Enigma

584 38 0
                                    

Diumurnya kedua puluh delapan tahun Baekhyun berhasil menjabat sebagai marketing manager di sebuah perusahaan ternama. Karir Baekhyun terbilang sukses dan putri tuan Byun itu adalah kebanggan keluarga.

Katakanlah Baekhyun sukses dari hasil kerja kerasnya sendiri. Namun untuk bekerja di perusahaan tersebut, ada campur tangan savior-nya yang sudah rela mengulurkan tangan empat tahun lalu.

Baekhyun sedang berada dipuncak kesuksesan, seperti kata pepatah semakin tinggi pohon maka semakin kencang angin menerjang. Kini Baekhyun kembali dihantui oleh ketakutan, dirinya memang bukan orang yang religius tapi Baekhyun berharap tuhan selalu melindunginya.

Setelah menjadi manajer pemasaran, Baekhyun belajar banyak. Menerima semua suka duka karena Baekhyun sadar, tidak mudah mencapai posisi sekarang. Wanita bermarga Byun itu bahkan mengorbankan waktu istirahat dan liburnya sebagai bentuk dedikasinya.

Hari ini Baekhyun berharap bisa istirahat lebih banyak karena dirinya pulang lebih cepat dari biasanya. Namun sepertinya tidak, karena mobil yang ditumpangi Baekhyun terjebak macet selama satu jam.

Terdengar helaan nafas lega, ketika mobil memasuki kompleks perumahan tempatnya tinggal. Helaan nafas itu berganti serangan panic attack yang membuat Baekhyun gelisah dan kesulitan bernafas.

"Anda baik-baik saja?" Jongin menyadari keadaan Baekhyun. Melalui pantulan kaca, Baekhyun berusaha mengangguk, jelas sekali berbohong.

Mata Jongin memicing ketika menemukan laki-laki berdiri didepan gerbang "anda ada janji?" Jongin mencoba menarik atensi Baekhyun.

"Tidak, ada apa?"

"Seseorang berdiri didepan rumah"

Baekhyun ikut melihat arah pandang Jongin lalu mengangguk "Itu Park Chanyeol"

"Orang itu?"

"Hm"

Jongin paham sekarang, ternyata orang ini yang membuat Baekhyun mengalami serangan panik.

"Katakan pada Kyungsoo kau akan menginap malam ini"

"Baik"

Ketika berada dipuncak maka akan ada banyak orang datang merangkak pada kita dengan berbagai tujuan dan Baekhyun jelas tahu maksud kedatangan lelaki yang kini menatap tajam pada mobilnya.

Walau tidak mengatakannya secara jelas, Baekhyun tahu Chanyeol datang untuk menagih hutang budi.

Tahun lalu Baekhyun mendengar berita kebangkrutan lelaki Park itu, seorang rekan bisnis menipu dan memprovokasi para investor untuk meninggalkan Chanyeol.

Lihat betapa mirisnya Chanyeol, dulu berpenampilan klimis. Kini hanya menggunakan jeans belel yang sudah lusuh dan usang dengan tangan menggandeng anak laki-lakinya. Chanyeol berdiri didepan pagar, bersiap menjadi parasit di kehidupan Baekhyun.

Mengenyampingkan rasa tidak nyaman dan traumanya Baekhyun tetap menerima tamu tak diundang itu, memberi tumpangan dan tempat bernaung.

Seorang pelayan mengarahkan kedua Park itu ke salah satu kamar dirumah ini untuk membersihkan diri tak lupa memberi pakaian baru. Sebagai tuan rumah yang baik Baekhyun memberikan jamuan makan malam yang menggugah selera. Tidak hanya berempat, Baekhyun turut mengundang Kyungsoo untuk bergabung.

"Aku Kyungsoo teman Baekhyun dan itu Jongin, kekasihku"

Kyungsoo mengulurkan tangan pada tamu Baekhyun, dan menerima sambutan yang baik juga.

"Aku Park Chanyeol"

"Dan adik lucu ini siapa?" Ucap Kyungsoo pada anak kecil disamping Chanyeol.

Alasan kenapa Baekhyun mengundang Kyungsoo, kekasih Jongin itu bisa mencairkan suasana canggung.

Andam KaramTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang