Mata irene mengerjap, terbuka perlahan. Cahaya lampu terang menusuk di kornea matanya. Ia marasa ada yang mengganjal di bagian hidung dan juga tangannya.
"Ini dimana? Sshhh...." Irene meringis. Kepalanya terasa sangat pusing. Dia hendak bangkit, tapi tertahan oleh kepalanya yang sangat terasa berat.
"Tolong, apa ada orang?" Irene berteriak parau.
Beberapa saat kemudian, irene menghela napas lelah. Karena kepalanya sangat terasa pusing dan badannya seperti mati rasa.
Irene membuka mata kembali saat mendengar suara pintu terbuka dari luar. Dia menoleh dan mendapati younghun tengah berjalan mendekati dirinya yang diikuti oleh yuri dan seorang dokter.
"Saya chek sebentar ya nyonya" cowok yang berstelan jas dokter langsung mengeluarkan peralatan medisnya. Ia melakukan pengecekan dari mata dan juga tensi.
Wajah irene yang terlihat sangat pucat berhasil membuat kekhawatiran terhadap younghun. Tatapannya seolah enggan melihat anaknya tersebut.
"Sebaiknya nyonya irene beristirahat dulu aja. Peredaran darah nyonya sedang tidak baik-baik saja" ucap seorang dokter tersebut yang diangguki oleh yuri. "Jika terjadi apa-apa, silahkan panggil saja saya. Permisi" yuri mengucapkan terima kasih kepada dokter tersebut sebelum dokter itu melangkahkan kaki meninggalkan ruangan.
Younghun sekuat tenaga berjalan mendekati irene, karena memang kakinya masih terasa nyeri yang dibalut perban.
"Mommy~" rintih younghun sebelum ia menjatuhkan air matanya tanpa suara tangisan.
Irene memejamkan matanya, kemudian berdesis saat merasakan tubuhnya dipeluk oleh tangan mungil. "Maafin younghun, hiks" kali ini younghun mengeluarkan rengekannya karena irene tidak kunjung bicara dengannya.
"Bawa anak ini keluar tolong miss, aku pusing banget"
"Gak mau. Younghun mau jagain mommy" jawab younghun ketika yuri menarik tangannya untuk menuruti perintah irene.
Irene berdesis. Younghun yang melihat itu langsung mengerti, ia kemudian berjalan sambil menundukkan kepalanya. Kaki yang masih terasa nyeri dipaksakan oleh younghun untuk terus berjalan.
Irene membelalakkan matanya tidak percaya anaknya jalan seperti orang pincang dan melihat perban yang menempel di kakinya. Anak ku terluka?
"Deek" pelan irene.
Younghun yang mendengar itu menoleh matanya ke belakang yang menampakkan irene tersenyum ke arahnya.
"Moommmyyy, aaaaa" tangis younghun langsung pecah, karena irene menyuruhnya untuk berbaring di dekatnya. Younghun berjalan tertatih tatih menahan nyeri kakinya. Anak itu langsung memeluk tubuh lemah irene di atas ranjang rumah sakit.
"Anak mommy sakit, hm?"
Younghun masih engan menjawab, ia semakin mengencangkan tangisnya dan memeluk tubuh irene.
"Miss tolong bantu aku duduk miss" pinta irene yang langsung di kerjakan oleh yuri.
"Sini naik ke atas mommy nya" yuri menggendong younghun untuk naik dan duduk disamping irene. Younghun tidak bisa melihat irene seperti ini, bahkan ia mengetahui irene menjadi seperti ini adalah ulahnya.
Irene merentangkan tangannya agar younghun masuk ke dalam dekapannya. Benar saja, ia langsung masuk ke dalam pelukan irene dan meredakan tangisnya. Nyaman, itu yang dirasakan younghun. Cewek itu mengecup kepala younghun lembut, penuh perasaan. "Siapa yang bawa kamu kesini, dek?"
"Paman super hero mommy"
Wanita itu menoleh saat menyadari ada yang masuk ke dalam ruangannya. Beberapa detik setelahnya , pintu ruangan tempat irene di rawat terbuka, menampilkan sosok pria dewasa bersetelan jas berdiri di depan pintu ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
REGRET (END)
RomanceSEASON II Cerita ini kelanjutan dari stone 【CEO kejam dan dingin x Dosen cuek dan batu + Mantan ku tetap pemenangnya】 Taehyung dan irene adalah sepasang kekasih yang telah menjalani hubungannya selama enam tahun lebih. Karena bangkrutnya keluarga...