"Selamat berbuka puasa bib.. "
"Terimakasih sudah mengucapkan,kamu baik-baik saja hari ini bibah? "
Chatt ku setiap magrib tiba,tak pernah absen untuk mengucapkan selamat berbuka untuk nya.
Habibi,panggilan sayang ku padanya.
Begitupun dia, panggil nama ku dengan sebutan Habibah.Dengan keterbatasan kita untuk bertemu cukup di layar hp saja bisa saling menyapa.
Itupun hanya lewat layar handpohe.
Tapi tak apa semua tetap berjalan indah,apapun tentang nya selalu menjadikan cahaya dalam gelap."bibah,aku mau ngadep ibu bapak mu setelah aku rampung semuanya ya bibah kamu faham kan."
"Iya faham, lagian kalo sekarang aku belum siap, aku juga masih harus menyelesaikan tahap belajarku."
"Iya nu,abah aku bilang gini nu, pokok nya kalo aku ketahuan deket sama cewek hari atau malam itu juga aku bakal di nikahin katanya nu,abah serius ngomong begitu,mungkin takut timbul fitnah kali ya, tapi kalo sekarang aku masih punya cita-cita mondok 3 tahun lagi ."
"Hahahaha,aku juga sama kalo nikah sekarang ya mana mungkin teteh kedua dan ketiga ku belum nikah,aku nunggu mereka juga bib."
Kedua nya sudah larut dalam rasa yang sama, tajul yang terlihat apa adanya dengan perasaan yang sesuai tanpa ke dustaan.
Malam itu tajul mengirimkan foto gambar yang terlukis indah,satu pasangan yang sedang duduk di tepian pantai terlihat perahu berada di depan nya.
Dia menuslikan pada gambar itu "Cinta ibarat perahu besar yang sedang berlayar di tengah samudra,aku nahkoda mu dalam kehidupan.
seorang nahkoda yang baik adalah yang mampu mengendalikan arah dan tujuan,ke mana kapal akan dilabuhkan. Nahkoda yang baik juga harus terus waspada dan siap siaga menghadapi segala cuaca serta kemungkinan datangnya gelombang besar dan badai yang akan menghantam,tidak cuma itu nahkoda pun butuh orang yang mendoakan agar sampai tujuan, ku harap kamu selalu bisa mendoakan dalam pelayaran ku."Sungguh romantis nya tajul,tulus nya ia mencintai nunu.
Sudah jelas dari sikap dan cara tajul memperlakukan nunu itu sudah membuktikan bahwa nunu ratu dalam kerajaan nya.Assubhu badaa min tol'atihi wallailu dajaa min wafrotihi, faa qorrusulaa fadla wa ulaa ahdassubulaa lidalaa latihi.
Terdengar suara nunu yang membaca buduwwush shobah,qosidah yang ia lantunkan menandakan usai nya ia membaca dalail.
Nunu orang yang simple,apa adanya,mandiri,dan penuh kasih tentu dengan sikap nya yang manis itu sangat banyak orang yang menjadikan ia sebagai teman.
Usai membaca dalail nunu melihat tulisan tangan nya sendiri yang ada di kitab nya itu Tajul arifin el hajj,nama yg selalu nunu tulis saat sela2 pengajian yang sudah membuat nya suntuk,wajar namanya ngaji cobaan berat bukan hanya ngantuk kadang suntuk pun hadir tanpa adab.Tepat pukul 9:30
Waktu nya nunu rebahan se usai sholat dluha dan membaca dalail,sepupu nya nunu datang menjumpai.
Dua sepupu yang hampir sebaya alawi dan nabila,alawi lebih tua dari nunu juga nabila.
"ciee pacaran sama mang haji tajul? " pertanyaan alawi yang tiba-tiba bikin suasana beda.
Aku senyum mengangguk,.
"Temen pondokmu yah wi"
lanjut ku menanyakan pada alawi.
"Iyah betul,dia itu sosok yang kami segani di pondok nu,dia tidak banyak berintraksi namun dia faham kondisi.
Kita di pondok panggil dia wali nu,hahaha." alawi tertawa lepas, entah panggilan lucu-lucu an atau ejekan mungkin memang tingkah nya tajul yang berbeda dengan yang lain.
"Dia keren nu puasanya tiap hari,kali tiap lewat kedepan kamar nya kitab yg ia pegangi, sampe ada yg bilang doyan prempuan gak si modelan begitu,.bahkan temen deket ku bilang penasaran sama istrinya nanti,seberuntung itu dia mendapatkan nya."
Cerita serius alawi sambil mengunyah suguhan yang nunu beri.
Mendengar cerita itu nunu tidak lah merasa puas dan tidak pula benar-benar bahagia ketika tau karakter kekasih nya.
Nunu merasa malu,malu dan takut ke ilmuan nya nunu yang tak sepadan dengan nya,
Malu dengan nilai ibadah nunu yang tak lebih hanya itu-itu saja.
Tak banyak perkara sunah ku istiqomahi. Celetuk nunu.
Nunu menghela nafas,
Sore di hari itu menjadi renungan, pantas kah aku?
Banyak doa dari orang-orang yg menginginkan nya apakah doaku terkalahkan atau memenangkan?.
KAMU SEDANG MEMBACA
KUAT
RomanceTentang kemarin, yang menjatuh bangunkan rasa. Tentang kemarin yang tak lagi bermanusia. Aku yang tertatih berpura-pura bahagia. Aku yang masih bisa tersenyum usai menerima kecewa. Aku yang melangkah,meski batin ku berucap lelah. Masih memastikan ru...