44

365 21 1
                                    

•MY WIFE'S PERSONALITY•

"mama nanti ke toko bunga lagi?"tanya Bagaskara setelah selesai meminum susunya

"belum tau dek,kenapa?"tanya atreya dengan menatap anak bungsunya

Bagaskara menggelengkan kepalanya dengan tersenyum manis,atreya tersenyum lembut dan mengelus rambut Bagaskara"udah sana berangkat,kaka sama papa aja udah pergi masa kamu masih di rumah.. sana nanti terlambat"ucap atreya dengan mencium kening Bagaskara

Bagaskara bangun dari duduknya dan mencium pipi atreya"bye mama!"

"dah sayang.. hati-hati bawa motornya ade!"ucap atreya dengan melambaikan tangannya

setelah si bungsu pergi atreya kembali masuk ke rumah untuk mengambil ponsel dan juga kunci mobilnya dan ia pun masuk ke mobilnya

"mas reya ke rumah mama papa sebentar ya"ucap atreya pada suaminya melalui panggilan suara

"iya sayang,nanti mau aku jemput aja gak?"tanya nalendra dengan lembut

"gak usah lah mas,nanti aku mau muter-muter,sebelum kembar pulang aku udah di rumah.. boleh kan?"tanya atreya dengan merayu

terdengar suara kekehan kecil"iya mama cantik boleh,hidupkan gps biar aku bisa pantau oke sayang"ucap nalendra

atreya tersenyum manis"oke mas sayang, yaudah aku jalan sekarang ya.. dadahh mas"ucap atreya sebelum mematikan sambungan teleponnya

atreya pun menjalankan mobilnya menuju ke rumah orang tuanya,atreya tersenyum sembari bersenandung pelan mengikuti alunan lagu yang ia putar di mobilnya

tak lama ia pun tiba di rumah orang tuanya dan langsung masuk ke rumah"HELOW EPRIBADEH! reya datang!!"teriak atreya dengan semangat lalu langsung memeluk papanya dengan lembut

"suaranya sayang,kamu ini udah tua juga masih aja tingkahnya kaya anak kecil"ucap papa dengan menepuk pelan paha atreya

"dih tua apaan? masih 37 masih muda! papa tuh yang tua udah 78.. wllee papa tuaa papa tuaa"ledek atreya

atreya pergi menghampiri mamanya yang entah sedang apa sampai tidak menyambutnya

langkahnya terhenti saat melihat tubuh wanita berusia 71 tahun itu tergeletak di lantai dengan kondisi tidak sadarkan diri

"mah!! mama!! PAH! PAPA SINI CEPAT!"atreya terus menepuk pipi mamanya dengan lembut,ia memangku kepala mamanya

sang papa menghampirinya dan langsung terkejut ia meminta bodyguard untuk membawa istrinya ke rumah sakit,keduanya pun langsung ke rumah sakit

atreya menghubungi suaminya untuk segera ke rumah sakit sembari berusaha menghentikan tangisannya"mas..mama.. mama masuk rumah sakit.. mas kesini cepat"ucap atreya dengan terisak kecil

"mas kesana sekarang,udah jangan nangis ya sayang mama pasti baik-baik aja"ucap nalendra setelah itu memutuskan sambungan teleponnya

atreya memeluk papanya yang hanya diam duduk di bangku depan ruang UGD dimana mamanya di rawat

Kaivan mengelus punggung atreya dengan lembut"udah jangan nangis kaya gitu,kami udah tua sayang.. udah habis waktu kami di dunia ini jadi sekarang waktunya kalian yang meneruskan kami"ucap Kaivan dengan lembut

"gak mau.. reya masih mau mama papa disini"lirih atreya

Kaivan tersenyum tipis dan menghapus air mata atreya"kami selalu sama anak-anak kami sayang,mau kami ada di dunia ataupun tidak,udah jangan nangis lagi"ucap Kaivan dengan lembut

tak lama terdengar deru langkah kaki yang begitu cepat kearah mereka,atreya menyembunyikan wajahnya di leher Kaivan saat tau kalau itu saudara-saudaranya yang belum tau kalau dirinya masih hidup

"re..reya?"

"udah nanti papa jelasin ke kalian"ucap Kaivan meminta agar anak dan menantunya menahan rasa penasaran dan rindu mereka pada atreya yang masih menangis di pelukan Kaivan

"reya"panggil nalendra yang berlutut di depan atreya yang masih memeluk Kaivan

atreya melepaskan pelukannya pada papanya dan menatap suaminya dengan pipi yang merona di basahi air mata"mama mas.."lirih atreya

nalendra menghapus air mata atreya dengan lembut dan membawa atreya ke pelukannya,ia mengelus punggung atreya dengan lembut"mama oke.. mama pasti baik-baik aja sayang"ucap nalendra dengan lembut

"jantungnya.. jantungnya lemah.."lirih atreya dengan menatap suaminya

"it's okey.. mama kan kuat kaya anaknya ini.."ucap atreya dengan lembut mengelus pipi atreya

atreya menyembunyikan wajahnya di leher suaminya dengan terisak kecil, nalendra mengelus punggung atreya dengan lembut

tak lama dokter yang memeriksa Anandita keluar dari unit gawat darurat dimana anandita terbaring

semua berdiri menatap sang dokter dengan penuh harapan namun melihat raut wajah dokter membuat tangisan atreya dan nalesha kembali terdengar

"kami berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan nyawa pasien namun tuhan berkata lain,pasien atas nama Anandita Devananta meninggal dunia pukul 08.31 pada tanggal 2 Januari 20XX,kami para dokter dan suster turut berdukacita atas meninggalnya Bu Anandita semoga keluarga yang di tinggalkan di berikan ketabahan dan kekuatan.. jazad pasien akan di bersihkan"ucap sang dokter

"terimakasih dokter.. anda sudah berusaha untuk menyelamatkan istri saya,saya benar-benar berterimakasih atas kerja keras kalian.. tolong bawa jazad istri saya ke rumah saya sebelum di kremasi"ucap Kaivan dengan berjabat tangan pada dokter itu

"anda harus kuat tuan"ucap dokter itu sebelum pergi mengurus mobil ambulans untuk pasiennya ini

atreya menangis memeluk nalendra erat"mama mas.. mama pergi.. mama pergi tinggalin reya"lirih atreya

nalendra memeluk atreya dengan lembut dan menghapus air matanya yang menetes"stt.. mama udah tenang,gak boleh di tangisin.."bisik nalendra dengan lembut

"reya gak bisa mas.. reya kangen mama"lirih atreya

nalendra membiarkan atreya menangis di pelukannya,ia mengelus rambut atreya dan menutup wajah atreya dengan jasnya saat ranjang jazad mertuanya di dorong keluar,ia membiarkan yang lain berjalan lebih dulu

"aku suruh anak-anak pulang,kita ke rumah papa ya"ucap nalendra dengan mengendong atreya ala bridal style dan membawanya masuk ke mobilnya

sepanjang perjalanan menuju ke rumah orang tuanya atreya masih menangis atas kepergian ibunya,ya gimana dirinya tidak menangis? seseorang yang sudah melahirkan kita pergi untuk selamanya bagaimana bisa kita tidak menangis?

nalendra mengelus punggung tangan atreya dengan lembut,ia tidak bisa mengatakan apapun karena semua percuma saja karena istrinya tidak akan mungkin mendengarkan ucapannya

setibanya di rumah mertuanya nalendra langsung membawa atreya masuk masih dengan menahan tubuh lemah istrinya

tubuh atreya di peluk dengan lembut oleh kedua anak kembarnya yang juga sudah menahan air mata mereka

atreya mengelus rambut kedua anaknya"pamit sama oma kak ade.."lirih atreya dengan suara serak

"mama.."baskara menatap wajah atreya dengan sendu,atreya tersenyum tipis dengan mata yang sembab,atreya mengelus bisep anaknya lalu dengan langkah pelan mendekat ke jazad mamanya

atreya meraih tangan mamanya dan mencium punggung tangan wanita yang melahirkannya lalu ia mencium pipi mamanya"yang tenang di atas ya mah.. reya di sini doain mama selalu.. maaf reya belum bisa jadi anak yang baik untuk mama.. reya janji akan bereskan semuanya secepatnya.. mama gak usah khawatir,reya akan lakukan semuanya dengan baik dan rapi"gumam atreya dengan menghapus air matanya

atreya tersenyum tipis dan mengelus punggung tangan mamanya"sekarang waktunya reya yang bergerak mah.. mama tenang di sana ya"ucap atreya dengan lembut.

to be continued.

my wife's personality -nahyuck✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang