Karsa

168 16 1
                                    

"Sehun maaf ya sepertinya bibi tidak bisa mengantar Sehun ke sekolah"

"Kenapa?" Sehun menyahut sedih.

"Bibi harus berangkat ke Tokyo"

"Lama?"

"Empat atau lima hari, maaf ya sayang"

"Tapi bibi tidak lupa kan, minggu depan ulang tahun Sehun?"

"Bibi ingat"

Musim semi tahun ini, Sehun akan memasuki umur dua belas. Selain bertambah umur, Sehun juga memasuki jenjang menengah pertama. Sulung Park sangat antusias membeli buku, sepatu dan peralatan sekolah.

Dan tak terasa lusa adalah hari penyambutan peserta didik baru, angan Sehun diantar orang tua lengkap lenyap sudah karena Baekhyun harus pergi ke luar kota. Selama Baekhyun di Tokyo, Sehun selalu menghubunginya dan memastikan Baekhyun mengingat ulang tahunnya.

Sepulang dari perjalanan bisnis yang memakan waktu hampir satu minggu, Sehun cemberut dan menyambut kepulangannya dengan sebuah pelukan.

"Rindu" rengek Sehun manja.

"Hahaha bibi juga. Ayo masuk, Ahreum sedang apa?"

"Tidur" Sehun tak melepaskan pelukannya, membuat Baekhyun gemas sekaligus merasa bersalah.

Waktu berlalu cepat, hari kelahiran Sehun tiba. Pagi ini sulung Park tersenyum sumringah, mendapati ibu tirinya didapur.

"Selamat pagi bi"

"Pagi, sebentar ya, bibi siapkan sarapan" ada perasaan kecewa melingkupi hatinya.

Sehun mengharapkan ucapan ulang tahun, kecupan di kening beserta pelukan hangat. Tapi Baekhyun tak berikan semua itu.

"Bi~" ujar Sehun manja bercampur sedih.

"Ya? Sehun butuh sesuatu?"

"Hari ini ulang tahun Sehun" ucapnya dengan tatapan penuh harap.

"Iya bibi baru ingat! Selamat ulang tahun ya nak. Sehun mau kado apa?" Entah kenapa Sehun tidak puas.

"Terima kasih bi" balasnya pelan, Sehun kecewa.

"Sama-sama sayang"

"Apa hari ini kita jalan-jalan? Kak Sehun bilang kita akan jalan-jalan, benar ma?" Celetuk Ahreum yang baru tiba di ruang makan.

"Aah iya bibi lupa. Sehun, maaf ya sayang, bibi ada meeting jadi-"

"Bukannya bibi sudah janji akan meluangkan waktu untuk ulang tahun Sehun kali ini!" Sehun protes, mata anak itu berkaca-kaca.

"Sehunah maaf" balas Baekhyun penuh penyesalan.

Katakanlah dia kekanakan, tapi Sehun ingin Baekhyun menepati janji agar merayakan ulang tahunnya yang kedua belas.

"Ada apa ini?" Chanyeol yang baru tiba di meja makan, menyadari suasana menegangkan.

"Sehun berangkat" ujar anak itu cepat.

Baekhyun kelabakan "Sehun tunggu sebentar, bibi antar ya"

"Sehun pakai sepeda saja, Sehun pergi"

"Sehunah"

Baekhyun memblokir jalan anak itu, membuat sulung Park meradang "Kalau bibi terus menahan Sehun, Sehun akan terlambat" ucapnya ketus.

"Sehun, ayah tidak suka sikap tidak sopan kamu" ternyata Chanyeol mengikuti istri dan anaknya.

"Baekhyunah, kembali ke dalam tolong temani Ahreum biar aku yang bicara pada Sehun" dengan wajah sedih Baekhyun mengangguk.

"Ayah akan mengantar kamu"

Andam KaramTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang