nikahan masal

319 46 6
                                        

Hai semuanya ada yang kangen sama cerita ini gak??

Btw maaf yah mimin ganti judulnya hehehe tiba-tiba gini tapi semoga kalian suka yahh sama cerita nya dan terus mampir buat baca cerita" mimin yang lainnya.

Mimin juga bakal rombak lagi cerita nya dari awal jadi pantau terus cerita nya yahh terimakasih...

🤵👰‍♀️

Deg-degan pasti siapa yang gak nervous di hari pernikahan? Pasti semuanya juga merasakan gugup sama halnya dengan Arsyad saat ini yang terus jalan mondar-mandir di dalam kamarnya. Dengan wajah pucat pasi, tangannya berkeringat dingin.

Di usianya yang harusnya masih bercanda dengan teman-temannya menyukai seseorang tanpa ikatan apapun, namun Arsyad. Ia harus terikat dengan seseorang tapi apalah daya dia hanya menerima tanpa bisa menolak.

Baru saja dia mengucapkan janji suci selang sepuluh menit setelah Galen mengucapkan janji suci, setelah nya Arsyad langsung pergi ke kamar nya dengan alasan ia ingin ke kamar mandi.

Disaat orang-orang memberi selamat pada Meera dan Galen Arsyad masih di dalam kamarnya dan enggan untuk keluar kamar bahkan ia juga belum menatap istrinya sama sekali.

"Cad! Cepetan itu umma tanyain terus. " teriak Arkan sembari menggedor-gedor pintu kamar Arsyad.

Arsyad berdecak kesal. "Ck, bentar nanti juga gue turun kebawah. "

"Jangan lupa lo harus jemput istri lo dulu do'ain dan-"

"Berisik anj**g."

Arkan tertawa mendengar umpatan adiknya itu. "Gue balik awas lo lama gue dobrak pintu lo. " ancam Arkan. "Eh kalo gue dobrak lo gak bisa malam pertama loh. "

Arsyad yang jengah langsung membuka pintu kamar nya dengan keras menatap nyalang kakaknya yang tengah tersenyum aneh. "Berisik lo mirip emak-emak komplek. "

"Tau deh yang udah nikah mah beda. "

"Diem anji*g." Arsyad langsung pergi meninggalkan kakaknya dengan wajah kesal.

"Nak ayo ketuk pintu kamarnya Melody. " ucap Nafiya di bawah tangga membuat Arsyad terkejut kaget detik berikutnya mengangguk samar

Nafiya menghampiri Arsyad dan berjalan beriringan. "Bismillah dulu sebelum ketuk pintunya. "

"Assalamu'alaikum."

Pintu kamar di buka secara perlahan beberapa saudara dan teman Nafiya di depannya sembari tersenyum bahagia. "Ya ampun anak paling bontot malah duluan nikah ternyata. " goda Ella sembari mengusap lembut pundak Arsyad. Arsyad hanya tersenyum kecil.

Kia membawa Melody perlahan, Arsyad terdiam sejenak dan akhirnya ia memegang kepala Melody secara perlahan berdoa setelah nya Arsyad memberikan tangannya untuk di salim oleh Melody.

Melody menerima uluran tangannya mencium nya secara perlahan setelahnya menatap mata Arsyad dengan tulus namun Arsyad memalingkan wajahnya cepat.

Apa mel bisa jadi istri yang baik buat Arsyad? Apa Arsyad mau menerima mel jadi istrinya? Nek apa mel bisa? Batin Melody

Nafiya mengusap lembut kepala Melody sembari tersenyum lembut, "jangan takut sayang sekarang kamu anak umma. " ucap Nafiya lembut meyakinkan Melody

Melody tersenyum hangat, mengangguk pelan perlahan ia memegang lengan Arsyad namun secara perlahan Arsyad menepisnya tanpa ada orang yang sadar. Melody tersenyum kecut menatap punggung suaminya yang sudah lebih dulu jalan di depannya, air mata yang selama ini ia bendung tak bisa lagi ia tahan.

Mel harus bisa terbiasa sama sikap suami mel yang seperti ini. Mel yakin suami Mel bisa berubah dan mencintai Mel. Batinnya meyakinkan diri

Arsyad terus menghindari Melody bahkan hanya untuk bertatap pun. Acara pernikahan berjalan dengan lancar perayaan kecil-kecilan di taman belakang rumah.

Bukan Pengganti 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang