pertemuan aneh

225 24 0
                                        

Arshan diam-diam pergi dari pesantren rencana awalnya ia ingin mencari ketenangan sebelum ia bergulat dengan kertas ulangan, iya beberapa hari lagi akan ada di adakan ulangan semester.

Biasanya Arshan, Arkan, dan Arsyad akan mencari sesuatu yang menyenangkan sebelum bergelut dengan ilmu pelajaran tapi sepertinya sekarang hanya Arshan yang mencari kesenangan itu. Karna kedua saudaranya itu sekarang selalu sibuk dengan urusan masing-masing terlebih Arsyad sudah memiliki istri.

Arshan menghela napas panjang sembari menatap senja dengan sendu, rasanya ia rindu dengan kekompakan antara dirinya dan kedua saudaranya. Meski sering beradu argumen tapi soal kebersamaan nomor satu.

"Bentar lagi umma pasti bakal telpon, mending gue cepet balik. Dari pada kena omelan abba yg gak penting. " monolognya sembari bangun dari duduknya

Namun tiba-tiba suara teriakan mengagetkan Arshan tanpa aba-aba seseorang terjatuh dari atas Arshan dan membuat keduanya jatuh ter gelinding ke bawah.

Reflek Arshan mengadahkan tangannya "AAAAAAAAAAAAAAAA..... "

Arshan menatap seseorang yang membuat nya ikut jatuh dengan tatapan tajam, namun bukannya takut orang itu malah balas menatap tajam dengan mata bulatnya.

Dia permpuan? Satu pertanyaan yang tiba-tiba muncul di benak Arshan saat ini, setelah menelusuri bentuk wajah orang di hadapan nya itu.

Wajah bulat putih bersih, mata bulat seperti bulan, bulu mata yang lentik dan bibir merah seperti buah cerry bahkan rambutnya yang sedikit gondrong.

"Astagfirullah, " tiba-tiba Arshan menyingkirkan tubuh orang itu dari hadapannya dan bangun dengan wajah merah padam.

Satu yang meyakini Arshan dia benar-benar perempuan.

Orang itu meringis kecil dan ikut bangun dan berdiri di hadapan Arshan.

"Anjing lo. " ketusnya sembari mengusap sikunya yang terasa perih.

Arshan langsung mengerutkan keningnya saat mendengar suaranya yang terdengar lembut meski tengah mengumpat nya.

"Hey ben jangan lari lo! "

Orang yang di sebut ben itu terkejut "Anjing tuh kakek tua ngapain masih ngikutin sih ahh! " ucapnya menarik tangan Arshan agar ikut berlari

Arshan terus memandangi orang yang menarik lengannya itu dengan kebingungan, rambutnya yang panjang ikut berayun mengikuti arah angin.

"Ke parkiran gue bawa motor. " ucap Arshan tiba-tiba saat mendengar orang itu tengah mengatur napasnya

Ia menganggukkan kepalanya dan kembali menggenggam tangan Arshan.










"Jadi lo cowok? " pertanyaan itu tiba-tiba saja keluar dari mulut Arshan saat mereka sudah sampai di depan pondok pesantren milik keluarga Arshan.

Ia mengangguk cepat. "Jadi lo ngira gue cewek tadi? "

"Iya, sorry gue udah dorong lo tadi karna reflek. "

Ia tertawa terbahak-bahak saat mendengar alasan itu, "udah biasa sih gue di sangka cewek. " ucapnya sembari mengibaskan rambutnya ke belakang "oh iya btw, kenalin gue ben. " ucapnya sembari mengulurkan tangannya untuk bersalaman

"Arshan." ucap Arshan menerima uluran tangannya

"Dan orang tua tadi? "

"Oh itu bokap gue, orangnya sinting gara-gara gue suka di kira cewe dia mau jual gue ke om-om. Mangkanya gue lari. "

"Gak usah kaget, "

"Sorry sekarang lo mau kemana? "

"Kolong jembatan kali, dari pada gue balik dan jadi simpenan om-om. " dengan kata terakhir yang mengecil.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 20, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bukan Pengganti 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang