1. Hari yang konyol seperti wajah Celly

41 7 1
                                    

Ruang kelas dua belas A IPA tampak sedang melakukan kegiatan belajar mengajar, hanya ada suara pak guru yang terdengar menjelaskan pelajaran yang di bawakan nya di siang hari ini. Beberapa murid memperhatikan dengan baik dan beberapa murid lainnya ada yang sedikit memperhatikan dan ada juga tidur di ruang kelas saat pembelajaran di mulai. Beda dengan Zura yang menopang dagunya melihat dengan tatapan kosong keluar jendela.

Pikirannya berkelana kemari seperti halnya raganya di ruang kelas tapi pikiran nya ada di tempat yang lain. Murid satu ini memang beda, pikirannya begitu senang mengkhayalkan idol K-Pop yang kini Zura sangat cintai.

"Zura!" Panggil Pak guru

"Zura!!" Sekali lagi, mungkin penghapus papan tulis harus melayang lagi ke arah Zura.

Teman di belakang nya yaitu Fiona berusaha membuat Zura tersadar dari lamunannya. "Zura! Woi, lu di panggil Pak guru bego! Zura!"

Fiona mengguncang kepala Zura hingga si tukang halu itu pun tersadarkan. Kepala Zura seakan-akan berantakan isinya karena ulah Fiona.

"Fin, pusing tolol!" Zura menepis kedua tangan Fiona lalu merapikan rambut nya yang agak teracak-acak.

Pak guru mendekati tempat duduk Zura sambil membawa spidol hitam yang sering di gunakan untuk menulis di papan tulis. Melihat spidol hitam di tangan Pak guru membuat Zura membatin gak jelas. "Mampus lu Zura. Spidolnya ngarah ke lu. Siap-siap kena hukuman. Argh!"

Dalam setiap mata pelajaran Zura sangat lemah dalam segi mana pun. Bahkan rumus dalam fisika pun Zura anggap mantra kematian.

"Zura, coba kamu jawab soal yang telah saya tuliskan di papan tulis." Pak guru memberikan spidol hitam itu kepada Zura lalu kembali ke meja guru dan menunggu jawaban Zura tertulis di papan tulis.

"Gila! Ini gue harus jawab apa an?" Gumam Zura melihat soal yang ada di depannya.

"Jawab Zura. Saya beri waktu 5 menit." Kali ini Pak guru gak nanggung membuat Zura panik. Pak guru satu ini, sangat suka melihat muridnya yang satu ini dalam kesulitan.

Pak guru namanya Alfino Azka, murid murid lain biasa memanggil Pak guru dengan Pak Azka. Guru yang satu ini, tampak sedikit populer di seangkatan Zura karena ketampanannya yang hampir mirip dengan Eunwoo Astro idol K-Pop. Teman teman cewek Zura tak segan memanggil Pak Azka dengan sebutan Oppa.

Kini Zura mulai berkeringat dingin di buat Pak Azka, sudah 3 menit berlalu bahkan satu kalimat pun atau beberapa rumus penyelesaian belum Zura tulis di papan tulis.

"Sisa dua menit Zuraaa... Kamu mau berdiri lagi di depan kelas?" Ancaman Pak Azka membuat Zura seketika menatap malas Gurunya.

Beberapa menit lagi Zura akan melontarkan kata-kata mutiaranya kepada Pak Azka di depan kelas saat Zura tengah berdiri. Keadaan seperti ini yang Zura tidak suka saat mata pelajaran Pak Azka. Rasanya Zura hanya ingin Absen di setiap mata pelajaran Pak Azka. Jika di lihat dari Absen kelas, memang jelas Zura sering bolos ataupun Absen tidak masuk sekolah sama sekali saat mata pelajaran Pak Azka tepat pada hari itu.

Lima menit berlalu dan Zura sudah berdiri di depan kelas. Zura begitu emosi ingin sekali Zura mencekik leher Pak Azka.

"Hah! Gila tuh guru. Udah tau gue gak ngerti malah nyuruh gue ke atas buat jawab. Kan ada murid lain yang bisa, kenapa harus gue yang selalu berdiri gini di depan kelas. Apes banget gue!!" Zura terus menerus mengeluh karena nasibnya yang terus menerus berdiri di depan kelas.

Mata pelajaran Pak Azka telah berlalu dua jam, saatnya waktu istirahat di mulai. Zura benar-benar sudah lelah berdiri, lututnya mulai bergetar karena lelah dan juga kelaparan.

RUMAH SINGGAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang