Satya pt.2

162 19 2
                                    

Walau Baekhyun enggan terikat dalam sebuah pernikahan, sebagai seorang perempuan Baekhyun pernah berharap menjadi ibu yang sebenarnya. Baekhyun pernah membayangkan dirinya melewati fase kehamilan, melahirkan, menyusui dan menyaksikan setiap tumbuh kembang buah hatinya.

Tapi tuhan punya cerita lain untuk dirinya, atau mungkin ini karma? Mungkin Tuhan marah padanya yang sempat tidak ingin menikah?

Baekhyun tidak ingin berlarut dalam kesedihan, untuk sementara dirinya bisa fokus berkarir sembari merawat Ahreum dan Sehun. Mengingat kedua Park itu, Baekhyun merasa bersalah karena Sehun mulai mengeluhkan dirinya yang jarang dirumah akhir-akhir ini.

"Sehun belum tidur?" Anak itu mengangguk.

Malam ini Baekhyun pulang disambut Sehun dengan sebuah pelukan, sulung Park berlari ke teras saat mendengar mobilnya memasuki halaman.

"Maaf ya, bibi pulang malam lagi"

Posisi Baekhyun yang kini menjabat sebagai manager pemasaran membuatnya lebih sibuk dan sering pulang malam, Chanyeol bahkan tidak lagi mengantar jemputnya.

"Rindu" rengek Sehun manja.

Kekehan keluar dari mulut Baekhyun "bibi juga rindu Sehun"

Baekhyun mengunci pintu dan membawa sulung Park kedalam rumah "Sudah makan malam?"

Baekhyun mendapat anggukan dari Sehun "Sudah, tapi ayah belum"

"Dimana ayah?"

"Tadi memberi Ahreum susu"

"Oke. Mau bibi temani belajar atau mau menunggu bibi selesai mandi dulu?"

"Bibi mandi saja dulu, selesai mandi tolong buatkan susu. Sehun mau temani bibi dan ayah makan malam, baru mengerjakan PR"

"Oke, tunggu sebentar ya, bibi tidak akan lama" Sehun mengangguk dan dengan sabar menunggu.

Lima belas menit kemudian Baekhyun turun. Sehun mengekori Baekhyun ke dapur, mata anak itu mengikuti setiap gerakan Baekhyun yang begitu cekatan memanaskan lauk dan menyiapkan makan malam.

Sehun berlari kecil ke kamar sang ayah setelah mendapat instruksi sang ibu tiri, Sehun duduk kembali dan disusul oleh Chanyeol. Baekhyun menaruh nasi dan beberapa lauk kepiring sang suami, tak ada percakapan dan Sehun mulai bosan.

"Apa besok lusa bibi luang?"

"Besok lusa? Sabtu ya?"

"Iya, sudah lama kita tidak piknik. Bibi luang, kan?" Mata sulung Park memancar penuh harap, Baekhyun meringis pelan.

"Sehun, bibi Baekhyun sibuk" tegur Chanyeol membuat anak itu mencebikkan bibir sedih.

"Sehun duluan ke kamar ya, nanti bibi menyusul" dengan berat hati si kecil melangkahkan kakinya menuju kamar.

"Maafkan aku"

"Minta maaf untuk apa?" Jawab Chanyeol dingin.

"Aku tidak bisa menepati janji, agar meluangkan banyak waktu untuk kakak dan anak-anak"

"Aku selesai, sebaiknya kamu jangan tidur terlalu malam" Chanyeol meninggalkannya sendirian.

🌼🥀🍂

Waktu terus bergulir, dua kali musim semi dan Baekhyun selalu absen diperayaan ulang tahun sulung Park. Sehun kecewa, kerena sang ibu tiri selalu dalam perjalanan bisnis mendekati hari kelahirannya.

"Apa bibi tidak sayang Sehun?" Cicit Sehun pelan.

"Tentu saja bibi sangat menyayangimu"

"Lalu kenapa ingkar janji?" Terdengar jelas rasa kecewa sulung Park.

Andam KaramTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang