CSG 10

4.2K 106 4
                                    

Setelah sholat isya mereka yg di berikan hapalan langsung meyetorkan hapalan mereka ke ustadz maupun ustazah.

Tapi beda lagi dengan Aulia karena dia baru di pesantren itu dia tidak memberikan hapalan

Setelah semua santriwan maupun santriwati sudah menyetorkan hapalan mereka, mereka semua langsung pergi ke asrama nya masing-masing

"Mba mendingan kita bilang aja kalo mba belum hapal surat pendek"sahut Lisa

"Wah! lo mau bikin gue malu hah,ntar di mana harga diri gue, kalo mereka tau kalo gue ga hapal surat pendek!"

"Mba lebih baik terlambat dari pada ga sama sekali kan?"ujar Rina

"Ntar kita anterin deh mba"

"Iyah Aulia apa yg mereka bicarakan itu benar,lebih baik kita bilang aja"ucap mba angun dengan suara lembut

"Apa sih, udh lah ngapa dah hidup gue terus,biarin aja kali,hidup hidup gue."

"Astaghfirullah halazim mba ga boleh gitu tau,kita harus bicara"

"Ck! Gue bilang ga mau ya ga mau ish apan sih."

"Aulia jangan kaya gitu ga baik,kita bilang ya."

"Ck!,iya iya"

"Alhamdulillah."seru mereka bersama.

"Banyak aturan banget di sini,lama lama ogah juga gue di sini,gue itu ga cocok tinggal di tempat kaya gini,argh pengen pulang pengen main pengen ke cafe pengen ke mall."batin Aulia bengerutu.

Mba anggun yang melihat raut wajah Aulia kemudian menepuk pundaknya."Aulia kamu kenapa? Ayo masuk."

"Iya iya."

Mereka semua pun langsung masuk kembali ke dalam masjid dan menemui ustadz di sana yg sedang mengobrol dengan Gus Riyan

"Assalamualaikum ustadz gus"salam mereka bersama tapi lain hal nya dengan Aulia dia hanya diam saja tanpa ada niat mengucapkan salam

"Walaikum salam"ucap Gus Riyan dan ustadz Yusuf mersamaan sambil menundukkan wajahnya

"Aulia"tegur  mba angun dengan menyenggol lengan nya

"Apasih,sengol sengol ga jelas banget!."

Mba angun menghela nafas berat"itu.."

"Iya."

Dan Aulia pun tau maksud mba angun itu apa lantas dia langsung mengucapkan salam

"Assalamualaikum"

"Walaikum salam"

"Ada perlu apa?"ucap Gus riyan

"Buset bener-bener ni cowok itu muka atau teriplek sih datar banget ga kebayang dh sama jodohnya pasti tertekan"batin nya menggerutu

"Begini gus saya mau bicara tentang Aulia"ujar mba anggun ke intinya.

"Haduh bisanya gue malu-maluin tapi sekarang gue malu, mana depan cowok lagi,hilang sudah hargai diri gue yg sudah terjaga."

"Ada apa dengan kamu?"tanya Gus Riyan  mengarah pada Aulia

Tapi Aulia hanya diam saja tanpa ada niat untuk berbicara

"Bodoamat dah."

Gus Riyan pun yg tidak mendapatkan jawaban dia langsung bicara lagi

"Ada apa katakan?"tanya Gus Riyan dengan nada yang tidak bersahabat.

"Begini gus kan mba Aulia di kasih hapalan surat yg menurut nya panjang,tapi katanya dia surat pendek juga belum hapal"jelas rina

Aulia menepuk jidatnya." Ini anak satu di kasih makan apa sih Polos banget dah,gabisa bohong dikat apa!"

Sama hal nya dengan mereka Gus Riyan dan ustadz Yusuf pun kaget mendengar ucapan santri nya itu

"Yasudah saya akan memberikan kamu hapalan surah pendek"ujar Gus Riyan

"Surat apa?"ucap Aulia

"Surat at-takaatsur"

"Kenapa ga surat Al Kausar ajh"tawar aulia

Mereka semua hanya menggelengkan kepalanya sudah di kasih hati malah minta ginjal

"Yaudah kalo begitu hapalkan surat Al Baqarah bagaimana"

"Si anjir malah makin panjang kocak."batin aulia

"Mana bisa gitu lah"

"Ya bisa,mau at-takaatsur atau Al baqarah tinggal di pilih? Silahkan atau mau di tambah lagi?"

"Apalah dia anak siapa kali,umi sama Abah nya ga kaya gitu tuh,ga habis akal gue sama permen sugus."batin Aulia sambil memutar bola matanya.

"Ck! Iya iya"

Gus Riyan mengangukkan kepalanya kemudian mengarahkan matanya ke arah pintu."silahkan kalian kembali ke asrama dan istirahat."

"Ga di suruh juga kita bakal pergi kali."sarkas Aulia kemudian langsung pergi ke pintu keluar.

Semua orang yang berada di sana menggelengkan kepalanya termasuk ke tiga teman Aulia.

"Maaf gus ustadz atas kelakuan Aulia kalo gitu kiga permisi assalamualaikum"

"Walaikum salam"

Ketiga temannya kemudian mempercepat langkah kakinya untuk menyusul Aulia.

"Aulia ga boleh gitu tahu,mereka itu guru kita,kita harus menghormatinya."

Aulia yang sendiri mendengar langsung ucapan seseorang terjelingkak."kalian apaan sih ngagetin aja kalo gue punya riwayat jantung gimana? Bisa bisa gue udh mati di tempat."

"Astaghfirullah halazim."

                         🥥🥥🥥

Sesampainya di asrama Aulia terus saja mengerutu

"Mba ga baik tau ngegerutu kaya gitu"ucap Lisa

"Ih sebel sebel sebel!"

Semua santriwati pun langsung melihat ke arah Aulia

"Ngapa Lo liatin gue!"tatap Aulia dengan sinis

Dan mereka pun langsung kembali ke pada kegiatan nya yg semula

"Mba ga boleh gitu ih,ga baik tahu"ucap Rina

"Lo kenapa sih telalu jujur banget jadi orang? Harga diri gue langsung ilang mana cowok lagi,pasti mereka kira gue bloon banget soal agama!"

"Loh mba,kita itu harus mengikuti ajaran nabi Muhammad Salallahllahhu waliwassallam,nabi aja selalu berkata jujur maka dari itu nabi Muhammad Salallahllahhu  waliwassallam itu di juliki dengan gelar Al-Amin,maka dari itu kita harus senantiasa berkata dengan jujur"jelas Rina

Aulia yang mendengar celotehan rina memutar bola matanya malas "Iya-iya makasih loh informasi nya ustazah Rina"ucapnya dengan senyum  paksa

"Aamiin hatur nuhun loh mba atas doanya"ucap Rina begitu antusias

Aulia menatap dengan was was gadis di hadapannya ini dia cuma berbicara seperti itu aja sudah seneng bagaimana jika dia beneran jadi ustazah mungkin Rina bakal kayang?

"Orang di sini Anen aneh makan apa sih."batin Aulia.

"Mba ko berdoa nya cuman buat Rina tapi Lisa ga di doain"

Bener-bener temanya ini membuat emosi nya menaik sampai 200°C,jika lama-lama ngehadepin mereka Aulia bakal gila pikirnya

"Arghh gatau ah bingung dari pada gue ngadepin lo lama-lama gue bakal edan mending gue tidur"

"Ga boleh ngomong gitu mba ucapan adalah doa emng mba mau jadi gila"ujar rina

"Bodoamat"
                           ***

TERIMAKASIH BUAT YG BACA
Seyou neks cafter

CINTA SEORANG GUS [BELUM REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang