Mungkin kita semua tahu bahwa setiap sesuatu ada batasannya. Perihal kepunyaan pun itu berada di luar jangkauan kita. Tuhan-lah yang mempunyai kuasa atas segalanya.
Namun, bisakah aku meminta agar menjadikannya pelabuhan terakhirku dan aku adalah orang yang membuatnya berhenti mencari?
Bisakah aku melihatnya terus-menerus tanpa henti? Bahkan saat aku membuka mata, yang pertama ku lihat adalah senyumnya. Dan aku yang akan menjadi pemandangan terakhirnya ketika dirinya hendak tertidur lelap?
Bolehkah aku meminta kepada-Mu untuk melindungi setiap langkahnya dikala aku tak bisa menemani? Jagalah dia untukku sebagaimana sebaik-baiknya penjagaan-Mu. Kabulkanlah doa-doa yang selalu ia langitkan. Lancarkan dan mudahkan jalannya dalam melewati semua.
Aku akan mencintainya dengan tulus dan ikhlas karena-Mu.
- NR -
Senin, 17 Juli 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kamu (Tahap Revisi)
Poetry(BEBERAPA PART DI UNPUBLIKASI KARENA TAHAP REVISI) Kisah ini tentang perjalanan. Perjalanan kita yang tak sempat bertukar senyum, kini sudah bisa melempar sapa. Perjalanan kita yang tak sempat berbicara hingga kini sudah bisa berbagi cerita. Tuhan...