Part 12

260 16 0
                                    

1 Bulan Kemudian.
Jam 09.22 Siang.

Terlihat Natan tengah menyiapkan sesuatu ke dalam tasnya, pakaian, handuk, topi, cream matahari, dan lain-lainnya. Hingga akhirnya semua barang yang diperlukan selesai, Natan meminta tolong kepada sang pembantu untuk membawa tasnya keluar, sedangkan ia hanya bersiap-siap terlebih dahulu. Ia sudah menggunakan pakaian lengan pendek, tetapi ia menutupinya dengan menggunakan jaket milik Aamon.

Akhirnya Natan keluar dan langsung turun ke lantai bawah, terlihat di ruang tengah, Aamon sedang berbicara bersama sahabatnya dengan pakaian yang sangat terbuka, sungguh pemandangan yang membuat mata ketagihan bila melihat tubuh itu!

Natan tersipu malu melihat sang kekasih menggunakan pakaian yang sangat terbuka, sadar akan kekasihnya, Aamon menyuruh Natan keluar saja dan menunggu di mobil bersama Xavier. Ia hanya menurutinya dan pergi keluar rumah, terlihat Xavier sedang berdiri di sebelah mobil putih.

"Lu ngapain anjir?" Tanyanya Natan secara tiba-tiba.

"Jangan kagetin, napa!?" Kesalnya Xavier.

"Iye maaf, lu lagi ngapain emangnya?" Tanyanya kembali Natan setelah meminta maaf.

"Badan gue cok, banyak tanda mark suami gue," jelasnya dengan pipinya yang merona memerah.

"Mark itu apa?" Polosnya Natan.

Terlalu bodoh, Xavier pun baru ingat kalau Natan belum pernah melakukan hal sesuatu dengan Aamon, karena Natan baru menjadi kekasih dan bukan istri. Jadinya Xavier memutuskan untuk menjawabnya kalau Natan perlu bertanya kepada Aamon.

Xavier meminta Natan untuk tidak mengatakan kalau itu adalah suruhnya juga!

"Oke, nanti gue tanya ke Aamon," polosnya Natan yang mudah sekali di bodohi.

"Polos amat sih, Natan," batinnya Xavier.

Tidak selang beberapa waktu, akhirnya dua pria itu keluar dan bertemu dengan kekasih mereka. Sebelum pergi, Aamon meminta beberapa pembantunya memeriksa mobilnya, apakah ada masalah atau tidak, agar lebih aman saat digunakan di perjalanan.

"Sayang," panggilnya lembut Natan.

"Ya, sayang?" Liriknya Aamon ke Natan.

"Mark di tubuh itu apa artinya?" Pertanyaannya membuat Aamon terkejut, jangankan Aamon, Fredrinn juga terkejut.

"Anjir, lu belum pernah gituan sama Natan!?" Tanyanya heran Fredrinn kepada Aamon.

"Dia belum tau permainannya, blok!" Balas kesalnya Aamon.

"Apa itu maksud gituan?" Pertanyaannya yang menambah dari Natan.

"A-anu sayang, nanti kamu tau sendiri kok," balasnya Aamon yang ragu untuk menjawabnya.

"Ihh, aku mau tau, soalnya Xavier gak mau jelasin," seketika Aamon menatap tajam ke arah Xavier.

Aamon menghela napasnya kasar, sepertinya ia harus menjawabnya walaupun terpaksa, hingga akhirnya Aamon menjelaskan semuanya kepada Natan. Layaknya seorang ayah menjelaskan sesuatu berbau tentang sex kepada anaknya!

Panjang dan jelas Aamon menjelaskan, membuat Natan terdiam mematung, tiba-tiba pipinya merona memerah. Aamon hanya terkekeh saja melihat sang kekasih.

"A-apa itu sakit?" Tanyanya lagi.

"Sesuai ukuran milik Aamon, blok," balasnya Xavier.

"Dahlah cok, gak usah bahas gitu, mending berangkat," seketika Fredrinn mengalihkan pembicaraan membuat Aamon terselamatkan.

Terlihat mereka semua masuk ke dalam mobil putih itu yang sangat mewah dan besar, mobil itu adalah mobil milik Aamon dan Fredrinn. Mereka menabung bersama untuk membeli mobil itu dan di jadikan tanda kalau mereka adalah sahabat sejati, hingga kematian menjemput!

Just Aamon and NatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang