Pernah suatu hari, aku jatuh pada titik terendah. Di mana aku tak lagi percaya pada diri sendiri. Selalu ragu dengan arah langkah. Bahkan mimpi-mimpi yang dulu dengan hebatnya 'ku semogakan hilang seketika.
Terkadang mimpi itu dipatahkan oleh cibiran orang bahkan menjadi bahan tawaanya. Entah apa yang mereka inginkan. Dengan lantangnya mereka berbicara tanpa berpikir bagaimana akibat setelahnya. Lelah rasanya harus selalu dihadapkan pada situasi seperti ini.
Namun, kamu berbicara menatapku lekat dengan binar di matanya. "Kamu hebat. Kamu bisa," ujarmu. Disaat aku merasa tak bisa lagi bermimpi tinggi, justru kamu membangkitkan semangatku lagi.
"Tunjukkan kepada semua orang bahwa kamu bisa. Tunjukkan kepada semua orang bahwa apa yang mereka katakan tidak benar," begitu katamu. Disaat orang memandangku rendah, justru kamu meyakinkanku bahwa aku tak selemah apa yang mereka pikir.
Entah bagaimana, setelah mendengar nasihatmu perlahan aku pun sedikit membaik. Tak ada lagi tangis di wajahku. Tak ada lagi sembab yang bergelayut di mataku. Denganmu, aku punya harapan dan semangat baru.
Biar saja mereka menyerang ku semaunya. Biar saja mereka yang menghakimi dengan mulut serta mata tajamnya. Biarkan mereka lelah karena ulahnya. Bagiku tak apa. Aku takkan lagi pedulikan. Aku akan berusaha taklukan. Semua terasa baik-baik saja asalkan bersamamu, sungguh.
- NR -
Senin, 08 Mei 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kamu (Tahap Revisi)
Poetry(BEBERAPA PART DI UNPUBLIKASI KARENA TAHAP REVISI) Kisah ini tentang perjalanan. Perjalanan kita yang tak sempat bertukar senyum, kini sudah bisa melempar sapa. Perjalanan kita yang tak sempat berbicara hingga kini sudah bisa berbagi cerita. Tuhan...