Entah bagaimana lagi caraku untuk bersyukur, karena Tuhan telah memberikan kesempatan untuk bertemu denganmu. Begitu indah Engkau telah menciptakan insan yang begitu baik hatinya. Yang mampu memberikan penerangan kepada hatiku yang telah lama redup.
Aku sering kali melihat langit. Menatap tentang sudah berapa banyak do'a yang aku langitkan di kala malam untukmu. Bertanya tentang kapan lagi aku bisa melihat sorot mata teduhmu itu. Tentang kapan aku bisa membalas senyum bahagiamu lagi.
Boleh dikata berbohong, jika aku tidak menginginkan hadirmu disini.
Untuk hari-hari yang sudah dilalui. Untuk waktu yang terus berlalu. Semoga tetap seperti ini adanya. Saling melengkapi satu sama lain, memperbaiki dan mendukung. Terus merasa cukup, tak lebih. Saling mencintai, memahami dan menerima.
Sudah cukup basa-basinya, sebenarnya masih ada banyak hal yang ingin aku tulis. Tapi, mataku sudah lelah. Maka akan aku tutup saja lembar narasi ini dengan kalimat, "Aku rindu kamu."
-NR-
Selasa, 20 Juni 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kamu (Tahap Revisi)
Poetry(BEBERAPA PART DI UNPUBLIKASI KARENA TAHAP REVISI) Kisah ini tentang perjalanan. Perjalanan kita yang tak sempat bertukar senyum, kini sudah bisa melempar sapa. Perjalanan kita yang tak sempat berbicara hingga kini sudah bisa berbagi cerita. Tuhan...