Bab 9: Pertunjukan di St. Petersburg

94 15 5
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Apa kabar, Katya?"

Perempuan bermata cokelat itu berbinar, menyambut kedatangan seorang pria berjas putih. Ada harapan yang dibawanya sejak berangkat dari rumah... Kemungkinan hari ini adalah check up terakhirnya. Menjalani pemeriksaan dari pagi membuatnya sedikit lelah. "Sangat baik, Dokter," jawab Katya seraya mengulurkan amplop berukuran besar.

Senyum Dokter Orthopedi & Rehanabilitasi itu terukir, disambutnya lembar rontgen laboratorium dari Katya. "Apakah ada rasa tidak nyaman di tulang belakangmu?" tanyanya.

"Semuanya baik-baik saja. Aku tidak lagi merasakan rasa nyeri berkepanjangan seperti 3 tahun lalu."

Dokter berperawakan gemuk itu mengangguk-angguk. Dia meletakkan kertas film pada papan di dekat mejanya dan menyalakan lampu. "... Memakai casting memang keputusan terbaik. Bagian ruas ini, sudah tidak lagi berbentuk C," terangnya sambil menunjuk bagian foto tulang belakang Katya. "Jika ini masih bengkok kami harus melakukan operasi pemasangan pin."

Katya memandangi lekat-lekat foto rontgen itu. Tentu saja hatinya dipenuhi gemuruh senang, "Apakah saya harus terus menjalani terapi?"

"Net, Mungkin kamu bisa check up tiga bulan sekali, atau jika memang kamu merasa tidak nyaman dengan punggungmu."

Tentu saja ini adalah kabar yang baik. Akhirnya Katya tidak lagi menggunakan casting, pengikat tubuh seperti korset. Dia mulai memakainya dari umur 7 tahun, selama 23 jam dan Setelah berumur 13 tahun menjadi 10 jam sehari. Dokter Orthopedi & Rehanabilitasi juga tidak mempermasalahkan untuknya terus berlatih balet, selama tidak terlalu membebani dan postur tulang punggungnya, justru latihan membantu pertumbuhan tulangnya di umur tersebut.

"Terima kasih sudah membantuku selama ini."

"Ini sudah tugasku, Katya." Dokter itu tersenyum. "Berilah kabar, aku tidak sabar melihatmu naik ke atas panggung."

"Hehe... Pasti Dokter," jawab Katya dengan semangat.

***

"Mama, Dokter mengatakan... Mulai hari ini aku bebas terapi."

"Oh, itu kabar yang baik. Apakah minggu ini kamu akan pulang ke Novosibirsk?" Suara halus Esmeralda tida terlalu jelas karena tertutup dengan deru kereta yang baru saja melintas dari stasiun.

Katya menyandarkan bahunya di ujung peron, mata cokelatnya meneliti jadwal kereta menuju Novosibirsk pada papan elektronik di atas kepalanya. Tadinya Katya berniat untuk pulang ke Novosibirsk... Setelah berkunjung dari dokter. Biasanya dia akan menghabiskan weekend bersama Esmeralda selama dua hari... Tetapi...

"Tidak, aku tidak pulang, Mama... Sedikit sibuk di studio." Katya lugas mencari jawaban. Katya sudah pindah ke kota besar St. Petersburg. Sesuai aturan Esmeralda, jika Katya tidak lulus audisi maka dia akan meneruskan pendidikannya di sekolah umum. Katya pun tinggal di Asrama sampai dia lulus. Untungnya, Emeralda menyetujui niat Katya untuk latihan di sebuah studio balet kecil. Setelah lulus sekolah, Katya pun dia bekerja paruh waktu dan menyewa kamar di sebuah rumah susun.

Mengejar LangkahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang