Palawa

156 23 0
                                    

"Sehunah? Bibi masuk boleh?"

"Hm"

Setelah mendapat izin, Baekhyun membuka pelan pintu kamar Sehun, berjalan mendekati si empunya kamar.

"Sedang apa?" Tanya Baekhyun saat mendapati si sulung Park fokus menulis.

"Mengerjakan PR" sahut Sehun pelan.

"Masih banyak?"

"Sedikit lagi"

"Mau bibi bantu?"

Sehun menggeleng "bibi pasti lelah"

Baekhyun tersenyum, merasa terharu atas sikap pengertian Sehun. Baekhyun memberikan sebuah kecupan dan pelukan hangat.

"Manisnya~ kalau butuh bantuan, katakan saja. Bibi akan disini sampai Sehun selesai"

Sehun mengangguk dan lanjut mengerjakan PR-nya, tak sampai sepuluh menit Sehun selesai. Baekhyun izin untuk melihat dan disetujui oleh Sehun, setelah dirasa benar Baekhyun mengembalikan buku Sehun.

"Sini makan dulu" Baekhyun mendekatkan nampan berisi nasi, sayur dan lauk serta segelas susu.

"Sehun sudah makan bi" tolak Sehun halus.

"Kapan? Kalau yang tadi kan tidak selesai, ayo sini bibi suapi"

"Sehun bisa sendiri bi" penolakan halus kembali Baekhyun terima.

"Benar. Tapi karena bibi jarang menyuapi Sehun, jadi mau ya disuapi?"

Anak itu terlihat sungkan tapi tidak bisa menolak, Baekhyun dengan telaten menyuapi sulung Park.

"Habiskan susunya" Baekhyun memberikan segelas susu coklat yang langsung dihabiskan Sehun.

"Bibi akan mengantar ini ke dapur Sehun sikat gigi dulu ya, nanti bibi temani sampai tidur" Sehun mengangguk dan berjalan tertatih menuju kamar mandi.

Sepuluh menit kemudian Baekhyun kembali lagi ke kamar Sehun setelah membersihkan peralatan makan.

"Sudah selesai?" Kalimat Baekhyun menyentak Sehun yang sedang membaca buku.

"Sudah" jawab Sehun pelan.

Baekhyun ikut menyandarkan tubuhnya di tempat tidur, dengan lembut Baekhyun menarik dan memberikan usapan di tangan Sehun.

"Bibi mau bertanya boleh?" Sehun mengangguk meski bingung.

"Apa Sehun mau memaafkan bibi?" Anak itu tampak berpikir keras terlihat dari kernyitan keningnya.

"Kenapa? Bibi kan, tidak ada salah" jawab Sehun polos.

"Maafkan bibi ya, karena bibi Sehun di pukul ayah" seakan mengerti, Sehun langsung menghindari tatapan Baekhyun.

"Pasti sakit sekali" ucap Baekhyun penuh kelirihan.

Baekhyun memeluk si kecil menyalurkan kasih sayang dan berulang kali mengucapkan kata maaf.

"Boleh bibi lihat lukanya?" Sehun menggeleng lemah.

"Sehun, sayang bibi tidak?" Suara Baekhyun kembali melirih.

"..."

"Tidak ya? Padahal bibi sayang Sehun, sayang Ahreum juga"

"Bibi sayang Sehun?" Sehun bertanya dengan ragu.

"Iya bibi sayang Sehun" ucap Baekhyun penuh keyakinan.

"Ta... tapi ayah bilang bibi... bibi hiks tidak sayang Sehun, karena Sehun bukan anak bibi hiks hiks" ucap Sehun tersendat-sendat disela isakannya.

Andam KaramTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang