[22] Luka

645 51 2
                                    

Hari yang ditunggu pun tiba. di mana banyak siswa sebagai perwakilan sekolah mereka, datang mengikuti olimpiade di sekolah xxxxx.

Sama halnya dengan Kellen yang baru datang ditemani dua guru bimbingannya, Angga dan Hana yang juga ikut serta atas izin kepala sekolah untuk melihat Kellen.

"Wow.. aku tidak menyangka akan seramai ini." seru Hana saat mereka sampai.

"Saingan Kellen terlalu banyak. Sepertinya mereka siswa yang sangat pintar di sekolah mereka." ucap Angga terpukau melihat begitu banyak siswa menggunakan kacamata yang ia yakini siswa yang sangat cerdas.

"Tidak semua yang menggunakan kacamata adalah siswa yang pintar." ucap salah satu guru mereka, panggil saja pak Karel.

"Yang dikatakan Pak Karel benar, karena yang kita lihat disini adalah kecerdasan mereka." ucap Kellen menoleh kiri kanan seperti mencari seseorang.

"Haha.. sabarlah Kellen, kau pasti akan bertemu dengan Xena sebentar lagi." peka dengan situasinya, Hana tertawa melihat tingkah Kellen yang menurutnya lucu.

Merasa malu karena ketahuan, Kellen sedikit menjauh dari Hana dengan senyum kikuk. Sedangkan reaksi Angga berubah datar melihat interaksi didepanya.

"Oke, anggap saja aku nyamuk di sini" sadar akan kesalahannya, Hana segera membujuk Angga yang dalam mode kesal.

Mengabaikan dua sejoli tadi. Kellen berbalik saat mendengar Xena memanggilnya.

"Kapan kau datang?" tanya Xena menghampiri Kellen lalu memeluk pinggangnya.

"Sudah lumayan lama." ucap Kellen sedikit was-was akibat dilihat aneh dari beberapa orang.

Menyadari kehadiran Xena, Hana segera menjumpai temannya itu setelah menenangkan Angga.

"Xena, aku merindukanmu." Hana merentangkan kedua tangannya bermaksud untuk memeluk Xena.

"kita baru bertemu dua hari yang lalu, sialan!" ucap Xena yang lebih memilih berpelukan dengan Kellen.

Hana memajukan bibirnya ke depan pertanda ia sedih, lalu balik memeluk pasangannya juga.

"Berhenti berpelukkan, apa kalian tidak malu ditonton banyak orang hah..!?" pak Karel benar-benar tertekan dengan kelakuan anak muda jaman sekarang.

"Haha.. namanya juga cinta ala anak muda." sahut bu Lucy, yang juga guru bimbingan Kellen.

.....

Sekarang semua peserta memasuki ruangan tempat di mana acara akan dimulai.

"Kau siap? " tanya Xena sebelum kellen masuk.

"Aku selalu siap." Kellen mengeluarkan senyum manisnya agar menutupi sedikit rasa gugupnya.

"Tetap fokus di dalam oke, kau pasti akan menang." Xena memberikan banyak ucapan semangat akibat diberikan kesempatan bertemu dalam satu sekolah.

Angga dan Hana juga tak tinggal diam menyemangati Kellen.

"Xena, ternyata kau disini. Aku mencarimu dari tadi." ucap Novan yang entah muncul dari mana di samping Xena.

"Tentu saja aku menjumpai kekasihku yang juga ikut olimpiade ini." Xena mengelus kepala Kellen bangga.

Novan yang melihat Kellen langsung memutar matanya jengah, sedangkan Angga dan Hana menatap aneh lelaki pendek di samping Xena.

"Cepatlah masuk, kellen!" panggil pak Karel.

"Ah iya, kalau begitu aku masuk dulu." ucap Kellen yang segera pergi.

Xena melambaikan tangannya sebentar lalu beralih pada Novan.
"Apa kau tidak masuk? "

Bad Dominant [end ✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang