The Truth [ Jaeyong ]

09

Jaehyun kini sudah balik dibalai ia dan dibalai Naeun. Naeun menatap jaehyun dan hendak berbicara.

"Mengapa akhir-akhir ini kau jarang menemuiku?"

"Maafkan aku baginda ratu, lain waktu aku akan terus bersamamu"

"Tidak, kau selalu meminta maaf, aku merindukanmu.. sejujurnya aku merindukanmu... sentuh aku. Aku rindu akan sentuhanmu.."

Jaehyun terdiam, ia terlalu jahat kepada naeun. Mungkin jaehyun akan sering bersama naeun sekarang.

"Baiklah.. maafkan aku" ujar jaehyun sambil membelai rambut naeun.

Disisi lain taeyong sudah pulih. Taeyong ke ruangan yang mulia raja dan ratu, sebab deby ratu mengatakan bahwa Ratu dan Raja harus ke aula utama sekarang.

Taeyong melangkah kan kakinya, tetapi suatu hal membuatnya merasakan kesakitan bertubi— tubi, lebih sakit daripada yang dicambuk.
Tanpa sadar Taeyong mengeluarkan air matanya dalam diam.

Taeyong mendengar suara dua orang sejoli sedang bercinta, hati taeyong seperti sedang dirobek robek saja.
Ya benar naeun dan jaehyun melakukan hubungan intim.

Taeyong langsung berlari ke kamarnya dan berusaha tidak memikirkan suara itu lagi dan lagi.

««««»»»»

Sejak hari itu taeyong berusaha menghindar dan tak ingin bertemu Jaehyun. Taeyong sungguh merasakan patah hati yang luar biasa.

"Kasim lee." Ujar deby ratu.

"Ada apa yang mulia?"

"Kau akan mengurus Ratu Naeun. Dia hamil, hari ini akan diberitakan. Kau akan menjadi ketua dayang Naeun."

"Maaf yang mulia, bisakah saya tetap diposisi saya?"

"Tidak, kau membantahku sekarang?!"

"Baik yang mulia, maafkan saya"

"Secepat itukah? Aku benar benar hilang harapan.." tutur lembut taeyong didalam hatinya.

Taeyong kini bersiap ke balai Naeun, mempersiapkan beberapa barang bumil baru tersebut.

"Selamat pagi yang mulia, saya diperintahkan deby mama untuk mempersiapkan dan membantu yang mulia."

"Oh kau Lee Taeyong itu?"

"Benar yang mulia."

"Kau pasti sudah mengenal ku Lee."

"Maksud yang mulia?"

"Biarkan aku perkenalkan diriku, Aku Lee Naeun, maksudku Jung Naeun"
Sindir Naeun dengan keras, agar lee taeyong itu tidak main main dengannya.

"Baik yang mulia"

"Panggil aku yang mulia jung!"

"Baik yang mulia jung"

Taeyong sungguh kesal saat ini, naeun dengan sengaja? Ingin menampar naeun rasanya.

"Antarkan aku bertemu suamiku!"

"Baik yang mulia"

Kini taeyong menyuruh dayang utama naeun sejak kecil untuk membawakan alat penjalan pada masa kerajaan.

Hati taeyong mengeras, melihat pemandangan keluarga kecil kerajaan. Ini keinginan Taeyong.

"Kasim lee. Berikan ramuan kehamilan istriku" ujar jaehyun.

Taeyong tak menjawab dan segera menggambil ramuan itu.
Jaehyun kebingungan, tidak biasanya taeyong seperti itu, taeyong biasanya akan antusias.

TBC