***Katya merapikan roknya, dia mengikuti langkah Esmeralda. Sinar binar menyeruak dari kedua manik matanya, mengagumi bangunan kubah teater putih di seberang jalan. Sungguh beruntung, akhirnya Esmeralda meluluhkan hati untuk menonton pertunjukan balet Don Quixote malam ini.
Suara tongkat itu beriringan dengan langkah sepatu kulit Esmeralda, dia menarik alat bantu berjalannya dengan sedikit cepat. Katya senang, mamanya cantik dengan gaun hitam berkilauan.
"Setelah sampai di depan pintu masuk, kamu harus buka jaketmu," ucap Esmeralda.
"Iya, Mama." Katya mengerti.
Tiba-tiba seorang pria berperawakan gemuk menegur dari atas tangga, dia tergesa-gesa mendekati Esmeralda. Beberapa orang langsung menoleh ke arah perempuan yang mengenakan mantel bulu hitam itu.
"Esmeralda Tavisha!"
Esmeralda diam, dia tersenyum dingin. Tentu saja dia kenal dengan pria ini.
"... Ya, Tuhan. Akhirnya aku menemukanmu!" Ucapnya dengan nada riang, pria itu mengambil tangan Esmeralda dan menggenggamnya erat-erat. Raut wajah itu menggambarkan ketidakpercayaannya bertemu Esmeralda.
"Nicholas... Apa kabar?"
"Kamu kemana saja? Bagaimana keadaanmu?" Matanya merayapi tubuh Esmeralda.
Esmeralda memutar arah wajahnya, dia menyorotkan tatapan dingin ke arah Katya. "Aku baik-baik saja," jawabnya pelan.
Nicholas memiringkan kepalanya. "Ah, aku ingat putri kecilmu... Katya?"
"Hmm." Esmeralda tersenyum datar. Beberapa orang yang berdiri di depan tangga, ikut memandanginya dan berbisik-bisik. Entah apa yang mereka pikirkan.
"Ayo, naiklah, Sayang." Nicholas mengulurkan tangannya ke arah Katya dan menuntun Esmeralda yang tertatih-tatih menaiki anak tangga ke pintu gedung Teater.
"Nicholas... Apakah kamu masih menduduki jabatan kepala sekolah di Bolshoi?"
"Iya. Aku masih punya waktu dua tahun di sana. Rencananya aku akan pindah ke New York setelah itu."
"New york," gumam Esmeralda secara mengangkat gaunnya, agar kakinya tidak tersandung.
"Aku ingin mencari udara lain di luar Rusia." Nicholas tersenyum, dia menyodorkan kartu miliknya kepada petugas yang berjaga.
Esmeralda mengandeng tangan Katya dan memberikan kode agar dia masuk duluan.
"... Seharusnya kamu juga keluar, untuk mencari udara segar. Di luar sana banyak hal yang menyenangkan daripada selalu bersembunyi."
"Bersembunyi?" Gumam Esmeralda. Dia tahu Nicholas menyinggungnya. Dia pun memberikan tiketnya kepada petugas.
"Aku sudah lama mencarimu, Esmeralda."
Esmeralda tersenyum datar. "Apa yang kamu inginkan dari perempuan cacat sepertiku?"
"Hei, lupakan kecelakaan yang merenggut kaki dan nyawa suamimu... Sebagai seorang Prima Balerina, kamu punya banyak kesempatan untuk berkarir selain di atas panggung," pungkas Nicholas. Dia mengikuti langkah Esmeralda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Langkah
RomanceKatya Tavisha menjalani tekanan dari Esmeralda, ibunya. Esmeralda merupakan mantan Prima Balerina terkenal yang mengalami kecelakaan lalu lintas dan pensiun dini. Sejak berumur 4 tahun, Katya harus ikut audisi masuk sekolah Balet internasional. Obse...