Chapter 3

4.8K 409 6
                                    

INFO: PP 'Sisi' diganti sama 'Ghina'..soalnya banyak yg comment kalau mereka susah ngebayangin Sisi dan Prilly karena dua org yg sama.. #Thx

---*****--

"Prilly...sudah diminum obatnya?"

Prilly menoleh kearah Mamanya yg sedang memperhatikannya dgn wajah khawatir.

Prilly tersenyum lalu segera merapikan buku2 yg ia baca dan melangkah mendekati mamanya yg sedang duduk bersila di karpet.

"iyyaahh..udah kok.."jawab Prilly sambil memeluk tubuh mamanya.

"Illy sayang...tolong jangan buat mama dan papa khawatir lagi..."

"iyah ma.."jawab Prilly pelan.hari ini ia tidak masuk sekolah karena kesehatannya yg menurun.kemarin saat ia pulang sekolah.,Mama dan Papanya kaget saat melihat wajahnya pucat dan seragam yg bersimbah darah.mereka menanyakan ada apa yg terjadi??Prilly hanya bungkam dan mencari topik pembicaraan lain...,, Prilly tidak mau membuat masalah lebih besar karena menyangkut Aliando dan Pak.Guru yg menghukumnya.ia takut nnti orgtuanya akan menuntut kedua org itu karena sudah menghukumnya seperti itu.

"ya sudah...kamu tidur yah..istirahat yg cukup..."ucap mama sambil mengelus pelan rambut putri semata wayangnya.

Prilly mengangguk pelan lalu mencium pipi mamanya dan beranjak pergi ke kamarnya utk tidur.

---****---

Prilly menatap langit2 kamarnya dgn mata menerawang.kenapa ia harus mendapati takdir seperti ini?

setetes air mata jatuh dipipinya.dgn cepat ia segera mengusap air mata itu dgn telapak tangannya.

sebuah cairan merah keluar dari hidungnya.Prilly segera mengambil tissue di samping ranjangnya lalu menyekanya.

darah itu semakin banyak mengeluar dari hidungnya.tangan Prilly menjadi gemetar saat menyeka darah itu.,,karena takut,ia pun terisak pelan.

"mama..."lirih Prilly disela isakannya.

"ma..mama..tol..long...illy.."lirih Prilly lagi,kali ini lebih kuat.

Ceklleekkk...

Pintu kamar Prilly terbuka.,Mama masuk dgn wajah yg pucat lalu menghampiri Prilly yg terisak.

"illy...kamu...ya Tuhan..."mama segera meraih tissue lebih banyak lalu membantu mengusap darah yg keluar.

"ma...illy takut..."

"kamu jangan takut sayang..mama ada disamping kamu kok...kamu tenang yah...skarang mending kamu berbaring buat tidur.,nnti mama yg menyeka darah kamu yg keluar ini.."

"gak usah ma...illy gak mau buat mama cemas..."

"gak sayang...gppa...skarang kamu tidur yah.."

Prily mengangguk kemudian berbaring.mama segera mengikuti berbaring di samping Prilly sambil terus menyeka darah yg keluar dari hidung Prilly.

setelah tau Prilly sudah tertidur.,,Mama terisak pelan.kenapa cobaan seperti ini harus terjadi pada putrinya?kenapa tidak pada dirinya?

mama Mengusap pelan puncak kemudian mencium dahi putrinya.darah yg keluar kini hanya sedikit demi sedikit...

---*****---

Prilly berjalan di koridor sekolah dgn langkah pelan.,,setelah tiga hari izin sekolah,ia tetap pucat dan rapuh seperti dulu.

BBUUGGHH.

seseorang mendorong tubuhnya hingga terhuyung jatuh.semua mata para siswa di koridor kini menatapnya.

Prilly mendongak lalu mendapati Ghina yg sedang tersenyum licik dan Aliando yg berada di belakangnya sedang melipat tangan di dada.

Prilly bangkit dgn tangan terkepal,lalu menatap Ghina tajam.pasti gadis brengsek ini yg mendorongnya.

"mau lo apa hah??!!"bentak Prilly geram.ia ingin skali mencabik gadis didepannya saat ini.

"hhaadduuhh cewek matre,lemah,kampungan,...lo tuh yah..cuma dihukum berdiri di lapangan 4 jam aja udah izin gak masuk sekolah 3 hari??...supaya apa?supaya gue sama pacar gue dihukum sama orgtua lo?sorry yah..itu gak berlaku lagi...".

Prilly menatap Ghina sengit..,,"bukan urusan lo tau gak!!..."ucap Prilly lalu beranjak namun Ghina segera mencengkram tangannya kemudian menamparnya sangat kuat.

PLAAKK...

Ghina menamparnya sekuat tenaga hingga membiat Pipi prilly merah.

"itu pembalasan karna lo nonjok gue.."ucap Ghina ketus.

Prilly mengangkat tangannya,bermaksud utk balas menampar Ghina,namun tangannya segera di cengkram sangat kuat oleh Aliando sehingga membuatnya meringis karena kuku Aliando menancap pada dikulitnya.

"Aaawww...lepasin gue..."ringis Prilly karena kuku Aliando semakin menancap pada kulitnya.

"honeeyy...lepasin aja.."ucap Ghina sambil menenangkan Aliando yg sangat marah.

Aliando menurut kemudian melepas cengkramannya.

Prilly segera mengusap pelan tangannya.lalu dgn cepat meninggalkan tempat seperti dineraka itu.

"ini baru permulaan cewek brengsek.."

Prilly bisa mendengar teriakan Aliando..,,ia tidak peduli pada para siswa yg juga mengejeknya.

Tujuan Prilly saat ini adalah toilet.,,ia ingis terisak sekuatnya utk menangisi dirinya.

tanpa menghiraukan koridor sekolah yg dipenuhi para Siswa,,ia terus melangkah sambil menutup kedua matanya.

sesampainya ditoilet.,,Prilly terisak dgn sekali kali menjambak rambutnya.

"guee benci hidup guee...gue benci.."lirihnya di sela isakan.

Pintu toilet terbuka lalu sesosok cowok bertubuh tinggi segera menghampiri Prilly yg terduduk lemas dan menunduk di lantai dgn seragam yg basah..

Ryo mendekati Prilly kemudian merengkuh wajahnya.tadi ia sempat melihat Prilly yg berlari terbirit-birit sambil menutup kedua matanya.,,dgn perasaan khawatir.,Ryo segera mengikutinya dgn langkah cepat.

"Prilly...kamu kenapa?"tanya Ryo pelan.

Prilly tak menjawab pertanyaan itu.ia hanya terus terisak.

Ryo memperhatikan Prilly.,,baru kali ini ia sebegitu khawatirnya terhadap seseorang yg baru dikenalnya.

dgn pelan Ryo meraih tubuh Prilly yg gemetar hebat kemudian mendekapnya penuh rasa cemas dan sayang.

"kak..tolong antarkan aku kerumah sakit..aku mohon..."

Ryo bisa mendengar perkataan Prilly yg pelan.dgn cepat Ryo melepas dekapannya kemudian bangkit dan membopong tubuh prilly yg rapuh.

semua siswa di koridor menatap Prilly yg ada dlm bopongan Ryo.semua sampai ada yg teriak histeris.,,

Aliando dan Ghina yg kebetulan masih berada di koridot malah ikut terpana saat melihat adegan itu.

Ryo tidak memedulikan tatapan dan teriakan histeris dari para siswa.,,ia tetus membopong tubuh prilly hingga sampai ke mobilnya.

Ryo mendudukan Prilly di samping tempatnya utk menyetir.,,

saat Prilly terduduk lemas di bangku mobil.,setetes darah lagi2 keluar dari hidungnya.Ryo yg melihat itu malah semakin cemas.dengan cepat ia segera menyalakan mobil dan segera melaju dgn kecepatan tinggi.

---****---

bagi Vote dan Comment nya yaaah..plisss :') #SeeYouNextPartReaders :*

Beautiful EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang