[20] Saingan Kellen

648 59 0
                                    

Momen yang dijanjikan Xena pun tiba. Dimana ia dan Kellen menghabiskan waktu berdua di taman kota pada malam hari yang penuh kesejukkan dan keindahan.

Begitu pula dengan banyaknya pasangan yang tengah berkencan, sehingga taman tersebut cukup ramai dikunjungi banyak orang.

Kellen yang baru pertama kali melakukan kencan merasa sedikit gugup dan tidak tau apa yang harus dilakukan ketika sepasang kekasih sedang berkencan. Jangan tanya mengapa, karena Kellen baru pertama kali pacaran.

Merasa aneh karena diam-diaman akhirnya Kena membuka suara.

"Apa kau butuh sesuatu? "

"tTdak, hanya sedikit gugup."

Xena menggenggam jemari Kellen dengan erat lalu menciumnya lembut.

"Tenang saja, hanya ada kita berdua." Xena tersenyum sembari menampilkan deretan giginya.

Kellen membalas senyuman Xena membuat keduanya merasakan dunia hanya milik mereka. Puas berjalan-jalan Kellen meminta untuk istirahat sejenak di bangku taman, tempat itu cukup sunyi dan jarang orang yang lewat, jadi mereka bisa menikmati waktu lebih lama.

"Aku tidak percaya kita akan memiliki hubungan dekat seperti ini." ucap Xena tiba-tiba dengan suara pelan.

Walaupun pelan tapi Kellen dapat mendengarnya sangat jelas.

"Tidak ada yang bisa menebak takdir, terkadang apa yang kita harapkan sekarang tidak selamanya seperti itu kedepannya. Semua akan berubah drastis tanpa disangka-sangka."

Mendengar penjelasan panjang dari Kellen membuat Xena tersenyum kecut. Mengingat perbuatannya yang begitu kasar pada Kellen dulu memberikan rasa penyesalan di hatinya.

Tidak ingin tenggelam dalam pikirannya Xena menyandarkan kepalanya kebahu Kellen.

"Apa kita akan seperti ini selamanya?" ucap Kellen melihat langit-langit malam.

"Tentu saja, kenapa? apa kau masih ragu denganku?" tanya Xena mendekatkan wajahnya ke wajah Kellen.

"T-tidak aku hanya bertanya."

Oke, Kellen sedikit panik karena Xena semakin dekat.

"Baiklah, tapi berikan aku ciuman malam ini." sontak Kellen terkejut dengan permintaan Xena yang ia anggap memalukan. Bagaimana jika ada yang melihat mereka.

"Tidak ada yang akan melihat, Kellen. Ayo berikan ciumanmu." Xena menjaga jarak sedikit dan duduk manis menunggu Kellen melakukannya.

"tidak ada salahnya mencoba."" batin Kellen.

Sedikit demi sedikit Kellen memajukan wajahnya yang memerah karena malu, sedangkan Xena mencoba sabar menunggu karena menurutnya terlalu lama.

Tinggal beberapa jarak lagi lalu bibir mereka bertemu, tapi..

"XENAA!!"

Sontak keduanya terkejut dengan suara cempreng dari seseorang yang memanggil Xena. Merasa seperti tertangkap basah, Kellen menutup wajahnya menggunakan kedua telapak tangannya karena rasa malu yang semakin besar.

Sedangkan Xena membuang nafas kasar akibat momen yang ia tunggu hancur seketika, ia lalu menoleh ke arah orang yang memanggilnya tadi yang tak lain adalah Novan.

Ia berlari kecil ke arah Xena dan Kellen berada dan tanpa tahu malu langsung memeluk lengan kiri Xena.

"kupikir aku salah lihat jika itu kau, ternyata memang benar kalau kau ada di sini." ucap Novan menatap Xena penuh binar.

"Sedang apa kau di sini? " tanya Xena mencoba menghilangkan rasa kesalnya.

Kellen yang tadinya sibuk bersembunyi kini menoleh ke arah Xena dan orang asing tadi, tapi yang ia dapati cukup menyetrum hatinya melihat pemuda asing itu memeluk lengan Xena dengan penuh ke eratan.

Bad Dominant [end ✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang