentikan kegiatan berbisik bisik mereka dan menoleh pada jaehyun.

" Bukankah papa pernah bilang saat papa baru pulang jika papa telah menemukan jejak bubu kalian" kata jaehyun yang di angguki oleh kedua kembar jung tersebut

Jaehyun tersenyum " sekarang papa sudah membawa bubu kalian kembali, mereka adalah bubu dan kakak kalian" ucapnya sambil melirik ke arah tiga orang yang sekarang duduk di hadapan mereka. tatapan jaehyun sekarang beralih ke arah mark dan jeno yang menatapnya penuh tanda tanya" mark jeno, mereka ini dalah adik kalian"

pernyataan dari jaehyun berhasil membuat seisi ruangan menampilkan ekspresi yang berbeda-beda. beomgyu reflek menatap ke tiga orang yang di maksud jaehyun itu lalu menatap sungchan, ingin tau bagaimana respon mereka, karena sejujurnya ia sendiri tidak tau harus merespon seperti apa. pada awalnya ia sangat senang saat papanya bilang jika bubunya akan kembali, tapi saat mereka ada di depannya seperti ini ia bingung. ia bahagia... tapi ada rasa canggung yang menyelimuti hatinya, apalagi saat ia melihat ekspresi sungchan yang sepertinya tidak mengharapkan hal ini. sungchan memang seperti menyembunyikan ekspresinya itu, tapi  itu bisa terbaca dengan gampang oleh beomgyu.

" Apa-apan maksudnya semua ini?" Respon reflek dari Jeno tersebut berhasil membuat semua orang menoleh ke arahnya. berbeda dengan sungchan yang masih bisa menyembunyikan ekspresinya, Jeno dengan terang terangan menunjukkan ketidak sukanya dengan pernyataan jaehyun.

" Bagaimana bisa papa tiba-tiba bilang jika mereka adalah adikku, sedangkan kita tidak pernah tahu selama ini jika mereka ada. Bagaimana jika mereka bukan anak Papa dan Bubu? Bagaimana jika Papa hanya mengaku-ngaku saja? "

Jeno mendengus " setelah keluarga kita hancur karena ulah Papa, bagaimana kita bisa percaya jika mereka benar-benar anggota keluarga kita " sekarang tatapan mata Jeno mengarah ke Beomgyu dan Sungchan " aku tidak percaya jika mereka benar-benar anak dari Bubu juga. Mungkin mereka adalah anak dari simpanan papa" ucapnya lalu keluar dari ruangan jaehyun di sertai dengan suara bantingan pintu yang sangat keras.

Suara bantingan pintu tersebut berhasil membuat semua orang di ruangan tersebut terlonjak kaget, termasuk beomgyu yang reflek memegang dadanya yang terasa nyeri.

Melihat suasana yang menegang karena jeno, mark memilih mengikuti adiknya tersebut keluar ruangan. Mungkin di karenakan terburu-buru Mengikuti jeno, tanpa sengaja mark juga ikut membanting pintu cukup keras.

Tepat saat pintu tertutup beomgyu menjatuhkan dirinya ke lantai satu tangan meremas dadanya yang terasa sakit dan tangannya yang satu lagi menggenggam tangan Sungchan demi meredakan rasa sakit di dadanya. Dua kali suara bantingan pintu yang keras berhasil membuatnya merasakan rasa sakit yang teramat di dadanya, belum lagi dengan kondisinya yang sebenarnya belum sepenuhnya  pulih.

"Shit" sebuah umpatan berhasil keluar dari mulut sungchan saat melihat beomgyu terjatuh sambil memegang dadanya.  ia dengan sigap membantu beomgyu kembali duduk di atas sofa.  "ambil nafas perlahan beomgyu, jangan panik " perintah sungchan sambil tangannya memijat pelan area dada beomgyu, siapapu bahkan bisa melihat jika sungchan bahkan lebih panik dari pada beomgyu sendiri.

jaehyun tidak kalah paniknya dengan sungchan, ia juga dengan sigap berlalu keluar mengambil obat bemgyu yang berada di kamarnya. setelah beberapa saat jaehyun kembali dengan membawa air minum dan kotak obat milih beomgyu.

" Sungchan, berikan ini" ucap jaehyun sambil memberikan obat itu pada sungchan

setelah menerima obat dari jaehyun sungchan dengan perlahan membantu beomgyu untuk meminum obatnya, tidak butuh selang waktu yang lama untuk obatnya bekerja. karena beberapa saat kemudian dapat di lihat raut wajah beomgyu yang mulai lebih rileks. sekarang semuanya bisa bernafas lega saat obatnya telah bereaksi, karena memang tidak jarang obat yang di minum beomgyu tidak bereaksi , mungkin bereaksi tapi itu hanya mengurangi sedikit rasa sakit yang di rasakan beomgyu, dan mengakibatkan anak itu harus berakhir di rumah sakit.

semua peristiwa tersebut tidak lepas dari penglihatan taeyong yang berdiri mematung di ujung ruangan, untuk pertama kalinya ia melihat buah hatinya harus berjuang dengan nyawanya, air matanya telah jatuh entah sejak kapan. ia tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya menjadi beomgyu, bagaimana rasa sakitnya setiap kali jantungnya berdetak lebih cepat, dan bagaimana tersiksanya mereka saat rasa sakit itu muncul.

semua ini tejadi karena kesalahannya. bukankah perkataan maaf saja tidak akan pernah cukup untuk menebus kesalahannya, bahkan rasanya apapun yang akan ia lakukan tidak akan bisa menebus semunya. rasanya sampai kapanpun ia tidak akan penah bisa terbebas dari rasa bersalah.  bukankah semua ini terjadi karenanya, ia tidak akan pernah bisa behenti menyalahkan dirinya sendiri. putranya harus merasakan semua ini karena kesalahan yang ia buat di masa lalu.




______

kalau seumpama ada yang typo, kelebihan kalimat atau kata. kalian tandain aja, nanti biar aku benerin. aku bakal makasih banget kalau kalian mau nandain typo nya aku. soalnya aku sering baget typo. bahkan kadang meskipun udah aku baca berulang kali, masuh ada aja yang typo.

udah segitu aja 

makasih yang udah mau baca  :)

TBC

sampai jumpa minggu depan :)

The Jung's (Before Happy Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang