17 Menit Kemudian
Akhirnya Zilong kembali juga sambil membawa sebuah minuman di tangannya, baru saja sampai, Ling sudah memarahinya. Sedangkan yang lain hanya mentertawakannya saja, sudah beberapa menit berlalu Zilong baru saja kembali.
"Kamu habis dari mana sih!?" Marahnya Ling kepada Zilong.
"Anu, parkirannya penuh, jadi lama dapetnya," balasnya Zilong sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Alesan," Ling pun akhirnya kembali duduk dengan wajah kesalnya.
"Beneran lho sayang," mencoba membujuk Ling yang ngambek.
Mereka berdua menjadi sibuk sendiri, sedangkan yang lainnya hanya mentertawakannya saja. Hingga akhirnya Natan memutuskan untuk membeli makanan lagi, awalnya Granger ingin ikut dengannya. Tetapi Natan menolak dan ia juga bilang bisa menjaga dirinya.
Sebelum pergi meninggalkan teman-temannya itu, Alucard mengatakan sesuatu kepada Natan.
"Heh, awas aja sampe lo kenapa-napa," ancam dan peringatan Alucard kepada Natan.
"Kenapa emangnya?" Polosnya Natan bertanya maksudnya.
"Ya Aamon ngamuk ke kitalah sampe lo kenapa-napa," Alucard pun agak tegas mengatakannya kepada Natan.
"Iya sih, santai aja, aku bisa jaga diri," sambil tersenyum mengejek Alucard.
Awalnya Alucard menjadi kesal, tetapi di tenangkan oleh Granger. Natan pun tertawa kecil lalu pergi begitu saja, ia ingin membeli makanan yang manis-manis tetapi juga pedas. Ia berharap ada yang jual makanan manis pedas.
Dalam perjalanan mencari makanan yang ia inginkan, akhirnya ia menemukannya juga. Tetapi sayangnya antriannya begitu panjang, jadi mau atau tidak, ia harus mengantri dan menunggu sepanjang itu.
"Kayanya enak ini makanan, sampe antri panjang gini," gumam Natan.
"Permisi," suara gadis memanggilnya dengan sopan.
"Ah iya?" Natan yang langsung melihat ke arah gadis itu.
"Boleh kita bicara sebentar?" Gadis itu mengajak Natan pergi dari antrian itu.
"Boleh, ayok," polosnya Natan hanya setuju dengan ajakannya itu.
Tidak lama kemudian, gadis itu mengajaknya ke tempat makanan yang ingin ia beli. Ia menjadi bingung dan hanya mengikuti gadis itu dari belakang, hingga akhirnya ia sampai juga di belakang toko makanan itu. Atau kata lainnya adalah gudang makanan.
Gadis itu mempersilahkannya untuk duduk di tempat yang sudah di sediakan, dan menyuruhnya untuk menunggu.
"Kamu suka manis pedas?" Tanya tiba-tiba gadis itu kepadanya.
"Suka! Boleh aku memesannya?" Polosnya Natan kepada gadis itu.
"Heh, pantes aja Hanzo ngincar ini bocah," Batin gadis itu.
"Tunggu ya," gadis itu tersenyum dan pergi begitu saja.
Akhirnya ia hanya menunggu saja sampai gadis itu kembali, ia tidak sabar pesanannya akan datang. Ia pikir, ia harus menunggu di antrian panjang itu, tetapi untungnya ada yang membantunya keluar dari antrian panjang itu.
Mugkin itu yang di namakan orang dalam, Natan polos, jadi tidak tahu apa yang akan terjadi seterusnya setelah ini.
Sisi Lain.
10 Menit Kemudian.
Terlihat Granger yang sudah mulai merasa gelisah karena Natan tidak kunjung kembali juga. Alucard yang melihatnya, hanya mencoba menenangkannya. Tidak hanya Granger saja, Ling pun merasakan hal yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Aamon and Natan
FantasiCerita gabut. - Toxic - Cringe - Gak nyambung - Banyak typo TIDAK ADA 18+!!! ISINYA HANYA HAL KEROMANTISAN ATAU BAHKAN LELUCON!!! Cerita ini terkhususkan untuk adik online saya, jadi kalau memang rada susah di mengerti alurnya, mohon maaf. Dan saya...