0.7

933 63 3
                                    

Bau khas kopi tercium saat taeyong memasuki sebuah cafe tempat ia membuat janji dengan seseorang, senyumnya mengembang saat ia melihat orang tersebut berada di pojok ruangan sedang melambaikan tangan ke arahnya. Dengan cepat ia melangkah ke arah orang tersebut.

" Apakah kau sudah menunggu lama nara? Sejak kapan kau sudah berada di Korea?" Sapa taeyong setelah sampai pada meja tersebut.

Nara membalas sapaan Taeyong dengan senyum, ya... orang tersebut adalah nara, lalu ia melirik orang di sebelahnya dan membuat taeyong ikut melirik juga " ah.. ternyata kau tidak sendiri, bagaimana kabarmu Alex? Maaf tidak sadar jika ikut dengan nara"

" Aku baik, bagaimana kabarmu " sapa Alex kembali, nara memang pernah mengenalkan Alex pada Taeyong saat keduanya tidak sengaja _ atau sengaja _ bertemu di supermarket.

" Maaf sebelumnya, kalian berbincang lah berdua dulu, aku ingin ke kamar mandi sebentar, setelah itu aku akan memberi tahukannya tujuanku mengajakmu bertemu. Tidak apa kan tae?  "

" Tidak apa. Kau ke kamar mandilah dulu, aku akan menunggu sambil berbincang dengan alex "

Setelah mendengar persetujuan dari Taeyong nara segara pergi dari hadapan mereka, tapi tentu dia tidak benar-benar ke kamar mandi. Dia mengambil tempat duduk lain yang cukup tersembunyi tapi bisa untuk melihat apa yang harus ia awasi.

Dari tempat duduknya ia bisa melihat dengan jelas alex dan taeyong sedang berbicara bincang, entah apa yang mereka bincangkan. Dapat ia lihat juga Alex yang sesekali mengelus perut taeyong yang sudah mulai membuncit, mungkin mereka membicarakan tentang kandungan taeyong.

Mungkin waktu Taeyong datang merupakan waktu yang sangat tepat dengan perkiraannya, karena tidak butuh waktu lama ia duduk mengawasi dapat ia lihat siluet lain dari seseorang yang melihat mereka dari luar, orang yang dengan sengaja ia atur datang ke tempat ini demi melihat pemandang ini.

Nara tersenyum puas saat melihat orang tersebut pergi dengan wajah yang terlihat sangat kesal, sepertinya rencananya berhasil. Sekarang ia bisa kembali menghampiri taeyong setelah melihat orang tersebut pergi.

" Apa yang kalian bicarakan? Sepertinya sangat seru sekali" tanya nara saat sampai di hadapan taeyong dan Alex.

" Ah.. alex sedang bertanya tentang kandunganku, bukankah ini terlihat lebih besar dari pada saat aku mengandung jeno dan Mark" jelas taeyong dengan antusias

" Kau benar, perut mu cukup besar jika di bandingkan dengan dulu saat mengandung Mark atau jeno. Apakah kau sudah melakukan USG?"

Taeyong menggeleng " belum,aku ingin melakukannya dengan jaehyun"

Nara tersenyum menanggapi setiap perkataan taeyong, tidak susah untuk tersenyum karena saat ini ia benar benar cukup bahagia karena membayangkan kelanjutan kisah yang ia buat ini. Tinggal sedikit sentuhan lalu ia akan membiarkan semuanya hancur dengan sendirinya.

" Kalau begitu kabar baik untukmu, aku mengajakmu bertemu untuk memberi tahukan kalau jaehyun sudah pulang" ucapnya sambil tersenyum manis

" Benarkah? " Tanya taeyong antusias

Nara mengangguk " benar, sekarang pulang dan bersiaplah untuk menyambut jaehyun"

Tanpa pikir panjang Taeyong segera pamit untuk pulang. Nara memandang kepergian Taeyong dengan senyum yang sangat puas.

" Sedikit lagi " ucap Alex yang sedari tadi memperhatikan mereka dalam diam

Nara mengangguk mengiyakan ucapan alex " benar. Sedikit lagi dan setelah itu semuanya akan terbalas "

_____

Taeyong dengan semangat berjalan turun dari mobil untuk memasuki rumah, ia semakin semangat saat bibi kim memberi tahukan jika jaehyun telah pulang, dan sekarang berada di kamar.

Tapi bukan senyum manis yang ia dapatkan saat memasuki kamar melainkan tatapan sinis dan tajam tertuju ke arahnya

" ada apa jae?" tanya taeyong yang bingung denga tatapan jaehyun tersebut.

" apa kau sudah puas? setelah pulang dari acara kencan romantismu itu? lihatlah wajah mu yang sangat sumringah, bukankah itu menggambarkan suasana hatimu setelah bertemu laki-laki itu?" jawaban jaehyun sukses membuatnya tidak habis fikir

" apa maksudmu laki-laki itu? siapa yang kau maksud?" 

jaehyun mendengus mendengar pertanyaan taeyong tersebut "sudahlah tae jangan berpura-pura lagi, aku sudah muak!. lihatlah perutmu yang membesar itu, aku bahkan tidak yakin jika itu adalah anakku..."

"JAE!!" semua yang keluar dari mulut jaehyun sekarang berhasil membuatnya emosi, bagaimana bisa ia berpikir seperti itu " ini anak mu jae! atas dasar apa kau mengatakan semua itu! aku tidak semurah yang kau pikirkan! "

jaehyun tertawa remeh mendengarkan semua pembelaan taeyong " kau tidak semurah yang ku pikirkan tapi kau tetap murah! bagaimana aku bisa percaya jika yang kau kandung itu anakku, jika kau tudak pulang berminggu-minggu, lalu saat pulang kau mengatakan jika kau hamil! apa kau menyuruhku percaya begitu saja?" 

taeyong tidak tahan lagi mendengar semua perkataan jaehyun, hatinya sakit, bahkan air matanya telah turun sedari tadi " kau trlalu egois jae! kau lebih memilih mempercayai apa yang ingin kau percaya, tanpa mau mendengar apapun"

" jika saja kau hanya bermain di belakang ku aku masih bisa memaafkan mu tae, bukankah aku sangat baik? tapi buah dari penghianatanmu telah berkembang dalam perutmu, itulah yang membuatku sangat marah tae" ucap jaehyun sebelum meninggalkan taeyong yang sudah jatuh terduduk dengan air mata yang terus mengalir.

______

" bagaimana kau sudah menemukan taeyong dan jaehyun?" tanya cristal saat langkah seorang lelaki cantik yang seumuran jaehyun berhenti di depannya.

" sudah noona, jaehyun berada di kantornya dari kemarin malam, dia tidak keluar sama sekali. lalu taeyong sekarang berada night club dekat dengan apart kami. jadi tae hyung pergi terlebih dahulu kesana dan menyuruhku mengabarimu" jawab lelaki cantik tersebut

" aku akan menyusul taehyung, kau pulanglah jungkook, yeonjun dan soobin pasti sedang menunggumu sekarang , nanti akan ku kabari lagi bagai mana keadaan mereka." ucap crystal dengan sedikit nada perintah pada suaranya.

jungkook mengangguk untuk meng iyakan perintah crystal, ia sangat khawatir dengan kindisi kedua sahabatnya itu sekarang. apalagi taeyong yang sekarang sedang mengandung. tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa selain menunggu kabar dari crystal dan suaminya, karena ia tidak bisa meninggalkan kedua putranya hanya berdua saja di rumah, apalagi sekarang putra bungsunya sedang demam.

_____

crystal telah memarkirkan mobilnya di area parkir night club yang di maksud  jungkok, dan dapat ia lihat taehyung _ suami dari jungkook_ sedang menunggu di depan pintu masuk club, memang crystal berpesan pada taehyung untuk menunggunya.

"apa taeyong benar berada di dalam" tanya crystal saat sampai di hadapan taehyung.

taehyung mengangguk sebagai jawaban, setelah mendapat jawaban crystal bergegas masuk kedalam club tersebut di ikuti taehyung di belakangnya. 

dengan penerangan dari club yang sedikit mengganggu membuat crystal dan taehyung susah untuk menemukan keberadaan taeyong, tapi setelah beberapa saat akhirnya mereka dapat menagkap sosok taeyong yang duduk di kursi yang berada di ujung, dengan keadaan yang tidak bisa di bilang baik-baik saja. crystal mengambil nafas sejenak setelah itu menghampiri taeyong yang sudah sangat kacau tersebut.

" hentikan tae" dua kata tersebut yang terucap dari mulut crystal segera setelah ia berada di hadapan taeyong, sambil tangannya menghalangi taeyong untuk kembali meneguk menuman yang berada di tangannya

karena merasa seseorang menghalangi kegiatannya, taeyong mengalihkan pandangannya, dan di sana ia melihat kakak iparnya sedang menatapnya dengan tatapan yang entah seperti apa, sepertinya ia sudah cukup mabuk untuk mengerti ekspresi seseorang. sekarang di matanya setiapa orang menatapnya dengan tatapan menghina seperti yang di berikan jaehyun padanya.

tanpa pikir panjang, crystal segera memeluk adik iparnya tersebut setelah ia melihat tatpan kosong dan terluka milik taeyong " hentikan tae, jangan lukai dirimu sendiri seperti ini, apapun yang terjadi aku berada  di pihakmu, aku percaya pada mu" tidak perlu waktu lama, segera setelah mendengar perkataan crystal tagisannya tumpah dalam pelukan kakak iparnya tersebut. ia menumpahkan segala rasa sakit yang ia raskan sedari tadi.

The Jung's (Before Happy Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang