Paramitha

62 6 0
                                    

"Kalau Sehun dan Benjamin hampir tenggelam siapa yang akan mama selamatkan?" Ucap Sehun tiba-tiba ketika mereka sedang bersantai sembari menonton kartun pilihan Ahreum.

Baekhyun tahu maksud sang anak "itu pilihan sulit tapi yang pertama mama selamatkan adalah Benjamin, karena ayah pasti menyelamatkanmu"

"Bagaimana jika saat itu tidak ada ayah?"

"Mama tetap akan menyelamatkan Benjamin. Dia tidak bisa berenang, sedangkan kamu bisa berenang"

"Ma-"

"Bagaimana jika pertanyaannya mama ganti? Siapa yang akan Sehun selamatkan jika mama dan Benjamin hampir tenggelam?"

"Mama" ucap Sehun tanpa pikir dua kali.

Baekhyun menggeleng pelan lalu tersenyum "kamu harusnya menyelamatkan adik nak, karena mama yakin ayah akan menyelamatkan mama"

"Bagaimana jika saat itu tidak ada ayah?" Sehun melempar pertanyaan yang sama.

Dan Baekhyun kembali tersenyum sembari berucap "maka kamu harus menyelamatkan Benjamin"

"Mana bisa begitu! Mama akan tenggelam" sahut Sehun cepat.

"Karena jika kamu memilih untuk menyelamatkan mama dan membiarkan adikmu tenggelam, mama akan menyusul adikmu" Sehun terdiam.

"Mama akan senang jika kamu menyelamatkan Benjamin, karena itu sama dengan kamu menyelamatkan mama. Benjamin nyawa mama nak"

Sehun tidak setuju dan tak suka, kenapa bukan dirinya ataupun Ahreum?

"Sehun, kamu tidak perlu takut mama tidak menyayangi kalian secara rata. Yang harusnya kamu takutkan adalah nyawa mama"

🌼🥀🍂

"Abang baru pulang?" Ahreum mendekati sang kakak yang terbaring disofa.

"Iya, mama dimana?"

"Di dapur"

"Ben mana?"

"Di dapur juga"

Sehun mencoba untuk berdamai dan menerima Benjamin, tidak sepenuhnya dari pembicaraan dengan sang mama tempo hari. Melainkan kesaksiannya atas usaha sang ayah mendekati dan mengajak Benjamin mengobrol meski tak banyak mendapat respon karena anak itu masih malu dan takut-takut.

Karena hal kecil itu, Sehun dapat melihat perubahan sikap sang mama pada ayahnya yang makin melunak. Bukan berarti selama ini tidak, kini sang mama kerap tersenyum dan tampak lebih bahagia.

Sehun juga pernah mendapati sang mama menunggu kepulangan sang ayah hingga tertidur di sofa, kemajuan lainnya adalah sang ayah sering ditidur di kamar mamanya. Dan akhir pekan adalah puncaknya, ketika Benjamin mencari keberadaan mama mereka, sang ayah dengan wajah mengantuk membawa Benjamin ke kamar ayah dilantai satu dimana mama mereka tertidur pulas.

Lebih dari sekedar senang dan secara sadar Sehun ingin mamanya selalu berada disisi mereka, karena inilah keluarga yang Sehun impikan. Meski mama dan ayahnya tak sempurna dan punya masa lalu yang tak indah tapi keduanya berusaha untuk membuat dirinya dan adik-adik tidak kekurangan dan dipenuhi kasih sayang.

"Ajak main disini saja" ucap Sehun pada Ahreum.

"Adik rewel, mama bilang Ben demam"

"Bukannya tadi pagi baik-baik saja?"

"Tadi siang Ahreum ajak main ditaman komplek, tiba-tiba mimisan"

"Taman yang didepan sana?"

"Iya abang, memang dimana lagi?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Andam KaramTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang