CSG 52

2.2K 99 0
                                    

Keluarga ndalem mengantarkan ayah Herman dan bunda Saskia ke depan karena mereka berdua izin untuk pulang, lagipula Aulia sudah pulih dari amnesia jadi mereka berdua pulang tidak enak juga sudah lama mereka tinggal di ndalem pikir mereka.

"Anak bunda yang cantik,bunda pulang dulu ya,jaga diri di sini,nanti kalo mau pulang ke Jakarta telepon bunda, nanti bunda Masakin makanan kesukaan kamu."

"Aulia kan suka semua makanan Bun."celetuk Gus Riyan.

Aulia melirik Gus Riyan dengan tatapan yang sulit di artikan, membuat gus Riyan terkekeh,apa istrinya sudah kembali ceria pikir nya.

"Iya juga,yaudah nanti bunda buatin semua makanan kalo begitu."

"Yaudah bunda sama ayah pulang dulu,jangan sedih terus kasihan anak kamu di sana,lagian kalian bisa buat lagi kan."sahut ayah Herman.

Aulia memijat pelipisnya tidak ayah nya tidak suaminya sama saja.

"Assalamualaikum."

"Walaikumsalam warahmatullaahi wabarokatuh."

Di rasa mobil ayah Herman sudah jauh mereka semua kembali lagi ke dalam.

                             ****

Sekitar jam 14.00 Aulia duduk di belakang ndalem, melihat dari kejauhan Pepohonan yang menghiasi matanya sangat indah.

"Assalamualaikum Humaira."salam Gus Riyan.

"Walaikumsalam."jawab Aulia melirik Gus Riyan.

"Lagi ngapain hm?"

"Engga ngapa ngapain cuma duduk aja."

"Jangan sedih terus sayangku, senyum, kalo senyum cantik kamu nambah jadi 999999%."

Aulia tersenyum kecil ke arah Gus Riyan tapi hanya beberapa detik saja, kemudian Aulia menatap ke depan lagi.

"Senyum nya mahal banget sama saya."

"Bukan gitu."

Gus Riyan menghela nafasnya kemudian berdiri dan berlalu.

Aulia yang melihat kepergian Gus Riyan membuang nafasnya.

"Ngambek?"tanya Aulia kepada dirinya.

Beberapa menit kemudian Gus Riyan balik lagi ke belakang ndalem menemui sang istri tercinta, membawa dua boneka mini di tangannya.

"Halo,boleh kenalan ga."tanya Gus Riyan meniru suara anak kecil, dengan tangan Boneka yang di lambaikan, kepala Gus Riyan di sembunyikan di belakang boneka tersebut.

Paham? ga paham pahami.

"Nama aku Mio dan ini adik aku milo,nama kamu siapa?"

Aulia terkekeh pelan dengan sebutan nama boneka yang akhir,itu nama boneka apa nama produk.

"Nah gitu dong senyum kita kan jadi seneng,ya kan Milo."

"Iya bener Mio."

"Jangan sedih aja ya,nanti aku ikutan sedih tau,ya kan Milo."

"Iya bener bener bener."

Aulia Tidak bisa menahan tawanya alhasil Aulia pun tertawa kecil.

"Ini Boneka siapa mas?"

"Boneka saya,bagus kan?"

"Hah? Mas Riyan punya boneka Barbie?"

Aulia kembali tertawa, membuat Gus Riyan tersenyum kecil,Gus Riyan Sangat bersyukur istrinya kembali ceria,Tidak murung lagi,jadi usahanya berhasil.

CINTA SEORANG GUS [BELUM REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang