[23] Perpisahan

646 54 1
                                    

Suara sirine mobil ambulance terdengar jelas saat memasuki pemukiman rumah sakit, dibelakang mobil ambulance juga terlihat mobil kedua orang tua Xena.

Di ambulance terdapat Kenzo yang terserang panik hebat melihat Xena bercucuran darah, juga Kellen yang tak henti-hentinya menangis memanggil Xena sembari memegang telapak tangannya erat.

Di mobil orang tua Xena, Harlan dan Rissa juga mengalami kepanikan saat mendengar berita yang menimpa putri mereka.

"Xena sadarlah, tolong buka matamu." tangis Kellen melihat keadaan Xena.

"Ini semua salahmu..! " Kenzo menatap penuh amarah pada Kellen lalu menarik kerah bajunya.

"Karena kau, adikku menjadi seperti ini." ucap Kenzo murka, rahangnya menegas dan matanya menatap begitu tajam padanya.

"Tolong jangan bertengkar sekarang, keadaan pasien sangat kritis saat ini." ucap perawat yang membersihkan darah Xena.

Kenzo melepas kerah Kellen dengan kasar lalu kembali diam.

"Kurasa Kenzo memang benar, ini semua salahku" batin Kellen tidak berdaya.

Setelah sampai di pintu utama rumah sakit, Xena segera di bawa masuk yang telah disambut Dokter dan beberapa perawat di sana.

"XENAA..!! Oh astaga.. Sadarlah, nak." Rissa histeris hebat disertai tangisan melihat seluruh tubuh Xena yang terluka di mana-mana.

Kulit kepalanya robek cukup parah di bagian dahi, di area lututnya juga terdapat luka goresan besar hingga darah masih mengalir di sana dan seluruh tubuh lainnya penuh dengan luka akibat hantaman dan seretan akbit mobil tadi.

Bahkan Harlan yang melihatnya seakan tidak percaya bahwa itu putrinya.

Tidak ada waktu meladeni hal lain, Dokter segera menuju ruang operasi untuk menangani Xena lebih lanjut lagi.

"Tolong jangan masuk, kami akan semaksimal mungkin menolong nyawa putri anda." ucap perawat yang menghalau Harlan dan Rissa.

Setelah ruang operasi ditutup, barulah mereka merenung dan memproses kejadian barusan.

Rissa langsung menangis dipelukkan Harlan, sedangkan Kenzo masih tetap berdiri di depan pintu ruang operasi, namun pada akhirnya ia tak sanggup menahan tangis lagi.

Tapi rasa sedih yang mereka alami tidak mengalahkan dengan rasa sakit yang Kellen rasakan saat ini. Dia masih belum percaya bahwa sosok Xena yang selalu ia pandang pemberani dan kuat itu, kini terbaring lemah di hadapannya.

"Kenapa kau masih di sini?" suara bariton milik Harlan lansung memecah kesunyian mereka.

Rissa dan Kenzo lantas berbalik menyadari kehadiran pemuda yang menurut mereka penyebab Xena kecelakaan.

Kellen yang tahu kalau pertanyyan itu untuknya mengangkat pandangannya lemah.

"Apa sekarang kau puas melihat keadaan, Xena hah..!" Harlann berjalan mendekati Kellen dan memandang penuh hina.

"Setelah kau menodai putri kami, dan sekarang mencelakainya." lanjut Harlan dihadapan Kellen.

Dengan gerakan cepat Harlan meninju perut Kellen membuatnya terjatuh sambil menahan rasa sakitnya.

Kali ini Kellen tidak merasa ingin menangis maupun menjadi sosok cengeng malam ini, dia harus menjadi sosok yang kuat untuk meluruskan masalahnya.

"Ayah, saat Xena melihat Kellen di seberang jalan tadi, ia langsung berlari ke arah Kellen tanpa mempedulikan kendaraan yang lewat. Alhasil Xena tertabrak akibat mengejarnya." jelas Kenzo yang mulai tenang.

Bad Dominant [end ✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang