Chapter 3 - Pulang

71 7 0
                                    

Langit yang cerah dan suara burung yang berkicau membuat bibir manis Walangsungsang tersenyum lebar. Akhirnya Ia tiba di tanah kelahirannya, Padjajaran.

"Pajajaran, tanah yang aku rindukan, setelah 5 tahun mengembara, akhirnya aku kembali" ucap Raden Walangsungsang dengan senyum bahagianya.

"Pajajaran, tanah yang aku rindukan, setelah 5 tahun mengembara, akhirnya aku kembali" ucap Raden Walangsungsang dengan senyum bahagianya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Raden Walangsungsang terpaku melihat tanah kelahirannya yang sudah lama tidak Ia lihat.

"Sedang melihat apa kisanak?" Tanya seorang penduduk menghampiri. Walangsungsang berbalik dan menoleh kepada penduduk. Senyumnya yang manis menyapa warga sekitar yang sudah pasti mengenalnya dengan baik.

"Raden Walangsungsang?" Para penduduk terkejut dengan kehadirannya.

"Benar paman"

"Saya senang sekali, ternyata kabar kematian raden walangsungsang memanglah tidak benar. Selamat datang kembali raden, terimalah salam hormat kami"  Para warga memberikan salam hormatnya kepada raden walangsungsang dan diterima dengan baik oleh raden Walangsungsang.

 Selamat datang kembali raden, terimalah salam hormat kami"  Para warga memberikan salam hormatnya kepada raden walangsungsang dan diterima dengan baik oleh raden Walangsungsang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Raden walangsungsang tersenyum dan kembali memberikan salam kepada penduduk.

"Tinggallah barang sehari di kampung kami untuk menghilangkan rasa rindu kami, raden." Pinta warga yang sudah lama tidak melihat raden Walangsungsang.

"Terima kasih paman, tapi aku harus kembali ke Pajajaran karena ayahanda pasti sudah menungguku"

"Terima kasih paman, tapi aku harus kembali ke Pajajaran karena ayahanda pasti sudah menungguku"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Walangsungsang beranjak pergi meninggalkan para penduduk. Dalam langkahnya Ia memikirkan apa yang dikatakan penduduk bahwa sempat ada kabar bahwa Ia meninggal dunia.

Lalu siapa sebenarnya yang sebelumnya dikubur jika bukan dia? Siapa yang melakukan sandiwara ini? Apa tujuannya?

Perjalanan WalangsungsangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang