Nararya

257 30 3
                                    

Chanyeol mendekap Baekhyun "Kakak akan melakukan apapun asal tidak berpisah denganmu mungkin kakak lebih memilih mati. Baekhyun kamu tahu kalau kakak sangat mencintaimu"

"Tapi kak, aku tidak tahu apakah aku bisa membalasnya"

"Tidak apa-apa, kamu tetap dengan kakak saja sudah cukup. Apa ada lagi? Kakak akan menyanggupi semuanya"

"Benarkah?"

"Ya" jawab Chanyeol penuh tekat.

Baekhyun memberi Chanyeol sebuah foto anak kecil.

"Namanya Benjamin"

"Apa maksudnya Baek?" Wajah Chanyeol langsung merah padam.

"Jika Sehun, terutama kakak setuju dia tinggal bersama kita dan kakak menganggapnya seperti anak sendiri, aku akan menyetujui permintaan kakak"

"Apa dia anakmu dengan laki-laki lain?"

"Bukan"

"Lalu kenapa dia harus tinggal dengan kita?"

"Kakak tidak menyukainya?"

"Tentu saja! Katakan pada kakak dia anak siapa?"

"Kakak bilang akan menyanggupi semua permintaanku?"

"Kakak memang mencintaimu dan akan menyanggupi permintaan kamu tapi tidak dengan memanfaatkan perasaan kakak, Baek!"

"Aku tidak memanfaatkan kakak! Dan juga, aku tidak memaksa kakak. Kalau tidak mau, ya sudah kita berpisah"

"Byun Baekhyun!"

"Mulai besok aku akan tinggal di apartemen sampai kakak dan Sehun memberi keputusan" Baekhyun bangkit dan meninggalkan Chanyeol sendirian di kamar.

🌼🥀🍂

"Mau kemana?" Chanyeol langsung menghadang Baekhyun yang sedang mendorong koper.

"Ke apartemen"

"Baek? Kamu lupa disini ada Ahreum?"

"Ahreum bisa ikut denganku kalau kakak takut dia sendirian"

"Tidak ada yang boleh keluar dari rumah ini" ucap Chanyeol tegas.

"Kakak lupa dengan pembicaraan kita semalam?"

"Jangan lupa juga, kamu itu istriku!" Suara Chanyeol meninggi.

Baekhyun berjengit kaget, tak punya keberanian untuk menatap mata Chanyeol. Chanyeol segera menarik Baekhyun ke kamar dan mengurungnya disana.

Bukan tak ada perlawanan, Baekhyun sempat memberontak namun tenaganya kalah dari tenaga Chanyeol. Baekhyun menjerit kesal menyadari ruang tempatnya dikurung adalah kamar Chanyeol, semua jendela di kamar ini di teralis sepertinya sudah direncanakan Chanyeol.

Diluar kamar, Chanyeol memerintahkan pelayan dan penjaga untuk mengawasi Baekhyun karena dirinya harus menuju sekolah putra sulungnya.

Sesampainya dipelataran sekolah, Chanyeol diarahkan menuju ruang pembagian hasil belajar sulungnya. Chanyeol tersenyum ketika guru Sehun mengumumkan jika Park Sehun kembali menjadi juara meski ada beberapa nilai yang turun.

Sedangkan Sehun tidak bisa tersenyum. Dalam hatinya Sehun mendumal kalau bisa memilih, Sehun lebih memilih kakek Byun dari pada ayah yang mendampinginya mengambil hasil belajar semester kali ini.

"Berhenti merengut, seharusnya ayah yang marah karena kamu berulah. Beruntung kamu bertahan di peringkat pertama kalau turun, ayah akan memindahkan kamu ke rumah kakek Byun" Chanyeol mengoceh sepanjang perjalanan namun tak ada sahutan sedikitpun.

Andam KaramTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang