CHAPTER 05

283 35 6
                                    

Suara ketukan terdengar di setiap penjuru kamar rumah sakit tempat Aphrodite dirawat. Aphrodite yang sedang membaca buku pun mengalihkan perhatiannya ke pintu tepat dimana Arion sedang membuka pintu kamar itu.

Muncullah senyuman semanis madu milik Julio, Daniel dan Vero. Juga tatapan tajam Damian dan Carlos. Arion terkejut sejenak sebelum akhirnya membawa mereka masuk ke dalam kamar.

"Halo neng cantik! Kita ketemu lagi!" Girang Julio yang akhirnya mendapatkan pukulan sayang dari Vero.

"Ga waras." Kata Daniel sembari menggelengkan kepalanya.

Cowok itu lalu tersenyum kearah Aphrodite sembari berucap, "Hai, ini kita bawain buah sama kue juga nih."

Daniel memperlihatkan keranjang buah yang dibawanya dan kue yang dibawa Vero.

Vero mengangguk, menyetujui ucapan Daniel. Lalu ia menaruh kue diatas meja tanpa aba-aba atau suruhan dari Arion yang terabaikan.

Arion, "..."

Julio yang sempat mengeluh akibat pukulan Vero pun ikut mendekati Aphrodite.

"Lia, kamu kok makin cantik aja sih. Eh iya, kemarin masa katanya ada yang liat cewek baju putih diatas pohon yang deket kita ketemuan kemarin tau! Serem banget dah." Kata Julio sok kenal, sok dekat.

Arion, Vero dan Daniel hanya menatap Julio datar. Mereka sudah kebal dengan sikap Julio yang sangat aneh. Carlos dan Damian justru sibuk memperhatikan Aphrodite sampai Aphrodite gatal sekali ingin mencakar wajah mereka.

Tidak lama, telepon Damian berdering dan terlihat lah nomor tidak disimpan yang sebenarnya merupakan nomor salah satu anggota gengnya.

"Ketua, markas sedang diserang oleh Wolf Gang. Anggota yang sedang berada di markas hanya sedikit sedangkan Wolf Gang membawa banyak pasukan." Kata anggota Grim Reaper yang bernama Asep, yang kebetulan sedang berada di markas.

Julio langsung tersedak udara ketika mendengar ucapan Asep yang cukup keras. Vero dan Daniel langsung merubah raut wajah mereka yang tadinya ramah menjadi marah. Wajah Damian dan Carlos semakin menjadi datar.

Mereka mengepalkan tangannya kuat-kuat untuk menahan amarahnya yang membara. Aura yang mereka keluarkan membuat Aphrodite menatap mereka dengan seksama. Raut wajah nya masih tetap datar meskipun ia terkekeh dalam hati.

'Sungguh menarik.'

• • •

Aphrodite terdiam sembari melihat keluar jendela dimana terdapat 6 orang pria yang kini telah mengendarai kendaraan mereka masing-masing menuju markas Grim Reaper.

Sekarang, Aphrodite berada dikamar rumah sakit sendirian. Memangnya selain Arion dan teman-temannya, siapa lagi yang mau menjenguknya? Kecuali Pak Ansel dan Bi Aya yang sedang dalam perjalanan menuju kemari.

Tadi setelah mereka semua meredakan amarah sedikit amarah mereka, Arion dan teman-temannya langsung bersiap untuk pergi ke markas.

Masalahnya itu sebelum mereka pergi, Arion dan teman-temannya memberikan beberapa wajengan kepada Aphrodite yang sungguh menjengkelkan.

"Lia, pokoknya kalau ada yang ketuk, jangan kamu bukain! Soalnya cuma kakak, Pak Ansel sama Bi Aya doang yang bisa masuk kesini." Kata Arion dengan wajah khawatirnya.

Sebenarnya kakak dari Aphrodite itu tidak ingin meninggalkan Aphrodite sendirian. Ia takut kalau tiba-tiba ada musuh mereka yang datang saat ia pergi ke markas dan berada jauh dari adiknya.

Vero menatap kesal kearah Arion. Sedari tadi, cowok itu terus-menerus berbicara seperti itu. Harus banget gitu ya diulang-ulang?! Buat apa sih kayak begitu?!

"Please, lo udah ngomong berkali-kali sampai telinga gue capek dengernya!" Kata Julio yang juga kesal dengan sikap Arion.

"Eh tapi, Arion bener, kalau ada yang ngetuk jangan dibuka ya cantik." Lanjut Julio sembari merubah wajahnya menjadi lebih ramah.

Perkataan Julio membuat Vero memukul kepalanya pelan. Kalau kekencengan nanti otaknya Julio jadi tambah miring, kasihan. Sayangnya, otaknya Julio udah miring malah semakin miring lagi.

"ANJING LU!" Umpat Julio sembari mengelus kepalanya yang lumayan sakit.

Daniel hanya menggelengkan kepala lalu berkata kepada Aphrodite, "By the way (Ngomong-ngomong), kalau ada sesuatu yang mencurigakan atau aneh gitu, telepon kita aja oke?"

Arion menatap Daniel sinis, ia tidak terima job (tugas) nya diambil Daniel. Job Arion kali ini yaitu menasehati Aphrodite dengan banyak wajengannya sebelum akhirnya ia pergi berperang melawan negara api yang menyerang. Canda.

Maksudnya sebelum ia akhirnya pergi berperang melawan Wolf Gang yang tiba-tiba ingin menyerang Grim Reaper.

"GA!" Bantah Arion.

"-Pokoknya kalau ada yang aneh, kamu langsung telepon kakak aja! Jangan yang lain!" Lanjut cowok itu sembari melirik teman-temannya dengan sinis.

"Ja-"

"Cabut!" Potong Damian ketika mendengar percakapan mereka yang tidak selesai-selesai. Apalagi kini Julio hendak mengeluarkan pidatonya yang pastinya akan sangat panjang dan membosankan.

Julio dengan terpaksa menelan kembali ucapan yang ingin ia keluarkan lalu berjalan mendekati ketuanya. Begitupun dengan yang lain.

Sebelum pergi, Damian menyempatkan untuk melihat wajah Aphrodite sebentar lalu berkata,

"Tunggu disini."

Kemudian cowok itu langsung keluar dengan kerennya dan meninggalkan teman-temannya yang kini terpaku mendengar ucapannya.

Akhirnya Arion menyempatkan diri untuk mengusap rambut adiknya pelan. Dan, Carlos yang entah kenapa tersenyum kepadanya sembari berkata,

"Hati-hati."

Lagi-lagi, teman-temannya terpaku sembari menatap Carlos yang terlihat ramah dibanding biasanya.

Sedangkan Arion menatap Carlos kesal lalu berjalan mengikuti Damian yang sudah agak jauh. Yang langsung disusul oleh teman-temannya yang lain.

Beberapa menit kemudian, semua penerangan dirumah sakit itu redup sehingga semua ruangan yang ada disana menjadi gelap gulita.

Aphrodite dapat mendengarkan teriakan terkejut dari semua pasien, bahkan teriakan dokter dan perawat sekalipun walaupun samar-samar.

Namun, bukannya takut gadis itu malah tersenyum miring ketika mendengar langkah kaki yang semakin mendekat kearahnya.

'Bagus, seseorang akan menjadi mainan baru ku malam ini.'

• • •

To be continue

- - -

Double up nih!

Vote sama komen yuk!!

• • •

Publish: 08/06/2023

𝐀𝐏𝐇𝐑𝐎𝐃𝐈𝐓𝐄: 𝐓𝐡𝐞 𝐋𝐚𝐬𝐭 𝐃𝐞𝐬𝐜𝐞𝐧𝐝𝐚𝐧𝐭Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang