•MY WIFE'S PERSONALITY•
"mah takut deh"ucap atreya menatap sang mama yang duduk di kasur rumah sakit yang di tiduri atreya
"takut apa?"tanya sang mama dengan lembut,ia merapikan rambut atreya dengan lembut
"takut reya yang gak kuat.. reya pergi nanti.. kalau memang reya gak selamat nanti mama bantu mas nalen jaga anak kembar kami ya"ucap atreya menatap sang mama dengan sedih, nalendra menggenggam tangan atreya dengan lembut dan mengelus punggung tangan sang istri
Anandita menyentil pelan bibir anaknya"berdoa! jangan asal bicara kamu! sekarang berdoa kamu awas aja kalau pikirannya aneh-aneh mama jitak kamu"ucap Anandita
atreya memanyunkan bibirnya lalu menatap sang suami,nalendra tersenyum lembut dan mengelus pipi atreya"jangan bicara kaya gitu.. twins gak suka mommynya bicara aneh-aneh kaya gitu"ucap nalendra
atreya memegang perutnya dengan lembut"bukannya.. seorang pria yang melahirkan bayi kembar kebanyakkan.. pergi setelah anaknya lahir"ucap atreya dengan resah
nalendra memeluk atreya dengan lembut dan mengelus rambut istrinya"no baby.. not all of them are like that..don't talk like that okay I don't like to hear that"bisik nalendra dengan lembut
anandita mengelus punggung menantunya,hhh.. apa yang di ucapkan oleh atreya memang benar.. kebanyakkan pria yang hamil anak kembar akan meninggal setelah anaknya lahir ke dunia.. sungguh jika hal itu terjadi pada putra ketiganya entah apa yang harus ia lakukan nanti.. apakah dirinya bisa menerima dengan ikhlas kepergian putra tersayangnya
nalendra mencium kening atreya dengan lembut"kamu bisa.. kita pasti bisa rawat baby twins bersama-sama sayang.."ucap nalendra dengan mata yang memanas menatap mata sang istri dengan sendu
atreya mengelus pipi nalendra dengan lembut"kalau memang reya gak selamat tolong jaga anak kita baik-baik ya mas.. sayang sama mereka kaya mas sayang sama reya.. bilang sama mereka kalau reya sayang banget sama mereka mas.."sembari berucap air mata keduanya turun bersamaan merasakan kesedihan yang begitu mendalam padahal baru beberapa jam yang lalu mereka begitu bersemangat menanti kehadiran kedua bayi kembar mereka
atreya menyatukan kening mereka lalu menutup matanya"maaf reya buat mas nangis.. reya sayang mas nalen.."lirih atreya dengan terisak kecil
"mas sayang reya.. please don't go.. mas can't be without you, reya.. baby twins butuh mommynya.. bukan cuman daddynya"lirih nalendra dengan memegang pipi atreya,ia elus dengan lembut pipi gembul kesukaannya sejak atreya hamil pipinya pun ikut mengembul
suara tangisan atreya memenuhi ruangan yang berisi mama,papa,nayaka,zyandru,nalesha,devabrata dan rafandra
mereka semua diam dalam isak tangisan sang bumil yang mungkin saja sedang resah dan takut kalau ia akan pergi meninggalkan suami dan kedua anaknya yang akan lahir beberapa jam lagi.. takut ia tidak dapat membesarkan anak-anaknya bersama sang suami tercinta
nalendra mengelus rambut atreya dengan lembut dan menghapus air mata sang istri dengan lembut"udah jangan nangis lagi.. mas gak suka reya nangis,ayo senyum"ucap nalendra dengan lembut
atreya menggelengkan kepalanya dengan mata berkaca-kaca"gak mau.."lirih atreya
"kenapa gak mau hm? kita mau liat senyum reya loh"celetuk rafandra menatap sang adik dengan lembut,ia bahkan memberikan senyuman pada adiknya agar sang adik tidak perlu merasa khawatir
anandita mengangguk menyetujui ucapan putra keduanya"bener tuh kata bang rafa.. ade harus senyum! ade gak boleh mikir aneh-aneh hm.. ade harus yakin kalau ade pasti bisa rawat baby twins bareng sama nalendra"ucap anandita dengan lembut
kaivan mengelus rambut atreya"ade kan anak kuat! jagoan neon-nya papa pasti bisa rawat baby twins"ucap kaivan dengan lembut
atreya menatap keluarganya satu persatu lalu matanya menatap sang suami.. perlahan-lahan senyum manis yang di sertai air mata tercipta di pipi gembul atreya.. tangannya mengengam erat tangan nalendra yang di balas dengan lembut oleh suaminya,nalendra menghapus air mata atreya"don't cry.."ucap nalendra
"reya mau bilang sesuatu boleh?"tanya atreya menatap keluarganya
"apa kak?"tanya nalesha mewakili satu ruangan
"kalau.. kalau nanti reya pergi.. bantu.. bantu mas nalen jaga anak kami ya.. bantu dan ajari mas nalen.. mama papa reya minta maaf karena repotin kalian nanti.. tapi tolong ya jagain twins kalau mereka lahir tanpa reya.. abang deva sama bang rafa juga harus perhatiin mas nalen! mas nalen nakal suka lembur.. minum kopi terlalu banyak.. kak naya,kak yan,esha bantuin mama nanti jagain anak reya ya.. reya cuman bisa percayain keselamatan twins sama kalian dan mas nalendra.. reya gak mau anak-anak reya di rawat baby sitter atau orang lain yang reya gak kenal.."atreya berucap sembari mengelus perutnya dengan lembut,ia tersenyum manis saat merasakan tendangan lembut dari kedua anaknya
"reya stop it"ucap devabrata
"udah takdir abang.. sekarang reya cuman bisa berdoa untuk keselamatan reya nanti dan juga keselamatan kedua anak atreya.."ucap atreya dengan lembut masih dengan mempertahankan senyum indah di wajahnya
nayaka,zyandru dan nalesha keluar dari kamar inap atreya karena tidak kuasa menahan air mata saat mendengar kata-kata atreya yang seolah tau kalau besok mungkin dirinya tidak akan bisa mendengar suara tangis anaknya,melihat mirip siapa kedua anaknya,seperti apa perkembangan kesehatan keduanya.. atau pun wajah suami dan keluarganya..
ucapan atreya seperti memberikan pesan terakhir sebelum dirinya pergi meninggalkan semuanya selamanya,meninggalkan dunia dan semestanya.. meninggalkan semua duka untuk keluarga tersayangnya
anandita memeluk putranya dengan lembut dan mengelus punggung atreya dengan lembut ia membisikan doa tepat di telinga atreya"tuhan tolong lindungi permata berharga kami.. jaga dia dan kedua anaknya.. selamatkan putraku ini dan beri dia umur yang panjang agar bisa melihat pertumbuhan kedua anaknya nanti.. tuhan aku memohon padamu untuk menyelamatkan putraku dari kematian.. amin"bisik anandita dengan mencium kening atreya dan mengelus kedua punggung tangan atreya lalu mencium punggung tangan putranya dengan lembut
anandita menatap atreya dengan tersenyum lembut"stt diam aja.. mama udah kasih matra kuat untuk kamu"ucap anandita berpura-pura berbisik
atreya tertawa kecil dan memeluk mamanya,ia dengan nyaman meletakkan kepalanya di pundak sempit mamanya lalu menutup matanya"makasih matranya mama"gumam atreya
anandita mengelus punggung atreya dengan sayang"no need to say thank you sayang.. sekarang reya tidur ya? kan perlu banyak tenaga nanti!"ucap anandita dengan mengelus rambut atreya
atreya menganggukkan kepalanya lalu dengan bantuan nalendra ia berbaring dan menutup matanya,atreya pun tertidur lelap setelah perutnya di elus dengan lembut oleh suaminya
kaivan menepuk pundak nalendra dengan lembut"reya kuat.. dia pasti bisa.."ucap kaivan dengan sedikit keraguan karena dirinya sendiri juga tidak bisa meyakinkan dirinya kalau sang anak pasti akan selamat dan bisa merawat kedua anaknya bersama suaminya
nalendra hanya diam tak membalas apapun matanya tak lepas menatap istrinya yang tertidur pulas dengan tangan yang memeluk perut besarnya
semua yang ada di ruang kamar inap atreya keluar meninggalkan sepasang suami istri itu
nalendra mencium kening atreya dengan lembut dan tak terasa air mata mulai mengalir membasahi pipinya"tuhan tolong..biarkan reya disini bersama keluarga kecil kami.. kedua anak kami membutuhkan figur ibunya.. tolong biarkan atreya bersama kami menjalankan hidup dengan penuh kebahagian.. aku janji akan menjaga malaikatmu ini dengan baik.. aku tidak akan membiarkan siapa pun melukainya.. tolong beri aku kesempatan untuk membahagiakannya lebih dari sebelumnya.. ku mohon"lirih nalendra dengan tangisan kecilnya.
to be continued.
KAMU SEDANG MEMBACA
my wife's personality -nahyuck✓
Fantasimelawan sama suami apa itu sikap istri yang baik?-n sayang mas nana-a gak usah kerja.. main sama karaa.. huhu mas len nda sayang sama karaa-a nahyuck area jaemin dom haechan bot