Chapter 8

5K 334 9
                                    

********

Ryo menjiwil hidung Prilly.merasa gemas terhadap gadis ini.gadis yg sudah memenuhi pikirannya.

*******

Part 8 :

"gimana kalau kita kerja sama??"

'Alexa Andrea' menatap Ghina nanar.Adik kelasnya itu sedang memberi ujaran padanya bekerja sama utk menyiksa Prilly dgn sadis karena cowok yg mereka cintai dan banggakan telah jatuh hati pada gadis penyakitan itu.

"gimana caranya..ini pendapat lo berarti lo yg harus rencanain.."

"gue sih gak punya ide apa2 buat ngerjain si Prilly brengsek itu..tapi gue punya solusi kalau misalkan dia masih deketin pacar gue Aliando dan cowok yg lo sukai Kak.Ryo itu...kita berdua harus serang dia..."

"tapi si Ryo udah jadian sama dia bego.."

Ghina memutar bola matanya.merasa kesal terhadap Kakak kelasnya itu."ya udah lo bikin mereka putus aja.."

"yaa sih...oke!!gue bakal coba..."

"Good Deh..secepatnya lo pasti bakal dapatin Kak.Ryo lagi.."

*******

Prilly berdiri di depan cermin kamarnya sambil menyisir rambutnya secara perlahan.

saat selesai menyisir Prilly kembali meletakkan sisir itu lalu terkejut saat banyak rambut yg rontok dari kepalanya.

Prilly mencoba menarik pelan helai rambutnya dgn jemarinya lalu terlihat rambutnya yg rontok.

Matanya menerawang.kenapa ia harus mendapat penyakit seperti ini?

ini kah yg namanya takdir?

apakah ia harus meninggalkan org yg sangat ia sayangi utk selamanya?

Prilly jatuh terduduk lemas sambil terisak keras.

"Tuhan..hikks..tolong Prilly...tolong sembuhkan Prilly dari penyakit ini...Prilly mohon Tuhan...hikkss..."

Prilly menundukkan kepalanya dan bertekuk lutut.menangisi dirinya yg seperti ini.

lagi2 darah mengalir dari hidungnya.Prilly tidak menghiraukan darah yg meleleh dari hidungnya yg semakin banyak.inilah penyebabnya jika Prilly menangis.

CLEEKK..

"Prilly sudah mi-"..

"Astaga...Prilly..."

Mama Ully segera menghampiri Prilly yg terduduk di lantai.di tangan Prilly terlihat bercak-bercak darah.

"Sayang..kamu kenapa..."lirih Ully sambil memeluk tubuh anaknya.

Prilly memandang mamanya."kenapa Prilly harus kayak gini ma...apa ini namanya takdir Tuhan terhadap Prilly??.."gumam Prilly yg masih terisak.

tangis Mama Ully ikut pecah.ia tidak menjawab pertanyaan anaknya itu dah malah memeluknya semakin erat.

*Flashback ON*

"Selamat yah Ma..akhirnya kita punya anak juga..tadi papa nge'liat anak kita cantik juga.."

"Perempuan ya Pa??waahh..kira2 kita bakal namain apa utk anak kita?"tanya Ully pada suaminya yg adalah Papa dari Prilly.

Papa tersenyum sambil mengelus rambut istrinya.saat ini mereka sedang berada di ruang bersalin."Prilly Latuconsina aja gimana??"

"Prilly..yaa..nama yg bagus..itu ajaa Pa..."

"Iyaahh Ma itu nama yg bagus dan indah..."

CLEEKK

Beautiful EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang