4. Darren vs Reyga

10 2 0
                                    

Reyga sedang dalam perjalanan ke basecamp Amorfos untuk menemui Darren. Jika di sore hari seperti ini Darren selalu berdiam diri di basecamp bersama anak Amorfos yang lain. Perasaan Reyga bergejolak tidak karuan menahan perasaan cemburunya jika mengingat adegan yang membuat Reyga ingin meninju wajah Darren.

Suara khas motornya bergema di sepanjang jalan dengan kecepatan 80/km membuat damagenya mengendarai motor lebih terpancar. Reyga tidak sabar bertemu dengan Darren untuk meminta nya tidak melakukan hal itu kepada Zura.

Tidak berselang lama Reyga sampai tepat di depan basecamp Amorfos. Tampak suara berisik dari anak-anak Amorfos membuat basecamp itu terdengar sangat ramai. Reyga bergegas memasuki basecamp dan mencari Darren.

Denial yang melihat kehadiran Reyga pun ia sambut hangat bersama anak Amorfos lainnya.

"Wih, Reyga datang nih. Udah mau balik, Rey?" Tanya Denial kemudian menghampiri Reygan lalu merangkul bahu Reyga.

Niat Denial hanya bercanda tapi untuk saat ini Reyga tidak ingin bercanda. Gevan langsung saja menarik Denial untuk menjauh dari Reyga. Gevan peka akan situasi yang Reyga bawa saat ini.

"Wih santai, Gev. Gue gak ngapa-ngapain." Kesal Denial saat jaket kulitnya di tarik kasar oleh Gevan.

"Lu kalau mau bercanda bentaran aja deh. Lu peka dikit nagapa, Denial." Bisik Gevan kepada Denial.

"Gue kesini gak mau berbasa-basi dengan kalian, Darren dimana? Gue nyari cowok sialan itu!" Reyga sedikit menekan kalimat nya sambil melihat sekeliling untuk mencari Darren.

Darren yang sedang m nikmati kopinya merasa di panggil akhirnya berdiri dan menampakkan diri di hadapan Reyga. Tidak berpikir panjang Reyga langsung maju menghampiri Darren dengan kepalan tangan yang di ayungkan menuju wajah Darren.

Plak!

Kepalan tangan itu sukses mendarat di wajah Darren membuat seisi basecamp ricuh ingin menghampiri Reyga tapi Darren menghentikan teman-temannya dengan kode tangannya. Darren memegangi pipinya dan mengusap ujung bibirnya yang berdarah karena Reyga.

"Lu udah gila yah! Datang ke basecamp gue dan langsung nyerang gue!!" Kali ini Darrenpun maju dan mengayunkan tonjokan kerasnya tepat di perut Reyga.

Reyga tidak ingin kalah oleh Darren dengan begitu Reyga menangkap tangan kanan Darren lalu memutarnya kemudian menariknya kedepan. Darren dengan refleks merintih kesakitan karena telah di kunci oleh Reyga.

"Aw!!! Sakit brengsek!! Mau lu apa sih, Rey!!" Teriak Darren tidak kuasa menahan sakit pada lengannya yang kini tetap di pegangi oleh Reyga.

Tidak heran jika Darren harus kalah oleh Reyga karena sedari kecil Reyga begitu mendalami ilmu beladiri yang di ajarkan oleh kakeknya.

"Jauhi Zura!" Singkat Reyga sambil membuat lengan Darren lebih tertekan kesakitan.

"Gila lu! Zura calon.. Arghh!!!" Ucapan Darren di potong oleh Reyga yang semakin menekan titik kelemahan pada tangan Darren.

Revano yang sudah muak dengan drama yang hari ini terjadi di basecamp nya pun maju untuk menyudahi pertengkaran konyol Reyga dan Darren. Dengan sekejap Revano menendang masing-masing lutut Reyga dan Darren dan mereka berdua sontak ambruk bersama.

"Lu pada kalau ribut gegara cewek mending di luar! Jangan di basecamp!!" Revano menatap tajam kepada Reyga.

"Dan lu! Lu Reyga! Lu cuman mantan anak Amorfos, pantas lu main labrak basecamp gitu aja?!!" Tambah Revano dengan tatapan yang tidak biasa.

"Mending lu berdua bangkit dan selesaiin masalah lu pada ngena balap motor." Ucap Vanka sambil membantu Darren dan Reyga untuk bangkit berdiri lagi.

"Masalah lu berdua gak akan selesai kalau berantem doang, bangsat!" Tambah Revano kemudian meninggalkan mereka berdua dan duduk di tempat semula menikmati secangkir kopi.

RUMAH SINGGAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang