Nuraga

183 17 0
                                    

Sehun tidak bisa tidur, sudah mencoba memejamkan mata dan mencari posisi nyaman namun tetap saja gagal. Sehun memilih keluar kamar dan berjalan menuju pintu depan, tangannya hati-hati memutar kunci lalu duduk disalah satu kursi yang sengaja ditata di teras.

Cukup lama Sehun duduk, diam dan memandang langit. Sekitar menit kelima belas, pemilik rumah datang dan bergabung dengannya. Tak ada obrolan, Sehun sempat menoleh lalu kembali menatap langit.

Tadi sore Tuan Byun mendapati Sehun yang masih memakai pakaian rumah sakit keluar dari kamar dalam keadaan linglung dan kondisi rumah lengang. Baekhyun dan istrinya tak terlihat dimanapun.

"Kenapa kamu di luar?" Tuan Byun memecah keheningan diantara mereka.

Sekarang pukul dua dini hari, sangat tidak baik berlama-lama diluar, apalagi Sehun dalam kondisi tidak sehat.

"Sehun tidak bisa tidur" Tuan Byun tahu penyebabnya, Sehun datang menyusul Baekhyun.

"Tidurlah, besok kakek akan mengantarmu pulang"

"Kakek, apa boleh Sehun bawa mama pulang?"

"Baekhyun dan ayahmu akan bercerai, nak" lelaki paruh baya itu tersenyum tipis, sekilas sikap Tuan Byun, seperti tak ada rasa iba sedikitpun pada Sehun.

"Kenapa?" Ucap Sehun dengan suara serak.

"Karena ayahmu dan Baekhyun tidak bisa lagi bersama"

"Tapi kek, Sehun butuh mama" terdengar seperti rengekan.

"Sehun, kakek yakin yang kamu butuhkan itu bukan Baekhyun tapi ibu kandungmu"

Sehun menggeleng kuat "Sehun memang butuh mama, kek"

"Kamu masih bisa bertemu dengan Baekhyun, kapanpun kamu mau. Silahkan datang, tapi tidak boleh membawa Baekhyun ke Seoul"

Sehun kecewa mendengar ucapan sang kakek. Apa sekarang, tuhan marah padanya karena pernah berkata jahat pada sang mama?

🌼🥀🍂

"Ma, Sehun masuk ya"

Sehun masuk ke kamar Baekhyun, ruangan itu hanya diterangi lampu tidur yang berada disamping ranjang. Dalam remang, Sehun mendapati Benjamin tidur begitu lelap dipelukan sang mama. Sehun iri, dia juga mau begitu, tapi entah kapan dirinya bisa menikmati momen itu lagi.

Kaki Sehun berjalan kesisi lain ranjang, lalu naik dan ikut berbaring di samping Baekhyun. Matanya menatap lekat punggung ringkih Baekhyun, Sehun risih ketika netranya tak sengaja menangkap tangan Benjamin yang melingkar erat di leher sang mama.

"Mama, Sehun izin peluk ya"

Sehun menempelkan keningnya pada pundak Baekhyun, tangan kirinya ikut melingkar dileher Baekhyun.

"Sehun rindu mama, maaf Sehun menyakiti mama. Sehun menyesal ma, ayo pulang ma, Sehun butuh mama" Sebelum tertidur ada banyak racauan dan permohonan yang diucapkan oleh Sehun.

Ketika mentari bersinar pada peraduannya, Baekhyun terbangun dan sedikit mengeluh karena tidak bisa leluasa menggerakkan badannya. Kening Baekhyun mengerut saat menyadari ada sosok lain dibelakangnya.

Andam KaramTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang