chapter 4 - Tiba

56 6 0
                                    

Di istana Pajajaran, Subang Larang tampak khawatir karena anak sulungnya yang tak kunjung pulang. Rara Santang datang menenangkan ibunya.

"Putriku Rara Santang, bukankah seharusnya Rakamu Walangsungsang sudah tiba di istana saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Putriku Rara Santang, bukankah seharusnya Rakamu Walangsungsang sudah tiba di istana saat ini. Tapi kenapa belum datang juga?"

"Ntahlah ibunda, Rara pun tidak mengerti, seharusnya Raka Walangsungsang sudah tiba saat ini. Tapi..."

Rara Santang terdiam merenungkan kabar kematian rakanya yang belum sanggup Ia sampaikan pada ibundanya.

"Tapi apa? Apa yang terjadi padanya?"

"Tenanglah ibunda, tidak usah khawatir, lebih baik kita berdoa saja. Semoga tidak terjadi apa-apa pada raka Walangsungsang"

"Itulah yang selalu ibunda lakukan setiap hari, pagi, siang, malam, dalam saat terjaga, ataupun dalam tidur bunda yang hanya sekejap. Bunda tidak pernah terlepas dari berdoa. Putriku, kita tidak boleh diam saja, kita harus meminta pertolongan syeh guru untuk mencari rakamu Walangsungsang."

"Tidak ibunda, saat ini, syeh guru tidak bisa mencari raka Walangsungsang, karena...." Jawab Rara Santang terkejut

"Apa yang harus ku katakan pada ibunda... kalau sampai ibunda tau masalah yang sebenarnya ..." batin Rara Santang

Tiba-tiba terdengar ada keributan yang terjadi di luar istana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiba-tiba terdengar ada keributan yang terjadi di luar istana. Rara Santang buru-buru pergi memastikan keadaan sekitar.

Di luar istana, raden Walangsungsang sudah siap bertarung melawan musuh.

Rupanya telah terjadi pertarungan sengit antara penyusup dengan keluarga Pajajaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rupanya telah terjadi pertarungan sengit antara penyusup dengan keluarga Pajajaran. Adik-adiknya kuwalahan menghadapi musuh yang kuat serta prabu Siliwangi yang mulai terdorong mundur oleh musuh.

Walangsungsang segera menolong ayahandanya dan mengamankannya ke tempat yang lebih aman untuk memulihkan tenaga dalam.

"Siapa kau kisanak? Mengapa kau menolongku?"

Walangsungsang yang kebingungan langsung pergi untuk menolong adik-adiknya yang sudah terdesak. Ia mengeluarkan tombak belati sajodo yang membuat siliwangi dan Rara Santang baru saja tiba terkejut melihatnya.

 Ia mengeluarkan tombak belati sajodo yang membuat siliwangi dan Rara Santang baru saja tiba terkejut melihatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Perjalanan WalangsungsangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang