Chapter 9

139 14 0
                                    

"Apa? Lo juga mau marah? Ayo, sebentar lagi lo juga di pecat taehyung. Paham lo!" Ujar jungkook dengan mata ke arah suga, hingga tanpa rasa bersalah melemparkan sebatang rokok yang masih menyala kearah taehyung dan berjalan pelan menuju pintu keluar.

Emosi taehyung sudah memuncak. Rahangnya mengeras, bahkan giginya sudah menggigit kuat. Tidak terasa bajunya sedikit terbakar akibat rokok yang menempel di bajunya. "Tunggu!"

Jungkook menoleh ke belakang, melihat taehyung berjalan mendekati dirinya. Tanpa rasa gentar jungkook menyambut. "Lo mau marah? Gak papa, selagi gua masih baik gak menyebar berita lo"

Taehyung menusuk mata jungkook dengan mata tajamnya, tangannya sudah mengepal hebat, serta wajah yang sangat memerah. "Lo salah udah berurusan dengan kim taehyung" taehyung memelankan ucapannya.

"Kenapa salah? Lo sendiri yang mulai"

Taehyung menggeleng, "Lo sendiri gak mau buka mulut tentang hubungan warior kartel dengan istri lo kan?" Taehyung menjeda ucapannya dengan tangan yang sibuk membuka kancing baju bagian atas kepemilikannya.

"Buka kuping lo lebar-lebar!" Taehyung berjalan mendekati jungkook, hingga tak ada batas diantara mereka. "Gua sama sekali tidak gentar dengan bekingan lo. Masalah utang, gua bakal bayar lunas semuanya. Dan, lo salah bermain api dengan gua" taehyung mundur beberapa langkah menjauhi jungkook.

"Ohya satu lagi. Lo gua berhentikan dengan tidak terhormat, jangan pernah muncul lagi di hadapan gua! Kalo saja lo berani, gua gak bakal nyelamatin hidup lo! Catet!"ucapan terakhir taehyung membuat bulu kuduk namjoon dan suga berdiri, mereka tidak pernah melihat taehyung marah dengan gaya seperti itu. Taehyung kini berjalan mendekati namjoon dan suga, dan mengetahui jungkook belum keluar dari ruangannya, membuat taehyung kembali menoleh ke arahnya.

"Keluar dari hotel gua! Keluar dari kehidupan gua! Ingat, kita tidak pernah menjadi sahabat"

"LO DENGER GAK! KELUAR BANGSAT!" Teriak suga.

Jungkook dengan perasaan marah, langsung keluar dari ruangan tersebut. Walaupun ia memiliki rasa dendam dengan tiga orang tersebut, tapi baginya ada kesedihan tersendiri kehilangan mereka.

🪐

"Hati-hati mommy" tutur younghun yang berjalan memasuki hotel yang dibantu yuri dan pengawalnya yang sengaja di telfon untuk mengendarai mobil.

Irene berjalan sudah kembali normal. Hanya saja kepalanya sering mendadak pusing. Sedangkan younghun juga sudah bisa berjalan walaupun juga kakinya sering sakit akibat luka yang belum kering. Kalau bukan yuri yang membantu irene untuk mengobati dan menjaga younghun, mungkin anaknya tersebut sudah kembali sakit.

Mereka sudah sampai di ambang pintu lift untuk segera ke kamar. Tapi aneh, irene baru saja melihat orang yang mirip dengan jungkook, teman taehyung yang mempengaruhinya untuk memasuki geng motor.

Irene tidak salah, orang itu sungguh jungkook yang berjalan menuju lobi, dengan tangan selalu berada di hidungnya. Irene tidak ambil pusing, mungkin jungkook bekerja di hotel ini.

Irene selalu di gandeng erat oleh younghun, seperti sangat tidak ingin ibunya kepada-napa, dia tidak memikirkan bahwa kakinya juga masih terasa ngilu.

Mereka terus berjalan, hingga tiba di persimpangan yang mengharuskan yuri dan irene berpisah. "Aku bareng younghun aja miss"

"Gak papa nih aku langsung?"

"Gak papa tante. Aku kan udah besar buat jagain mommy" ucap younghun tersenyum

Yuri dan irene terkekeh, "iya deh jagain terus mommy irene ya. Anak pinter" usap yuri ke kepala younghun gemas.

"Oke" jawabnya seperti seorang prajurit tentara.

REGRET (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang