32

532 46 0
                                    

•MY WIFE'S PERSONALITY•

"kamu gendutan atreya,lebih baik kamu diet atau nalendra akan berpaling dari kamu hanya karena bentuk tubuhmu yang jelek ini"kritik sang mertua yang begitu pedas membuat atreya ingin menangis saja

ahh.. menyebalkan sekali jika lekuk tubuhnya sudah di kritik bahkan sampai harus di nasehati untuk diet

"reya kaya gini juga karena mas nalen mih,kan mas nalen kerja buat kasih reya makan dan mas nalen juga yang mau reya kaya gini"ucap atreya berusaha menetralkan emosinya yang campur aduk

"tapi sebagai seorang istri kita juga harus mengerti atreya. mana ada suami yang betah di rumah kalau istrinya jelek sepertimu ini! lebih baik diet aku akan berikan nomor seorang dokter gizi dan juga beberapa obat diet untukmu dan pastikan kau mengunakannya"ucap asa pada atreya

"gak perlu kaka ipar. aku tidak akan meminum obat-obatan ataupun mengunakan dokter gizi karena tubuhku milikku bukan orang lain jadi aku tidak perduli dengan kalian yang mengomentari penampilanku. suamiku menyukai ku bukan karena tubuhku,jadi jangan khawatir kalau suamiku akan berpaling dariku"ucap atreya

"cih.. percaya diri sekali kamu,kamu aja gak tau apa yang nalendra lakukan sekarang,dengan siapa dia bahkan dimana dirinya"sinis Falisha

atreya mengambil Ipad-nya"tentu aku tau mih,semua ada disini"ucap atreya dengan menunjukan seluruh kamera cctv yang ada di perusahaan suaminya dan dengan jelas suaminya sedang berada di ruang kerjanya sedang bekerja"aku bukan orang bodoh yang bisa di jatuhkan dan suamiku sendiri yang memintaku untuk memantau dirinya agar tidak terjadi kesalahpahaman. begitu juga sebaliknya,mas nalen tau pembicaraan kita saat ini"ucap atreya mengangkat ponselnya yang terhubung dengan panggilan suara suaminya

"I will not remain silent on what you two have done."suara nalendra terdengar dengan penuh penekanan dan kemarahan sebelum ia memutuskan sambungan teleponnya secara sepihak

atreya terkekeh kecil melihat kedua wanita di depannya"I'm not a fool who plays cheap like you two. kalian juga tidak bisa menyentuhku karena aku punya kartu as milik kalian berdua"ucap atreya dengan santai bersandar di sofa

"kau! kau tidak punya sopan santun atreya! kau selalu saja berbuat sesuatu untuk menghancurkan hubungan saya dengan anak saya! apa tidak cukup teman sialan mu itu menghancurkan hubungan saya dengan ganendra!?"bentak Felisha dengan marah bahkan ia berdiri menatap tajam kearah atreya

atreya berdiri dan menatap datar mertuanya dan juga iparnya"bukan gw yang salah! tapi kalian berdua!! itu salah mami karena mami yang gak bisa terima menantu mami apa adanya,dia! dia gak hamil alias mandul kenapa gak mami suruh cerai dari kak argani? gak berani karena ortunya yang jadi investor di perusahan kak argani? sedangkan abiyya menantu mami yang udah kasih mami cucu bisa mami injak-injak padahal dia lah yang bantu perusahaan papi saat bangkrut!! perusahaan keluarganya yang bantu mami bisa hidup kaya gini!"bentak atreya dengan marah,emosinya tak dapat ia tahan

"ATREYA!"devabrata berlari kearah atreya yang tiba-tiba jatuh pingsan dan untungnya dirinya bisa menangkap tubuh sang adik tepat waktu dan membawa atreya ke rumah sakit secepatnya tanpa memperdulikan siapapun

devabrata mengengam lembut tangan atreya dan merapalkan doa untuk adiknya dan kedua keponakannya"tuhan jaga mereka.. jangan sampai terjadi apapun dengan adik serta kedua keponakanku"lirih devabrata dengan air mata yang mulai mengenang di matanya

sesampainya di rumah sakit devabrata langsung mengendong atreya dan menidurkan atreya di ranjang rumah sakit,ranjang itu langsung di dorong ke ugd saat di depan ugd ia menelepon nalendra untuk segera ke rumah sakit dan ternyata nalendra sudah dalam perjalanan

ia juga mengabari yang lain tentang atreya dan meminta mereka untuk segera datang ke rumah sakit

setibanya nalendra di rumah sakit bertepatan dengan sang dokter yang keluar dari ruang ugd dimana atreya terbaring tak sadarkan diri

"dok.. bagaimana keadaan istri dan anak saya?"tanya nalendra dengan begitu khawatir dan panik

"tenang saja pak,istri anda dan kandungannya baik-baik saja namun karena terlalu stress membuat kandungannya sedikit melemah jadi saya sarankan untuk jangan membuat ibunya banyak beban pikiran dan perbanyak istirahat karena hamil bayi kembar sangat beresiko apalagi ini yang hamil seorang pria sub jadi sangat rentan"ucap sang dokter

"maksud dokter?"tanya devabrata dengan khawatir

"rentan keguguran di akibatkan kebanyakan pikiran,kelelahan dan terlalu banyak beraktivitas berat maka saya sarankan untuk tidak banyak orang yang bertemu dan beri ruang pada sang ibu untuk berpikir jernih dan saya juga akan berikan obat penguat untuk janinnya dan pasien harus di rawat inap beberapa hari kedepan,pasien sudah bisa di jenguk tapi hanya bisa dua orang saja tidak lebih agar sang ibu tidak stress.. kalau begitu saya permisi"ucap sang dokter lalu pergi dari sana setelah memberikan kabar atreya pada abang dan suaminya

keduanya masuk ke dalam ruang rawat inap atreya dan menatap atreya yang masih tertidur lelap dengan tangan yang di infus, devabrata menghela nafas pelan dan mengelus punggung tangan atreya yang tidak di infus

nalendra mencium kening atreya dengan lembut dan mengelus rambut atreya"kayanya gw harus buat perhitungan sama mami dan bang arga bang.. gw gak bisa diamin mereka yang udah buat reya kaya gini"ucap nalendra dengan menatap sendu istrinya

"itu keputusan Lo nal karena ini masalah keluarga Lo tapi gw juga gak bisa diam kalau ade gw di giniin,gw pastiin orang itu harus di balas"ucap devabrata menatap sang adik dengan lembut

"gw gak masalah Lo mau buat apa bang,gw juga gak bisa liat istri gw diginiin mau itu sama mami atau abang gw sendiri.. gw gak terima bang"ucap nalendra dengan mengelus pipi gembul atreya

"hmm..shh"lenguh atreya dengan memegang perutnya dan mata yang perlahan-lahan terbuka

atreya mengedipkan mata untuk membiasakan cahaya masuk ke matanya,ia menatap abang dan suaminya dengan binggung"loh kok reya disini?"tanya atreya dengan binggung

"kamu pingsan..perutnya sakit?"tanya devabrata dengan mengelus perut atreya

atreya mengelengkan kepalanya dengan tersenyum manis,ia mengelus perutnya dengan lembut lalu menatap suaminya yang diam saja"mas kenapa?"tanya atreya dengan binggung

"gpp sayang.. beneran perutnya gak sakit?"tanya nalendra dengan lembut

"beneran gak sakit kok.. tapi aku binggung kenapa aku bisa pingsan? padahal aku tadi habis berantem sama mami sama ka asa"ucap atreya

devabrata mencubit gemas hidung atreya"semua kamu ajak berantem,dasar jagoan neon.. udah sekarang ade istirahat abang mau jemput kaka iparmu di bawah,mama sama papa belum bisa balik ke sini karena kakek masih sakit"ucap devabrata

atreya menganggukkan kepalanya dengan tersenyum manis, devabrata pun pergi dari ruang inap atreya meninggalkan atreya dan nalendra berdua

"mas jangan diam aja ahh.. serem banget kalau diam-diam gituu.. reya beneran loh mas gak ada yang sakit"ucap atreya dengan manyun

nalendra tersenyum lembut dan mencium kening atreya dengan lembut"mas khawatir sayang.. mas takut kamu sama twins kenapa-kenapa"ucap nalendra dengan lembut

atreya tersenyum lembut dan mengelus pipi suaminya"aku gak sakitt masss.. baby twins juga baik-baik aja,nih mas pegang dehh"ucap atreya dengan meminta suaminya memegang perutnya, nalendra mengelus perut atreya dan menciumi perut istrinya"sehat-sehat ya anak daddy.. bertahan ya sayang..kita berjuang sama-sama oke"ucap nalendra dengan lembut di hadapan perut sang istri,atreya tersenyum lembut mengelus rambut suaminya yang masih menciumi perutnya dengan penuh kasih sayang.

to be continued.

my wife's personality -nahyuck✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang