Sunyata

156 23 0
                                    

Sinar matahari mengintip malu-malu, seperti Chanyeol yang tidak mampu menahan senyum senangnya melihat Baekhyun tertidur dalam dekapannya. Chanyeol terkekeh jahat ketika menemukan bekas cupangan dileher dan dada putih sang istri, yang sengaja Chanyeol tinggalkan.

Sebelum mengurus dua buah hatinya, Chanyeol menyempatkan diri untuk mengecup pundak dan bibir sang istri.

Dilantai bawah, Sehun sudah duduk tenang didepan televisi dengan semangkuk sereal, anak itu tak memberi respon ketika melihat sang ayah turun dengan wajah sumringah.

"Apa bibi tidak bekerja hari ini?" Sehun meletakkan mangkok ke tempat cuci piring.

"Ya, sekarang Sehun mandi, ayah akan mengantarmu ke sekolah"

"Apa Sehun boleh bolos?"

"Tidak. Ayah akan dimarahi mama kalau kamu bolos" Sehun mencebikkan bibirnya sedih.

Chanyeol meninggalkan Sehun, berjalan menuju kamarnya dan menemukan anak perempuannya sedang mengerjapkan mata.

"Selamat pagi tuan Putrinya ayah" seakan mengerti sapaan sang ayah, balita itu tersenyum senang.

Ahreum tergolong bayi yang pintar, tidak rewel sedikitpun kecuali telat memberinya susu. Seperti pagi ini misalnya, setelah dimandikan dan dipakaikan baju, Ahreum menangis kencang karena lapar. Chanyeol meninggalkan Ahreum di box bayi, karena sibuk membuat susu.

Tangisan Ahreum membangunkan Baekhyun. Dalam keadaan setengah sadar dengan langkah tertatih, Baekhyun berjalan mencari keberadaan Ahreum. Meski tak berpengalaman, Baekhyun cukup sigap lalu membawa balita itu kedalam dekapannya, mengucapkan kalimat penenang dan beberapa kali menimangnya.

Chanyeol terkejut saat mendapati Baekhyun untuk pertama kali, menginjakkan kaki dikamarnya. Deheman pelan membuat Baekhyun menoleh lalu menunduk malu. Lucu sekali, rasanya Chanyeol ingin mencubit pipi merah Baekhyun.

"Kenapa turun? Kalau masih lelah, tidurlah lagi" Kata lelah yang Chanyeol ucapkan membuat Baekhyun semakin memerah.

"A..ak..aku ke atas" ucap Baekhyun terbata, terlihat sekali tidak nyaman. Baekhyun hendak mengembalikan Ahreum ke box bayi tapi ditahan oleh Chanyeol.

"Disini saja, kalau kamu tidak keberatan istirahat disini, temani Ahreum. Kakak mau mengantar Sehun ke sekolah"

"O..oke" angguk Baekhyun pelan.

🌼🥀🍂

Kejadian malam itu Chanyeol anggap lampu hijau dari sang istri, kini Chanyeol tak ragu untuk melakukan skinship seperti mencium dan melumat bibir Baekhyun secara terang-terangan bahkan hobby barunya adalah menjarah tempat tidur Baekhyun.

Chanyeol semakin senang ketika tak ada penolakan berarti saat mengajak Baekhyun melakukan olahraga ranjang di beberapa kesempatan. Memang ada sorot ragu, takut dan malu dari gestur tubuh Baekhyun tapi Chanyeol maklum.

Semua berjalan sesuai dengan harapan Chanyeol, tapi satu yang belum Chanyeol dapatkan yaitu kehamilan sang istri. Chanyeol serakah, setelah berhasil melunakkan hati Baekhyun, Chanyeol juga ingin darah dagingnya dan Baekhyun lahir ke dunia.

Setiap bulan Chanyeol menanti kabar itu namun hingga kini, setelah satu tahun mereka menetap di Jepang (yang artinya sudah lima bulan mereka membaik-dalam hal urusan ranjang) Baekhyun tidak menunjukkan tanda-tanda kehamilan, Chanyeol kembali dilanda pikiran negatif dan ketakutan.

"Kakak sudah dibawah" itulah pesan yang Chanyeol kirimkan pada Baekhyun sepuluh menit lalu. Chanyeol berulang kali mengetuk jemarinya pada setir mobil, menunggu Baekhyun dengan tidak sabar.

Andam KaramTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang