Chapter 1

2.5K 247 29
                                    

ただの読者 || Oshi No Ko x Reader!

   Hanae menatap kosong ke air di bak berukuran sedang di depanmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanae menatap kosong ke air di bak berukuran sedang di depanmu. Hanae baru saja selesai mencuci baju 'berdarah' mu. Belum habis mikir dengan perut 'mulus' yang seharusnya tidak apa-apa.

"Anak ini bunuh diri dengan menusukkan pisau ke perutnya kan? Lalu kenapa tidak ada bekas luka sama sekali? Aku seharusnya sudah menjadi sundel berlubang sekarang." Hanae ingat hantu mitologis dari tanah timur, ingat cerita menakutkan dari teman siswa pertukaran Anda setahun yang lalu.

Ting! Ting!

Hanae langsung berhenti melamun dan menoleh ke belakang untuk melihat mesin cuci yang berhenti berputar. Seprai Anda bersih. Hanae segera memutar tombol untuk mengalirkan air bekas dari cucian, berdesing pelan...

Air keruh yang sudah terkontaminasi warna pink membuat mual. "Aku masih tidak percaya itu darahku sendiri..." Hanae mengambil seprai yang hampir kering itu dan memasukkannya ke dalam ember kecil untuk dijemur Hanae di balkon rumah.

Bersamaan dengan baju 'berdarah' tadi. Jangan khawatir. Hanae tidak telanjang. Jangan memikirkan hal-hal aneh. Hanae sudah cukup menonton anime ecchi. Cukup Yarichin di hati.

Bercanda.

Hanae adalah anak yang baik
Hanya pikirannya yang tercemar.

Tidak ada yang polos saat ini kan?

Naif jika seseorang menjawab, "Apa itu?" ketika ditanya tentang anime hentai-hentai-an. Setidaknya mereka mengerti arti dari Yamete kudasai.

"Jangan sekarang, tolong... aku merasa pusing sekarang." Hanae bergumam tidak jelas, entah itu karena dia tidak nyaman harus mengambil ember dengan cucian di dalamnya setelah sekian lama atau karena dia melihat gambar yang tergantung di dinding sebelum Hanae mencapai balkon.

"Tolong jangan menghantuiku Ayase... Hanae Ayase mencintai Ai Hoshino, bukan aku!" Hanae dengan cepat membuka pintu balkon. Hanae bisa melihat langit biru pagi dari lantai dua.


Ya. Rumah barumu sekarang memiliki dua lantai. Rumah besar yang berlantai dua, bukan rumah besar Zen memanjang.

Hanae tidak tahu harus bagaimana, Hanae ingin menikmati udara segar di pagi hari, tapi di sisi lain pikiranmu masih berkecamuk dengan dirimu sendiri, memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya di masa depan.

"Haah..." tepat saat dasar ember menyentuh lantai, Hanae merasakan angin datang membelai wajahnya. Semua beban pikiranmu seakan sirna terbawa angin yang berhembus landai tadi, entah kenapa badan terasa ringan.

Apa yang akan kamu lakukan selanjutnya, Hanae?

Hanae merasakan kehadiran tepat tidak jauh di belakangmu. Jika Hanae menoleh, mungkin Hanae akan pingsan saat itu juga. Hanae membulatkan tekadnya dan mengambil jepitan dari tali jemuran, membentangkan sprei dan baju jemuran,

ただの読者 || Oshi No Ko x Reader! [Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang