5 tahun tak terasa mereka mengembara untuk mencari ilmu. Ratu Subang Larang sudah sangat menantikan kepulangan anak-anaknya hingga Ia jatuh sakit karena rasa rindunya yang tak terbendung. Setelah penantian yang sangat panjang, tibalah Kian Santang kembali ke Pajajaran disambut oleh ayahandanya, Prabu Siliwangi. Namun, tatapan Prabu Siliwangi tampak sendu, rupanya telah terjadi sesuatu pada Raden Walangsungsang yang belum diketahui oleh Kian Santang.
"Putraku Kian santang, akhirnya kau pulang dalam keadaan selamat. Andaikan rakamu Walangsungsang seberuntung dirimu." Batin Prabu Siliwangi menguatkan dirinya.
Kian Santang menghadap ayahandanya dan memberikan salam hormatnya setelah bertahun-tahun tidak bertemu.
"Berdirilah putraku." Ucap Prabu Siliwangi dan langsung memeluk Raden Kian Santang karena rasa rindunya yang sudah tidak terbendung.
Datanglah Nyimas Rara Santang berlari ingin memeluk Kian Santang yang membuatnya mencari-cari sosok Kakak tertuanya yang belum datang untuk menyambutnya.
"Ternyata Yunda sudah lebih dulu sampai ke Pajajaran daripada aku, lalu dimana raka Walangsungsang? Kenapa Ia tidak menyambutku?" Tanya Kian Santang yang sontak membuat Rara Santang terkejut dan tidak bisa menyembunyikan air matanya.
"Raka... sudah meninggal rayi" Ucap Rara Santang sambil menahan isak tangisnya. Kian Santang terkejut dan tidak percaya dengan apa yang yundanya ucapkan itu.
"Ayahanda, katakan hal itu tidak mungkin ayahanda!" Kian Santang memastikannya kepada Prabu Siliwangi.
"Kita semua telah kehilangan rakamu, bukan hanya ayahanda, Ibundamu, dan juga seluruh yang ada di istana ini. Namun, seluruh rakyat Pajajaran sudah kehilangan rakamu, Walangsungsang." Siliwangi berusaha menguatkan Kian Santang yang masih berdiri lemas mendengar hal tersebut. Ternyata firasat buruk yang Ia rasakan saat berada dalam perjalanan pulang adalah kematian rakanya.
Rara Santang menangis karena teringat hal terakhir saat bertemu rakanya yang sudah tidak bernyawa digendong oleh Prabu Siliwangi ke tempat peristirahatan terakhir.
"Raka pernah berjanji kepadaku, raka akan kembali ke istana Pajajaran untuk berkumpul" Rara Santang masih sangat menyesali kematian rakanya yang sangat mendadak itu.
"Yunda mengerti dengan kesedihanmu, rayi. Ini semua sudah kehendak ilahi dan tidak ada yang bisa kita lakukan, selain mengikhlaskan kepergian raka Walangsungsang" Rara Santang yang masih berusaha menguatkan adiknya meskipun dalam lubuk hatinya masih menyimpan ketidakyakinannya bahwa hal ini sudah terjadi.
.
.
Ternyata firasat Rara Santang benar adanya. Raden Walangsungsang masih hidup. Bagaimana bisa?
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Walangsungsang
Исторические романы⚠️⚠️ hanya cerita fiksi mengambil tokoh sejarah Fan fiction dari sinetron "kembalinya raden kian santang" Bakal banyak foto2 sih kyknya hehehehe tapi udah diedit biar agak kartun dikit yak