CSG 55

2.3K 85 2
                                    

Door!

Suara tembakan terdengar nyaring di sebuah ruangan,mereka yang berada di sana terkejut dan Melihat ke arah suara tembakan itu.

"Sialan."batin dara.

"Mas Riyan."lirih Aulia.

"Kabur."ujar dara.

Belum sempat dara melarikan diri,polisi lebih cepat menangkap dara dan anak buahnya.

"Gue ga akan biarin hidup Lo tenang aulia! Gue pastikan Lo akan menderita! Cepat atau lambat gue akan kembali,gue ga akan biarin hidup Lo bahagia di atas penderitaan gue! Lo pastikan itu!"teriak dara.

Gus Riyan mendekati Aulia menangkup pipi Aulia dengan tangannya.

"Kita ke rumah sakit."ujar Gus riyan.

"Mas riyan kenapa bisa ada di sini?"tanya Aulia.

"Nanti saya jelaskan,kita ke rumah sakit terlebih dahulu, mengobati luka kamu."

Aulia mengangukkan kepalanya,dan Gus Riyan kemudian melepaskan ikatan di tangan maupun kaki,setelah itu Gus Riyan menggendong Aulia.

"tahan ya sayang."

                              ****
"Istri bapak tidak mengalami luka besar,hanya luka kecil saja, untung goresan nya tidak terlalu dalam,jadi tidak ada yang perlu di hawatir kan."jelas dokter yang menangani Aulia.

"Terimakasih dok."ujar Gus Riyan.

"Sama sama pak,saya permisi masih ada pasien yang harus kami tangani,mari."

Gus Riyan mengangukan kepalanya dan Riyan kembali ke ruangan Aulia."sayang saya pergi sebentar Tidak papa kan nanti saya kabarkan bunda dan umi untuk menemani kamu."

"Mas Riyan emng mau kemana?"

"Ke kantor polisi."

"Yaudah."

"Saya berangkat dulu ya."ucap gus Riyan mencium puncak kepala Aulia.

"Mau saya belikan apa?"

"Em.. apa ya Aulia mau puding."

"Yaudah nanti saya belikan Assalamualaikum."

"Walaikumsalam."

                               ***
"Sebenernya kamu ini siapa? Mengapa kamu menculik istri saya--"

"Gue dara! Gue culik Aulia karena gue benci sama dia,gue ga mau hidup Aulia tenang!"

Gus Riyan yang mendengar itu membelakan matanya dirinya sangat kaget dengan apa yang di ucapkan gadis di depannya.

"Dara? Kamu dara mengapa kamu tidak pernah puas dengan apa yang kamu lakukan di pesantren,dan kejadian itu terulang kembali."tegas gus riyan.

Dara tertawa sinis."gue ga akan puas sebelum dia mati!"

"Dasar orang gila."sahut Rama.

"Ga usah Lo ikut campur urusan gue! Siapa Lo."

"Gue sahabat nya! Kenapa?!"

"Ck! Sahabat--"

"Sudah tenang, waktu nya sudah selesai kamu masuk kembali."ucap salah seorang polisi wanita.

Gus riyan dan Rama keluar dari kantor polisi."terimakasih atas bantuan kamu ram,Jika kamu tidak melihat Aulia mungkin--"

"Shut kalo ngomong suka ngawur! Mau lo bini Lo di siksa sama perempuan gila tadi,baru pertama kali gue liat cewek modelan kaya gitu,najis."

CINTA SEORANG GUS [BELUM REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang