The Truth [ Jaeyong ]

03

Taeyong bergegas menuju dinasti setelah izin dengan eommanya, sungguh eommanya khawatir dengan taeyong. Melihat banyak nya pekerjaan dan sejujurnya orang dinasti sangat semena - mena.

Taeyong memberikan selembaran kertas yang diberikan oleh Mingyu. Mingyu sudah mengatakan Taeyong boleh langsung menuju tempat dimana dia akan memberikan kertas tersebut.

"Jadi darimana kau mendapatkan ini noona manis?"

"D-dari tuan Mingyu, dia memberiku ini, dan bisakah kau tidak memanggilku dengan noona?" jawabnya gugup, Taeyong rasanya ingin terjun kejurang saja.

"Baiklah maaf kalau begitu, aku kira kau wanita sebab kau sangat cantik, Doyoung tolong bawa Taeyong kepenginapan ujung."

"Baik tuanku. Haii Haii kau lee Taeyong?" Ujar pria itu.

"Iya aku Lee taeyong, salam kenal. Siapa namamu?"

"Aku Doyoung, kim Doyoung." Ucap pria cantik itu.

"Baiklah, tolong bawa aku kepenginapan"

"Tentu Tae."

Taeyong pun meletakkan barang barangnya, dan segera membereskan barang barang tersebut.
Ia akan mempersiapkan diri untuk berkerja demi sang Raja besok.

Kini matahari sudah bangun dari tidurnya. Begitupun Taeyong, ia segera menyiapkan diri, Doyoung memberi tahu kepadanya bahwa jam 8 ia akan langsung bertemu dengan Raja dan saat ini posisinya sebagai ketua kasim. Mingyu memang sangat hebat!

Taeyong tersontak kaget, ketika melihat sang mantan kekasih yang sedang menunggunya Taeyong buru buru bersembunyi, sedangkan Jaehyun mencari dimana keberadaan kasim barunya itu.

Taeyong pun berjalan ke arah jaehyun, jantungnya berpacu cepat jujur ia sangat takut untuk ini.

"P-perkenalkan aku kasim barumu yang mulia, nama saya Lee Taeyong" Taeyong menunduk.

"Apa tadi? Bisa kau sebutkan ulang?"

"Lee Taeyong yang mulia"

"Baiklah, ikuti aku aku akan bertemu dengan Ratuku."

Taeyong cukup kecewa dengan reaksi Jaehyun, jujur dia masih mencintai Jaehyun dengan sepenuh hati. Bahkan Taeyong seharusnya tidak kaget jika yang menjadi raja adalah jaehyun, karena jaehyun pun sudah memberitahukan kepadanya sebelum dia dilantik sebagai raja.

Taeyong dan teman teman kasimnya pun mengikuti Jaehyun dari belakang, Taeyong merindukan bahu Jaehyun, bahu yang dulunya menjadi tempat bersandarnya.

"suamiku, apa yang membuatmu kemari?" tutur lembut sang ratu, sambil membelai rambut jaehyun

"Tidak apa apa, hanya ingin"

Taeyong merasakan sakit yang sangat dalam, ia tak menyangka jika jaehyun benar benar melupakannya.

"Suamiku aku merindukanmu, aku akan memelukmu" perempuan itu memeluk erat tubuh tinggi sang dominan dan mencium bibirnya untuk membuat cemburu taeyong.

Apakah aku belum menceritakannya? Naeun menyukai jaehyun sejak dulu, sejak masih pacaran dengan taeyong, dialah biang kerok dari hancurnya hubungan jaehyun dan taeyong.

"Mengapa rasanya sesakit ini?" Bisiknya dalam hati.

"Ratuku. Aku akan pergi ke suatu tempat, tunggu aku malam ini"

"Baik yang mulia rajaku"

Jaehyun berjalan menuju hutan, ia berkata akan melakukan sesuatu.

"Semua kasim bisa pergi, kecuali Lee Taeyong, aku masih memiliki urusan dengannya"

"Baik yang mulia" ucap semua kasim tersebut sambil menunduk.

"Apakah kau sudah terlalu miskin hingga bekerja di dinastiku? Atau kau akan mencari pria yang akan memuaskan hasratmu?"

Taeyong sungguh kaget, bagaimana jaehyun berbicara seperti itu kepadanya? Bahkan ia tak pernah melakukan hubungan kekasih lagi setelah putus dari jaehyun.

"Apakah kau tak mampu menjawab pertanyaan ku taeyong?"

"Maaf yang mulia"

Jaehyun maju dan mendekat ke arah taeyong, kini nafas mereka sudah terdengar satu sama lain. Lalu jaehyun memegang benda bewarna pink mencuat milik taeyong dari luar baju.

"Eungghh.. A-apa yang kau lakukan yang mulia?" Taeyong mengerang kecil

"Bukankah kau menyukainya jalang? IKUT AKU!"

TBC