Chapter 15

114 15 2
                                    

🌷

Jam menunjukkan pukul satu siang. Irene menyenderkan tubuhnya saat baru saja memasuki ruangannya. Menatap berkas-berkas yang ada di depannya.

"Arggh capek banget"

Beep
Beep

Tunggu, irene menatap ponselnya yang tiba-tiba masuk satu panggilan dari sekolah anaknya. Irene mengerutkan keningnya. Tumben walas younghun menelponnya di jam segini.

"Iya?" Tanya irene dengan tangan yang masih sibuk memberesi kertas yang berada di atas mejanya.

"Mohon maaf bu irene. Apakah younghun sekarang sedang sakit?"

Menghiraukan itu, irene menghentikan pekerjaan lalu fokus menanggapi suara yang berada di balik teleponnya.

"Hm engga, tadi saya yang nganter sendiri younghun sampe gerbang sekolah. Ada apa ya bu?"

"Ceritanya gini bu. Dari pagi jam sembilan, younghun tidak masuk kelas, sampai sekarang semua siswa udah pulang, younghun juga belum hadir. Makanya saya bertanya sama bu irene, apakah younghun sakit" Jelasnya.

Irene menghela nafas kasarnya, pasalnya ini bukan pertama kalinya putranya tersebut bolos sekolah. Semenjak younghun sudah menduduki kelas enam tingkat sekolah dasar,  irene juga sering pijit kepala ulah perilaku younghun. Mulai dari dia diam-diam pergi main dengan alasan buat kerja kelompok, kadang irene juga pernah mendengar dari tetangga, bahwa younghun pernah memecahkan jendela tetangga akibat bola yang dimainkannya.

"Bu? Apakah younghun bolos lagi?"

Irene tersentak dari lamunannya, "Oke bu, nanti biar saya yang ngomong sama younghun. Terimakasih ya bu"

Irene mematikan ponsel sepihak, ia benar-benar geram akibat perilaku putranya tersebut. Entah bagaimana lagi irene akan memarahinya, menjewer telinganya, mencubit, bahkan menyita peralatannya juga sudah irene lakukan. Tapi anak itu sungguh tidak jera.

Terpaksa, kini irene bersiap-siap untuk pulang, dan mencari keberadaan younghun.

🥀

Younghun kini berjalan mendekati keramaian. Karena penasaran ia kini mencari space untuk melihatnya.

Mata younghun berbinar, karena yang barusan ia lihat adalah orang lomba skateboard.

"Wow fantastic!" Gumam younghun yang duduk memperhatikan dengan santai.

Beberapa lama younghun menonton, dan tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul tiga sore. Kini matanya melihat jam yang menempel di tangannya, "Eh udah jam tiga! Mampus! Pasti dimarahin mommy ni. Aduuh bego banget sih" umpat younghon yang sengaja mengetuk jidatnya.

"Younghun!"

"Paman kim"

Raut wajah younghon mendadak senang, melihat sosok yang berada di depannya, bahkan ikut duduk di sampingnya.

Younghun yang sedikit kaget, karena beberapa bulan ia tidak pernah bertemu lagi dengan sosok idolanya. Bahkan kita mood younghun naik secara drastis ketika taehyung tersenyum ke arahnya.

REGRET (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang